Rico Bagus Satrio, Mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, berhasil mengembangkan teknologi sepeda listrik.
Rico mengatakan bahwa e-bike dirancang untuk transportasi sehari-hari. Dikatakannya, sepeda ini menggunakan baterai sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan motor sepeda listrik.
Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia kembali menorehkan prestasi gemilang.
Dikatakannya, sepeda ini tidak lagi membutuhkan bahan bakar fosil untuk dijalankan sehingga tidak mengeluarkan asap knalpot yang mencemari lingkungan. Dia mengatakan e-bike juga menghemat biaya operasional, yang lebih rendah daripada kendaraan bermotor tradisional.
Karena tidak membutuhkan bahan bakar dan perawatan yang mahal.
Baja berongga digunakan pada rangka sepeda ini, waktu produksi dan perakitan sekitar lima minggu.
Penelitian ini dilakukan oleh Dosen Teknik Elektro Novia Utami Putri, S.T., M.M., M.T. sebagai pembimbing utama.
Novia menambahkan, teknologi ini akan dikembangkan lebih lanjut ke depan untuk nantinya dapat digunakan di masyarakat untuk kebutuhan jangka pendek. Ia mengatakan sepeda ini juga akan membantu mengurangi konsumsi bahan bakar fosil di Bandar Lampung.
Apresiasi Wakil Rektor
Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H. Mahathir Muhammad SE MM, mengapresiasi kemampuan mahasiswanya membuat teknologi e-bike.
Mahathir ingin masyarakat menggunakan teknologi ini. Dengan demikian, keinginan untuk mengurangi emisi dapat terwujud.
Mahathir ingin semua inovasi ini diciptakan oleh mahasiswa Teknokrat di masa depan. Lebih penting lagi, itu benar-benar dapat diimplementasikan langsung di lapangan.
