Di zaman yang serba digital ini, permainan tradisional bagaikan telur di ujung tanduk. Pengaruh kecanggihan teknologi membuat minat permainan tradisional semakin terkikis. Untuk itu, SMAHA ingin membangkitkan gairah siswa untuk kembali mengenal, belajar, dan memainkan permainan tradisional.
Tim projek SMAHA mengemas permainan tradisional dalam P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Tujuannya agar siswa SMAHA bisa mengenal, belajar, memainkan, dan melestarikan permainan tradisional. Tentunya dalam mewujudkan hal tersebut tidaklah semudah membalik telapak tangan.
Awal Mei, siswa kelas X SMAHA telah mempelajari permainan tradisional secara materi di kelas bersama bapak/ibu guru. Di hari yang cerah ini, Rabu, 17 Mei 2023 seluruh siswa kelas X SMAHA belajar memainkan permainan tradisional. SMAHA menggandeng KPOTI (Komunitas Permainan dan Olahraga Tradisional Indonesia) untuk mengadakan kegiatan ini.
Terdapat 20 permainan tradisional yang dijajal oleh siswa SMAHA, seperti dakon, ketapel, panahan, egrang, serok mancung, gasing bambu, dan sebagainya. Siswa terlibat secara langsung dalam memainkan permainan tradisional tersebut. Kegiatan ini juga merupakan simulasi yang dipersiapkan untuk acara puncak tema, 25 Mei mendatang. Rencananya pada hari tersebut, siswa SMAHA akan mempopulerkan permainan tradisional ke masyarakat.
“Kegiatan ini seru sekali. Ternyata banyak sekali permainan tradisional yang ada di Indonesia. Ada beberapa permainan tradisional yang baru saya tahu hari ini, seperti rangku alu, sreng ban, dan macanan”, tutur Hasna dan Tandira (X3) saat ditemui di lapangan kegiatan.
