Kamis, 25 April 2024
Sekolah Menengah Pertama

Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Metode Peerteaching (Tutor Sebaya) dalam Meningkatkan Prestasi Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis Siswa Kelas IXA MTs Negeri 1 Temanggung Tahun Pelajaran 2021/2022

Oleh: Damroni, S.Pd.I peserta PPG Dalam Jabatan 2021 Al-Qur’an Hadis B, angkatan 2, UIN Raden Mas Said Surakarta (guru MTs Negeri 1 Temanggung)

Abstrak

Kata kunci: model  pembelajaran  kooperatif learning , peerteaching, tutor sebaya, penelitian tindakan kelas, prestasi  belajar.

Latar Belakang Masalah

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa masalah yang bisa teridentifikasi oleh peneliti yaitu: 1) Sebagian  siswa merasa kurang yakin pada kemampuanya (kurang percaya diri) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Sedang guru belum mengkondisikan kegiatan pembelajaran yang bisa menjadikan siswa lebih percaya diri akan kemampuannya. 2) Pada masalah prestasi belajar Al-Qur’an Hadis yang belum maksimal. Nilai siswa rendah dan belum memenuhi KKM. 3) Siswa memerlukan  model dan metode yang bervariatif.

Setelah ditemukan penyebab timbulnya masalah sebagaimana tersebut di atas, selanjutnya peneliti mulai menyusun langkah-langkah penyelesaian atau mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Di antara alternatif pemecahanya, menurut pendapat peneliti adalah mempraktekan model pembelajaran cooperative learning metode peerteaching (tutor sebaya). Dipilihnya model pembelajaran ini dilandasi oleh pemikiran bahwa model kooperatif ini di dalamnya ada unsur kerja sama. Sehingga siswa yang belum paham bisa mendapat bimbingan dari siswa yang sudah paham dalam kelompoknya. Disamping itu, dengan adanya kelas yang berakhir dengan penghargaan kelompok, membuat setiap siswa punya tanggung jawab untuk sungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Model pembelajaran ini juga bisa memotifasi anak lebih berkonsentrasi pada pelajaran. Dan dapat juga menjadi solusi untuk membantu anak yang masih lemah. Karena dengan adanya kelompok belajar dimana kelompok belajarnya adalah heterogen, bagi anak yang terbiasa tidak percaya diri maka dengan adanya pemberian penghargaan kelompok bisa menjadikan siswa merasa dihargai sesuai dengan kemampuanya.

Beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti, menyatakan bahwa model pembelajaran cooperative learning metode peerteaching (tutor sebaya) dapat meningkatkan prestasi belajar. Oleh karena itu, peneliti menggunakan model pembelajaran cooperative learning metode peerteaching (tutor sebaya) dalam meningkatkan hasil belajar Al-Qur’an Hadis pada materi sub pokok bahasan Q.S. al-Muthaffifin ayat 1-17 tentang jujur dalam muamalah dengan fenomena sosial. Proses pembelajaran menggunakan model cooperative learning tipe tutor sebaya ini diharapkan dapat mengaktifkan siswa dan menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan PTK ini adalah: 1) Bagaimana proses penerapan pembelajaran cooperative learning metode tutor sebaya pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis sub pokok bahasan Q.S. al-Muthaffifin ayat 1-17.  2) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan cooperative learning tipe peerteaching (tutor sebaya) pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis bagi siswa kelas IXA  di MTsN 1 Temanggung?

Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan proses penerapan cooperative learning pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis sub pokok bahasan Q.S. al-Muthaffifin ayat 1-17.  2) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar dengan menerapkan model cooperative learning  pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis sub pokok bahasan Q.S. Al-Muthaffifin ayat 1-17  bagi siswa kelas IXA  di MTsN 1 Temanggung.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) sebanyak 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi , dan refleksi. Sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas IXA pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis sub pokok bahasan Q.S. al-Muthaffifin 1-17 tentang sikap jujur dalam muamalah dengan fenomena sosial.

Adapun teknik pengumpulan datanya menggunakan tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar Al-Qur’an Hadis sub pokok bahasan Q.S. al-Muthaffifin ayat 1-17. Sedangkan  observasi,  wawancara,  dan catatan lapangan digunakan untuk menggali data tentang proses pembelajaran Al-Qur’an Hadis, respon siswa, keadaan siswa dan guru. Analisis data yang digunakan mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila penguasaan materi siswa mencapai 75% dari tujuan yang seharusnya dicapai, dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal 70.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang digunakan dengan menerapkan model cooperative learning metode peerteaching (tutor sebaya) menunjukkan adanya peningkatan hasil belajarsiswamulai pra siklus, (pre tes) , post test siklus I, post test siklus II dan post test siklus III. Hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata presentase siswa   23,5 % (pre test), meningkat menjadi 60% (post tes siklus I), meningkat lagi menjadi 69,4% (post test siklus II) dan meningkat lagi menjadi 76,4 % (post tes siklus III ). Dengan demikian, membuktikan bahwa penerapan model cooperative learning metode peerteaching (tutor sebaya) dapat meningkatkan hasil belajar Al-Qur’an Hadis sub pokok bahasan Q.S. al-Muthaffifin ayat 1-17 kelas IXA  di MTsN 1 Temanggung tahun 2021-2022.

