Sabtu, 20 April 2024
Perguruan Tinggi

Kepala OIF UMSU Menjadi Narasumber Seminar Nasional di UMY

Kepala OIF UMSU Menjadi Narasumber Seminar Nasional di UMY

Kepala Kepala Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU), Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, MA diundang sebagai pembicara pada seminar nasional bertajuk ‘Integrasi Keilmuan dalam Hisab, Rukyat dan Kalender Hijriyah Global Unifikatif’ diselenggarakan atas kerjasama Majelis Tarjih dan Tajdin Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jum’at (2/6) di Gedung Ar. Fachruddin A Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Dihadiri oleh Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN, Eng., (Rektor UMY), Dr. H. Hamim Ilyas, M.Ag (Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Civitas Akademika UMY, Pimpinan MTT PPM, Pimpinan MTT PWM dan PDM dan lainnya.

Narasumber pada seminar ini ialah Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, MA (Kepala OIF UMSU), Dr. H. Oman Fathurrahman SW., M.Ag (Ketua Divisi Hisab Rukyat MTT PPM) Prof. Agus Purwanto, D.Sc (Guru Besar ITS), Dr. Moedji Raharto (Intitut Teknologi Bandung).

Kepala OIF UMSU Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, MA sebagai narasumber sesi pertama  membawakan materi bertajuk ‘Histori dan Integrasi Beberapa Cabang Ilmu Falak’. Dr. Arwin menjelaskan bahwa dalam sejarah peradaban Islam tidak perbedaan tidak ada dikotomi pada perbedaan istilah-istilah tersebut, pada zaman yunani disebut dengan Astronomi, dizaman Islam disebut Ilmu Falak atau disebut juga Ilmu Haiah tinggal kajiannya saja yang berbeda-beda apakah astronomi yang bersifat teoritis ataukah praktis.

Lebih lanjut, paparannya menjelaskan terkait 4 warisan yang teramat berharga yang diwariskan oleh peradaban Islam di bidang Astronomi yaitu Mikat, Zij (Tabel-Tabel Astronomi), Instrumen Astronomi dan Observatorium. Sehingga Ilmu falak ini dalam sejarahnya, perjalanannya dan penggunaannya baik secara syariat, secara sosial, secara sains pada dasarnya juga sudah berkarakter integrasi, interkoneksi bahkan islamisasi.

Lalu, Dr. H. Hamim Ilyas, M.Ag menyampaikan “Majelis Tarjih dalam periode kepengurusan 2022-2027 memiliki program kajian termasuk krisis ilmu-ilmu agama Islam, dan dimulai dengan kajian/seminar yang dilaksanakan pada hari ini langsung pada strategi menyelesaikan krisis yang disini adalah krisis Ilmu Falak, Ilmu yang sudah tua, terus penyelesainnya yaitu dengan integrasi keilmuan karena Ilmu Falak selama ini dikembangkan belum terintegrasi dengan astronomi itu kelihatan dari Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi di Ilmu Falak itu”. jelasnya

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN, Eng., (Rektor UMY) dalam sambutannya mengatakan,

“Sebenarnya libido untuk mengadakan acara ini sudah cukup lama, Seminar ini menyambung ceramah panjang Prof. Syamsul Anwar, MA di acara Syawalan PP Muhammadiyah, satu hal yang luar biasa ini pasti jalan terjal, tapi saya yakin bagaimana ghirah aktivis Muhammadiyah ini untuk selalu mengusahakan cara-cara yang terbaik, hari ini kita akan mengikuti beberapa segmen akademik dari para pembicara yang tentunya pakar dibidangnya sampai nanti sore. Dan beliau menyampaikan selamat atas dibukanya Program Studi Ilmu Falak, ini luar biasa, saya dulu pernah kesana juga di Gedung Pascasarjana lantai 7, peralatannya sangat luar biasa”. ungkapnya.

Kemudian Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah) mengatakan “Kenyataan umat Islam kontemporer memperlihatkan ketertinggalannya amat jauh dalam pengembangan sains dan teknologi diberbagai bidang dibandingkan dengan bangsa-bangsa maju di eropa, amerika utara dll, tetapi dalam sejarahnya peradaban Islam pernah mencapai kemajuan pesat dalam perkembangan ilmu pengetahuan, periode abad ke 7 sampai abad ke 15 dapat dipandang sebagai abad keemasan peradaban Islam, selama periode ini penekanan kuat diberikan kepada pencarian pengembangan Ilmu yang membuat peradaban Islam pada periode itu menjadi pelopor pengembangan sains dan teknologi”. Jelasnya.

Kegiatan ini juga bekerjasama antara CISIC (Center for Integrative Science and Islamic Civilization) yang merupakan Lembaga di UMY kemudian LPPI (Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam) UMY dengan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.