Selasa, 23 April 2024
Perguruan Tinggi

Berkaca dari Cianjur, Pakar Unpad Jelaskan Serba-serbi Gempa Bumi

Berkaca dari Cianjur, Pakar Unpad Jelaskan Serba-serbi Gempa Bumi

Laporan oleh Sulthan Adam Wizarddinan Hariono

[Kanal Media Unpad] Pakar Kebencanaan Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Dr. Ir. Dicky Muslim, M.Sc. menjelaskan mengenai gempa bumi dan mitigasinya belajar dari bencana gempa bumi di Cianjur 21 November 2022 lalu.

Saat menjadi pembicara dalam acara “Bicang Santai FTG Mengenal Gempa Bumi” di Kanal Youtube Fakultas Teknik Geologi Unpad, Selasa (29/3/2023), Dicky memaparkan bahwa gempa bumi adalah proses alam ketika ada blok batuan yang saling berimpitan dan dibatasi oleh sebuah bidang sehingga menghasilkan suatu energi.

Lebih lanjut, Dicky menjelaskan bahwa skala merupakan ukuran tekanan getaran atau guncangan yang dihasilkan. Salah satu skala yang kita kenal adalah magnitudo. Dari magnitudo ini dapat dilihat seberapa besar kekuatan energi dan dampak yang dihasilkan.

Pada kesempatan yang sama, Dicky juga menjelaskan mengenai pusat gempa Cianjur yang multisumber, yaitu di Cimandiri dan Cibenang. Kedua gempa ini melepas energi yang diayun oleh tekanan sehingga terjadi gempa dumplet atau kerap kali terjadi gempa susulan.

“Sepanjang pengetahuan umat manusia sampai saat ini, bahkan negara maju itu tidak ada yang bisa memprediksi gempa tetapi kita bisa memtigasi risiko dan dampaknya karena ada beberapa kasus gempa sebelum tsunami kejadiannya beberapa menit sebelumnya,” tambah Dicky.

Dikatakan Dicky, alasan mengapa gempa di Cianjur tidak merata adalah garis patahan yang tidak melaui titik tertentu. Sebelumnya, tidak ada catatan Cianjur pernah terjadi gempa besar.

Dicky pun menjelaskan hal yang harus dilakukan pada saat gempa dan setelah gempa. “Gempa tidak menyebabkan kematian, tapi dampak dari runtuh bangunan dan longsor yang perlu kita waspadai,” ujar Dicky.

Pada saat gempa berlangsung, penting untuk waspada, tidak panik, tidak berteriak-teriak, menghindari titik-titik yang berpotensi membahayakan, dan lari ke tanah lapang. Dicky menambahkan waktu yang aman untuk keluar setelah gempa adalah 5-10 menit, tetapi tergantung pada lokasi, besaran, dan jenis gempa. (art)*