Sabtu, 20 April 2024
Perguruan Tinggi

FKIP dan FAI UAD Gelar Seminar Nasional Hasil PLP II

FKIP dan FAI UAD Gelar Seminar Nasional Hasil PLP II

Seminar Nasional Hasil Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II Angkatan 18 FKIP dan FAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Mengingat kurikulum menjadi elemen yang sangat penting dalam penerapan jalur pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) berkolaborasi dengan Fakultas Agama Islam menggelar Seminar Nasional Hasil Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II). Pelaksanaan seminar ini sebagai bentuk dukungan UAD sekaligus mengawal implementasi Kurikulum Merdeka.

Agenda ini berlangsung pada Jum’at, (19-02-2022) melalui platform zoom meeting dengan mengusung tema “Implementasi Kurikulum Merdeka: Menjadi Guru Professional dan Berkarakter Kebinekaan”. Hadir sebagai pemateri yakni Sutikno, M.Pd. selaku Kepala Sekolah Indonesia Mekkah dan Jedah, Ngadinem, M.Pd. selaku Guru Penggerak SMA 6 Yogyakarta, dan Dosen berprestasi SPADA Diktiristek, Syariful Fahmi, S.Pd.I, M.Pd. Serta diikuti sebanyak 1376 mahasiswa PLP II dari FAI dan FKIP Angkatan 18.

Ngadinem,M.Pd., selaku pemateri pertama memaparkan materi tentang tahapan implementasi kurikulum merdeka yang meliputi empat tahapan yaitu memahami garis besar kurikulum merdeka, memahami pembelajaran dan asesmen, memahami pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan dalam kurikulum merdeka, dan memahami pengembangan penguatan profil pelajar Pancasila.

Kemudian dilanjut oleh Syariful Fahmi yang menyampaikan materi bertajuk “Inovasi Pembelajaran Digital”. Menurutnya, banyak jenis teknologi yang dapat di manfaatkan dalam proses pembelajaran, salah satunya yaitu nearpod. Nerpod digunakan untuk menyisipkan kuis di sepanjang video pembelajaran , agar siswa tidak mengalami lerning loss atau kebosanan saat belajar.

“Pembelajaran pada dasarnya memerdekakan manusia, salah satunya yaitu bagaimana kita menggunakan teknologi untuk proses pembelajaran supaya kita memiliki potensi asah, asih, dan asuh sesuai dengan ajaran Ki Hajar Dewantara,” ujar Syariful.

Pemaparan diakhiri oleh Sutikno dengan materi berjudul “Guru Professional Berkarakter : Magang Berlipat Manfaat”. Ia menyampaikan bahwa sifat profesional bisa di dapatkan dengan cara mengikuti magang atau praktik kerja di sekolah-sekolah baik di dalam maupun luar negeri. Seperti sekolah Indonesia jedah yang membuka praktek magang bagi calon guru.

 “Menjadi guru profesional tentunya harus memiliki sifat profesional yang meliputi komitmen kerja keras, rasa percaya diri, amanah, dan respek.” Tandasnya. (doc/guf)

uad.ac.id