Pada siklus I, siswa yang tuntas dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis sub pokok bahasan Q.S. al-Muthaffifin ayat 1-17 sebanyak 10 anak atau 58 %. Sedangkan siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis sub pokok bahasan Q.S. al-Muthaffifin ayat 1-17  sebanyak 7 anak atau  42%. Berdasarkan hasil ini maka diadakan tindakan siklus II, dengan harapan tingkat ketuntasan siswa kelas IXA dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadis sub pokok bahasan Q.S. al-Muthaffifin ayat 1-17 akan meningkat.

Pada siklus II, siswa yang tuntas dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis sub pokok bahasan Q.S. al-Muthaffifin ayat 1-17 sebanyak 12  siswa atau 70%. Sedangkan siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis sub pokok bahasan Q.S. al-Muthaffifin ayat 1-17 sebanyak 5 siswa atau 30%.

Berdasarkan hasil yang telah dicapai pada siklus II tersebut terdapat peningkatan persentase ketuntasan siswa kelas IXA dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadis sub pokok bahasan Q.S. al-Muthaffifin ayat 1-17 yaitu dari siswa yang telah tuntas naik dari 58% menjadi 70 %. Sedangkan siswa yang belum tuntas turun dari 42 % menjadi 30%. Tetapi hal ini perlu lebih ditingkatkan lagi, maka perlu diadakan siklus III.

Pada siklus III, siswa yang tuntas dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis sub pokok bahasan Q.S. al-Muthaffifin ayat 1-17 sebanyak 15 siswa atau 88%. Sedangkan siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran  Al-Qur’an Hadis sebanyak 2 siswa atau 12%.

Berdasarkan hasil yang telah dicapai pada siklusIII tersebut terdapat peningkatan persentase ketuntasan siswa kelas IXA dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadis sub pokok bahasan Q.S. al-Muthaffifin ayat 1-17 yaitu dari siswa yang telah tuntas pada siklus III naik dari 70% menjadi 88%. Sedangkan siswa yang belum tuntas turun dari 30% menjadi 12%. Hal ini berarti dengan adanya tindakan kelas pada siklus I, II dan siklus III dapat berpengaruh pada ketuntasan siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadis sub pokok bahasan Q.S. al-Muthaffifin ayat 1-17.

Faktor lain yang mendukung tercapainya suatu pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauananak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Selain media pembelajaran, penggunaan metode yang tepat juga mendukung keberhasilan pembelajaran. Peneliti menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dan diharapkan siswa dapat memecahkan permasalahan sub pokok bahasan materi Q.S. al-Muthaffifin 1-17 tentang jujur dalam bermuamalah dengan fenomena sosial.

Berdasarkan uraian diatas, dapat  disimpulkan bahwa peningkatan aktifitas  belajar melalui metode  cooperative learning metode peer teaching (tutor sebaya)  efektif  untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis pada siswa Kelas IXA sub pokok bahasan Q.S. al-Muthaffifin ayat 1-17 semester ganjil MTs Negeri 1 Temanggung  tahun pelajaran 2021-2022. (af_23.27)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari.dkk. 2009.Guru Professional. Bandung: Alfabeta.

Asrori, Mohammad. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana.

Prima Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: Yrama Media.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi,dkk. 2009. PenelitianTindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Asnawir, Basyirudinusman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pres.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswar Zain.2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Etin Solihatin, Raharjo. 2007.Cooperative Learning. Jakarta: Bumi Aksara.

ESlavin, Robert. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Gulo,W. 2005. Metodologi Penelitian.Jakarta: PT. Gramedia.

Hamalik, Oemar. 1989.Teknik Pengukur dan Evaluasi Pendidikan. Bandung: Mandar Maju.

Lif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri. 2011. Paikem Gembrot. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.

Isjoni. 2012. Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Komalasari, Kokom. 2011.Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT. Refika Aditama.

Komsiyah, Indah. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Pereda.

Kurnianto, Rido.et.All. 2009. Penelitian Tindakan Kelas “Edisi Pertama”. Surabaya: Lapis PGMI.