Sabtu, 20 April 2024
Sekolah Menengah Kejuruan

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN DKV

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN DKV

Uji kompetensi keahlian di SMK adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam bidang keahlian yang dipelajari di sekolah. Uji Kompetensi Keahlian ini lebih mengarah pada ujian praktik yang bertujuan untuk memastikan bahwa siswa telah menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk bekerja di bidang yang dipilih.

Program Keahlian DKV di SMK Marsudirini Marganingsih Surakarta dilakukan pada akhir masa pendidikan sebelum menempuh Ujian Sekolah, sehingga menjadi tolok ukur bagi siswa untuk memperoleh sertifikat keahlian. UKK tersebut telah berlangsung selama tiga hari, yakni Senin-Rabu, 13-14 Maret 2023, menggunakan dua penguji yakni internal dan eksternal. Penguji internal diambil dari Ketua Program Keahlian yang saat ini dijabat oleh Bp. Widi Martono, S.Pd dan penguji eksternal diambil dari institusi seni yang ada di Surakarta yakni FSRYD ISI Surakarta Bp. Rendya Adi Kurniawan yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi DKV dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)

Di tahun 2023 ini, DKV diikuti 10 peserta, dimana masing-masing wajib menyelesaikan paket soal tentang kemasan (packaging), dimulai dari briefcase, gambar sket manual, perencanaan logo dan GSM, layout, foto produk, desain artwork, pencetakan final artwok dan finishing berupa mockup 3D. Meskipun pelaksanaan cukup lancar dan sebelum hari pelaksanaan ujian telah melaksanakan uji coba, tetapi ketegangan cukup mewarnai di waktu-waktu akhir para peserta wajib mengumpulkan hasil karyanya. Umumnya yang perlu dievaluasi adalah manajemen waktu dan detail teknik, misalnya rotating penempatan obyek ketika sehubungan dengan keterbacaan setelah dibentuk menjadi mockup 3D.

Meskipun presentasi bukan tuntutan wajib dari paket soal, tetapi sebagai penjajagan mental bagi calon praktisi sesungguhnya dan bahan evaluasi bersama, DKV SMK Marsudirini setiap akhir UKK wajib mempresentasikan hasil UKK dihadapan penguji. Dari hasil investigasi, bahwa hampir semua peserta cukup tegang saat presentasi, tetapi hampir semua peserta mampu mempresentasikan point-point utama dari produk kemasan yang dibuatnya. Ada sesuatu yang berbeda ketika salah satu peserta yang ABK (tidak mampu mendengar) tetapi hasil karyanya mendapat apresiasi besar dari penguji eksternal. Tuntutan dari soal terpenuhi dengan baik dan penyajian hasil kemasan di atas rata-rata normal. Dalam hal ini bisa diansumsikan bahwa SMK Marsudirini Surakarta mampu mendidik ABK sesuai tuntutan dari pemerintah.

Akhir dari pelaksanaan UKK, diselenggarakan pameran dan display karya UKK. Pada kesempatan ini XII DKV sebagai peserta UKK tahun 2023 menampilkan konsep branding sebagai bentuk seni terapan. Merchandise dan hasil karya pribadi tertata apik hingga sempat mendapat apresiasi dari pengawas dan tamu pameran dengan dipesannya mug dan kaos. Kemeriahan display didukung juga dengan live music dari kakak kelas (Ana’s and Friends). [rep. Widi ‘23]