Jumat, 26 April 2024
Perguruan Tinggi

Sekjen Kemenkes RI Paparkan Kunci Efektivitas Penanganan Covid-19 di Indonesia

Sekjen Kemenkes RI Paparkan Kunci Efektivitas Penanganan Covid-19 di Indonesia

Laporan oleh Anggi Kusuma Putri

[Kanal Media Unpad] Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan bahwa keberhasilan dalam penanganan pandemi Covid-19 merupakan hasil luar biasa dari sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Kunta dalam kuliah umum “Perkembangan Pandemi Covid-19 dan Dampak Ekonomi di Indonesia: Refleksi dan Tantangan ke Depan” yang digelar secara daring oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Jumat (19/5/2023).

Kunta menyampaikan bahwa Covid-19 tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan saja, tetapi juga sangat berdampak pada aspek sosial, ekonomi, serta keuangan. Hal ini menjadi penyebab dari perubahan tatanan pada kehidupan masyarakat selama pandemi berlangsung.

“Dengan posisi seperti tadi, berapa pun uang yang kita gelontorkan, kalau kesehatannya tidak terselesaikan itu tidak akan seperti saat ini. Maka, sebenarnya kesehatannya dulu yang perlu dibenahi,” jelas Kunta

Kunta juga menjelaskan, beberapa hal dari sisi kesehatan telah dilakukan sebagai upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Hal tersebut antara lain adalah deteksi melalui aplikasi Peduli Lindungi, terapeutik yang tepat, vaksinasi, serta menerapkan protokol kesehatan.

“Vaksinasi kita sudah sangat luar biasa. Hampir 451 juta dosis sudah kami suntikkan dan lebih dari 64% populasi di Indonesia sudah menerima vaksin lengkap,” ujar Kunta.

Sedangkan dari sisi ekonomi, Kunta menyampaikan bahwa upaya yang dilakukan pemerintah adalah melakukan stimulus dan juga pelebaran defisit untuk mendukung aspek kesehatan, memberikan bantuan-bantuan sosial, keringanan kredit, serta membangun infrastruktur yang berkaitan dengan kesehatan dan kebutuhan dasar masyarakat.

“Tahun 2023 sudah bisa mengembalikan defisit ke 3%, premi balance sudah kembali. Rasio hutangnya juga menurun, sehingga ekonomi sudah mulai bergerak. Pertumbuhan ekonomi kita juga sudah menuju 5%, kembali seperti sebelum Covid,” jelas Kunta.

Tidak hanya itu, pada sektor ekonomi juga diberlakukan program-program yang dapat membantu masyarakat seperti program padat karya, prakerja, dan PKH. Ada juga program berupa stimulasi kinerja seperti insentif pajak, dukungan kemudahan berusaha, subsidi bunga, serta penjaminan kredit.

Kunta menambahkan, ada 6 pilar yang dapat dilakukan agar tranformasi sistem kesehatan dapat terwujud, antara lain adalah transformasi layanan primer, trasnformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan nasional, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi

SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

Selain itu, Kunta juga berharap setelah pencabutan status kedaruratan Covid-19 masyarakat tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, diharapkan untuk tetap melakukan vaksinasi sampai dosis lanjutan (booster), terutama bagi lansia dan komorbid yang memiliki resiko lebih tinggi.

“Kita bersama-sama melakukan transformasi kesehatan agar ekonomi kita tetap tumbuh dan kita menjadi negara maju di tahun 2045,” tambahnya. (art)*