Rabu, 24 April 2024
Perguruan Tinggi

Prinsip Pancasila Perlu Dijaga dalam Seluruh Aktivitas Negara

Prinsip Pancasila Perlu Dijaga dalam Seluruh Aktivitas Negara

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran menggelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman kampus Iwa Kosoemasoemantri, Bandung, Kamis (1/6/2023). Upacara ini diikuti oleh para pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad.

Bertindak sebagai pembina upacara ialah Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti. Dalam upacara tersebut, Rektor membacakan sambutan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Suharti, PhD.

Rektor membacakan, Pancasila, hingga saat ini, tetap relevan di tengah dinamika. Prinsip-prinsip Pancasila perlu dijaga dalam seluruh aktivitas negara. Lima nilai universal dasar setidaknya terkandung dalam Pancasila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, kebinekaan, demokrasi, dan keadilan sosial.

“Di tengah padatnya kegiatan dalam melaksanakan tugas, mari kita sejenak berefleksi dan memahami filosofi yang menjadi nyawa negara Indonesia,” kata Rektor.

Nilai universal tersebut telah diinsersi ke dalam aktivitas pendidikan di Indonesia. Pada nilai ketuhanan, Kemendikbudristek berkomitmen menjamin hak-hak seluruh peserta didik untuk mendapatkan pendidikan agama/spiritualitas yang selaras dengan keimanannya, termasuk memberikan hak-hak pendidikan spiritualitas bagi penghayat kepercayaan.

Nilai kemanusiaan, Kemendikbudristek telah membuka akses pendidikan sebesar-besarnya agar masyarakat Indonesia bisa mendapatkan pendidikan terbaik, termasuk bagi masyarakat tidak mampu melalui berbagai bentuk kebijakan dan bantuan sosial.

“Kemendikbudristek juga membuka kesempatan bagi para pengungsi dan warga negara asing yang tinggal di Indonesia untuk bersekolah, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” kata Rektor.

Nilai kebinekaan, Kemendikbudristek terus mendorong interaksi dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai program pendidikan dan kebudayaan, serta mendorong terciptanya lingkungan kerja, sekolah dan masyarakat agar menjunjung rasa saling menghormati dengan keanekaragamannya.

Pada nilai demokrasi, Kemendikbudristek meningkatkan transformasi pendidikan Indonesia guna mengurangi pembelajaran satu arah dan meningkatkan diskusi dalam pembelajaran. Nilai keadilan sosial, Kemendikbudristek memastikan akses pendidikan yang inklusif dan setara melalui kebijakan bantuan sosial dan program afirmasi.

Kemendikbudristek juga menyusun “Profil Pelajar Pancasila” yang menjadi perwujudan pelajar Indonesia sebagai pembelajar sepanjang hayat. Profil Pelajar Pancasila tersebut mengandung ciri utama, yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Selain itu, Program Kurikulum Merdeka  merupakan salah satu implementasi nilai-nilai Pancasila. Terobosan ini merupakan salah satu bagian dari perjalanan panjang dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Masih banyak ruang-ruang perbaikan yang dibutuhkan untuk memberikan layanan pendidikan dan kebudayaan dengan sebaik-baiknya. Anak-anak membutuhkan upaya terbaik kita semua agar mampu menyongsong masa depan yang mungkin tidak akan pernah kita lihat,” kata Rektor.

Dalam upacara tersebut, bertindak sebagai Pembaca Naskah Pembukaan UUD 1945 Dekan Fakultas Psikologi Zahrotur Rusyda Hinduan, MOP, PhD, Psikolog, serta pembaca doa oleh Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Dr.sc.agr. Yudi Nurul Ihsan, M.Si.*