Jumat, 19 April 2024
Perguruan Tinggi

Joko Budi Santoso, S.E., M.E pada Dialog Dampak Ekonomi Pemilu 2024

Joko Budi Santoso, S.E., M.E pada Dialog Dampak Ekonomi Pemilu 2024
Dialog Ekonomi “Membangun Citra Politik dalam Perspektif Ekonomi”

Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB) Joko Budi Santoso, S.E., M.E menjadi pemateri pada dialog ekonomi, Jumat (12/05/2023). Kegiatan kerja sama antara UB dan salah satu stasiun radio di kota Malang ini digelar di Gazebo UB Corner.

Dialog ini mengusung tema “Membangun Citra Politik dalam Perspektif Ekonomi”. Tema ini diambil melihat situasi politik yang sudah mulai menghangat menjelang Pemilu 2024, ditandai dengan pendaftaran bakal calon legislatif.

Disampaikan Joko Budi Santoso, gelaran Pemilu 2024 akan berkontribusi sekitar 1,5-2% pada PDB yang bersumber dari money injection peserta pemilu, diantaranya belanja partai dan belanja caleg. Di samping itu, pemerintah pusat melalui APBN menggelontorkan Rp.76,6 Trilyun untuk penyelenggaraan pemilu 2024, dan angka ini ditambah oleh APBD rata-rata sekitar Rp 80 Milyar setiap kabupaten/kota.

Joko Budi Santoso, S.E., M.E

“Pesta demokrasi ini akan menggerakkan perekonomian daerah melalui UMKM, percetakan, merchandise, serta logistik pemilu. Termasuk fresh money maupun sembako yang diterima masyarakat sebagai bagian dari kampanye merebut hati suara pemilih akan mendorong daya beli masyarakat,” ungkap Joko.

Joko menambahkan, caleg harus lebih selektif dalam menggelontorkan biaya kampanye dengan memprioritaskan usulan masyarakat yang bersifat produktif. Seperti perbaikan infrastruktur jalan, dan bantuan alat produksi dan teknologi tepat guna bagi kelompok UMKM. Karena hal ini menjadi bagian investasi yang memiliki dampak jangka panjang bagi perekonomian.

Sistem kampanye dengan mendekati komunitas dan kelompok masyarakat juga menjadi salah satu strategi yang efektif membangun citra politik dan menggaet suara pemilih. Lebih lanjut, pemerintah daerah juga akan memperoleh peningkatan PAD melalu pajak reklame atas pemasangan baliho, banner, videotron, dan jenis APK lainnya.

“Semoga masyarakat semakin dewasa dalam berpolitik dan cerdas dalam memilih sehingga melahirkan pemimpin dan wakil rakyat yang amanah memperjuangkan dan mewujudkan kemajuan serta kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

Acara ini juga menghadirkan dua narasumber lainnya, yaitu, Anggota Bawaslu Kota Malang Erna Al Maghfiroh, ST yang mengimbau agar bakal caleg menghindari money politic karena melanggar Undang-undang, dan Praktisi Komunikasi dari Darco Brand & Communication Dansis Kirana yang menyampaikan bahwa bakal caleg harus memiliki strategi tepat dalam mencitrakan diri pada konstituen sesuai dengan segmen, usia, dan karekteristik masyarakatnya. [JBS/Irene]