Islam yang dibawa Rasulullah SAW adalah Islam yang sempurna, Salah satu bentuk kesempurnaan Islam adalah adanya At-Taqoddum (berkemajuan). Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr. K.H. Saad Ibrahim, M.A. pada hari ke-2 Pengajian Ramadhan 1444 Hijriah di Aula Ahmad Dahlan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (FKIP UHAMKA), Sabtu (01/04/2023).
“Orang yang bertakwa kepada Allah itu adalah orang berkemajuan dan orang yang tidak bertakwa adalah orang yang berkemunduran,” ujar Saad. Oleh karena itu, Islam berkemajuan merupakan gerakan dakwah Muhammadiyah yang harus dilakukan oleh orang-orang bertakwa dengan menjunjung tinggi nilai kebaikan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PP Muhammadiyah Dr. H. Agung Danarto, M.Ag., membahas pengaruh pemikiran pembaharuan yang digagas oleh Ibnu Taimiyyah. Selain itu, pemikiran dari Muhammad bin Abdul Wahab, Jamaluddin Al-Afghani, dan Muhammad Abduh turut dibahasnya. Menurutnya, tauhid Muhammadiyah lebih dekat dengan tauhid Ibnu Taimiyyah. Hal ini karena akidah salaf Ibnu Taimiyyah bertumpu pada tauhid zat dan sifat, tauhid penciptaan dan tauhid ibadah, sehingga sesuai dengan gerakan Muhammadiyah.
Agung menambahkan bahwa pengaruh pemikiran terhadap Muhammadiyah ada dua yaitu pemurnian dan pembaharuan. “Pada aspek pemurnian Muhammadiyah terpengaruh pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab, tetapi tidak semua hal tentang pembaharuan diterima oleh Muhammadiyah,” ungkap Agung
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Ma’mun Murod, M.Si. yang turut hadir dalam pengajian ini, menyampaikan bahwa tema Islam Berkemajuan merupakan satu tema yang harus digelorakan dan dibumikan bagi warga persyarikatan Muhammadiyah. Ma’mun berharap pemikiran-pemikaran kolot dan jumud seharusnya tidak ada lagi di Muhammadiyah agar Islam berkemajuan bukan sekedar kata melainkan tindakan nyata yang membawa perubahan baik. (RZ/KSU)
