Jumat, 29 Maret 2024
Perguruan Tinggi

STIE Nganjuk Turut Ambil Peran dalam Pembinaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk

STIE Nganjuk Turut Ambil Peran dalam Pembinaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk

Bertempat di Farrel Hotel Nganjuk, Selasa (02/05/23) Ketua STIE Nganjuk Indrian Supheni mewakili STIE Nganjuk menghadiri kegiatan Pembinaan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Ballroom Farrel Hotel Nganjuk yang di selenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk. Kang Marhaen membuka kegiatan Pembinaan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang diikuti oleh perangkat OPD Kab. Nganjuk, staff ahli Bupati, beberapa camat, para lurah, rumah sakit, beberapa perusahan strategis di Kab. Nganjuk serta Lembaga Pendidikan.

Dalam forum ini dibahas beberapa masalah terkait lingkungan. Misal Bagaimana Keterkaitan Formulasi Strategi (Visi Misi DLH Ngk) dengan Pembangunan LHK yang selaras dengan TPB/ SDGs? Contoh kasus : Peningkatan Peran Masyarakat Dalam Pemanfaatan Sampah Melalui Penerapan Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan dengan menjadikan Produk Kerajinan Ekonomi Kreatif . Dr Sugeng mengajak para pihak diharapkan dapat memberikan langkah-langkah strategis dan inovatif dalam mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sampah yang dapat meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat.

Dr. Sugeng Santoso, Staff Ahli Bidang Ekonomi Maritim Menko Marinves RI menjelaskan Implementasi ekonomi sirkular merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kelestarian lingkungan. Green Design merupakan salah satu cara untuk mengurangi limbah guna meningkatkan kelestarian lingkungan, salah satunya dengan menerapkan material dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan menjadikan produk kerajinan. Metode Implementasi diantaranya dengan :

  1. Observasi analisis proses bisnis dengan allteratif bekerjasama dengan pihak yang dapat memberi manfaat.
  2. Menjembatani keinginan pengelola bank sampah untuk berinteraksi dengan pelaku usaha ekonomi kreatif kerajinan.
  3. Mempertemukan pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) kerajinan agar bekerjasama dengan pengelola bank sampah.
  4. Mengkomunikasikan pelaku usaha ekraf dengan pihak pengambil kebijakan ekraf.

Kepala DLH Bapak Subani, SH, MM turut menyampaikan harapan besar dengan terelenggaranya kegiatan ini agar dapat mempelajari bagaimana kita dapat lebih memahami dampak aktivitas manusia pada lingkungan hidup dan bagaimana kita dapat mengelola lingkungan hidup dengan cara yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Kang Marhaen dalam sambutannya juga menyampaikan pentingnya menjaga lingkungan. “Saya ingatkan unsur sosial – ekonomi dan lingkungan hidup harus berfungsi baik, terkait limbah B3 di beberapa perusahaan, saya ingatkan terus berkoordinasi dengan Pemkab Nganjuk agar tidak menimbulkan efek buang yang berbahaya. Pemkab akan berjalan dalam pengawasan yang ketat “ tutur Kang Marhaen.

sumber: Humas Kabupaten Nganjuk