Mendalo- Universitas Jambi (UNJA) sukses menyelenggarakan seleksi internal pada tingkat universitas untuk mengirim delegasinya pada kompetisi Mahasiswa National University Debating Championship (NUDC) 2023 tingkat nasional, terpilih 3 orang Best Speaker yang akan mewakili UNJA ke NUDC tingkat wilayah pada seleksi final yang diadakan di Ruang Fuad Bafadhal Fakultas Hukum UNJA, Rabu (29/3/23).
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jambi, Dr. Ir. Teja Kaswari, M.Sc., yang hadir sebelum debat dilaksanakan mengatakan debat Bahasa Inggis ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahunnya, dan ia berharap tahun ini UNJA bisa masuk ke tingkat nasional.
“Tahun 2021 kita masuk ke tingkat regional belum nasional dan ini perlu adanya peningkatan, sekarang ini terjadi proses yang signifikan sejak kita menerima mahasiswa internasional dan kedatangan mahasiswa internasional yang belajar di UNJA membawa dampak positif,” ujar Dr. Teja Kaswari.
Dr. Teja Kaswari mengatakan ia baru saja menyetujui keikutsertaan 2 orang mahasiswa UNJA yaitu 1 orang mahasiswa internasional dan 1 orang mahasiswa UNJA untuk mengikuti China-ASEAN Youth Summit Letter OF Inovation.
Dr. Mukhlash Abrar, S.S., M.Hum., ketua pelaksana seleksi NUDC Universitas Jambi mengatakan ada 3 orang yang akan dikirim mewakili UNJA ke NUDC tingkat wilayah.
“Pada seleksi ada 17 tim perwakilan dari semua fakultas yang ada di Universitas Jambi, setelah mengikuti selesi terpilih 4 tim yang masuk kedalam final, 4 tim tersebut 2 tim dari Fakultas Hukum (FH) dan 2 tim dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan pada final ini dari 4 tim tersebut terdapat 3 best speaker yang akan mewakili UNJA ke tahap berikutnya yaitu dari FH Nursifa Defiani, FKIP Dita Mourizka dan Olivia Putri Rembulan,” terang Dr. Mukhlash Abrar.
NUDC merupakan wadah untuk para mahasiswa yang bertujuan meningkatkan soft skill dan hard skill seperti critical and creative thinking, public speaking, team management, self-confident dan bagian terpenting yaitu meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.
Silvia Yuliansari Asril / HUMAS
