Minggu, 19 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Mengangkat Isu Kelestarian Lingkungan pada Pembangunan Ekonomi, Prof. Dr. Nasikh, S.E., M.P., M.Pd., Dikukuhkan sebagai Guru Besar FEB UM

Mengangkat Isu Kelestarian Lingkungan pada Pembangunan Ekonomi, Prof. Dr. Nasikh, S.E., M.P., M.Pd., Dikukuhkan sebagai Guru Besar FEB UM
image_pdf

Prof. Dr. Nasikh, S.E., M.P., M.Pd., resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Ekonomi Pertanian di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang (FEB UM) pada Kamis (30/06/2022). kegiatan pengukuhan tersebut digelar di Graha Cakrawala UM serta ditayangkan secara langsung melalui kanal Youtube UM. Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Nasikh mengangkat tema ”Harmonisasi pembangunan ekonomi dan lingkungan menuju pembangunan berkelanjutan”. 

Dalam pidatonya, beliau berujar bahwa Indonesia sebagai negara yang besar dengan sumber daya yang melimpah harus menjaga harmonisasi antara pembangunan ekonomi dengan lingkungan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Di masa pemulihan transisi pandemi COVID-19, pemerintah bersama masyarakat sebagai pelaku ekonomi terus berupaya menguatkan stabilitas ekonomi negara. 

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Antonio Guterres dalam pertemuan tingkat Kepala Negara bahwa adanya kompleksitas situasi yang dihadapi oleh semua negara yaitu krisis pangan, energi, dan keuangan dunia. Dari pernyataan tersebut, Prof. Nasikh melihat perlu adanya antisipasi krisis tersebut agar pembangunan berkelanjutan dapat terwujud.

Lazimnya, pelaku bisnis akan berorientasi terhadap keuntungan yang akan didapat. Dalam hal ini, Prof. Nasikh menyampaikan pendapatnya bahwa masih banyak pelaku bisnis yang mengeluarkan biaya yang kurang efisien terhadap tingkat produktivitas. Misalnya terkait dengan biaya tenaga kerja yang selama ini dianggap sebagai biaya variabel dan ditambahkan pada sumber daya tetap sehingga produksi yang awalnya baik semakin lama akan semakin menurun karena sumber daya tetap berjalan dengan lambat. 

Meskipun sudah mendapatkan solusi untuk menangani krisis ini, solusi yang ditawarkan cenderung bersifat sementara. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus memutar otak kembali bagaimana caranya menjadikan pembangunan ekonomi yang selama ini dilakukan menjadi pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan akan dapat direalisasikan apabila didukung dengan ketersediaan sumber daya yang melimpah. Karena itu, kelestarian lingkungan harus tetap dijaga, baik untuk sekarang maupun untuk masa yang akan datang.

Tentu saja, kelestarian lingkungan tidak didapatkan secara cuma-cuma karena perlu biaya untuk mewujudkan lingkungan yang baik. Masih banyak pelaku bisnis yang merasa kelestarian lingkungan tidak memberikan keuntungan yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi. Sementara itu, di era yang serba modern ini terlihat jelas adanya hubungan sinergi antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan. ”Peningkatan kelestarian lingkungan bukan hanya sebagai beban biaya, namun akan memberikan nilai manfaat yang jauh lebih besar, baik untuk sekarang maupun untuk masa yang akan datang,” papar beliau dalam pidatonya.

Hubungan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan adalah hubungan yang mutlak dan keduanya saling memberikan dampak antara satu dengan lainnya. Pembangunan ekonomi yang tinggi dan ramah lingkungan akan menghasilkan kualitas lingkungan yang baik. Kualitas lingkungan yang baik ini nantinya akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas sumber daya dan akan memberikan dampak baik terhadap pembangunan ekonomi. Kegagalan dalam menjaga kelesrarian lingkungan akan menghasilkan biaya yang tinggi dan hilangnya sumber daya yang dibutuhkan, baik secara ekonomi maupun non ekonomi. Akan memerlukan biaya lebih untuk mengembalikan sumber daya yang hilang karena kerusakan dan degredasi lingkungan. ”Pembangunan berkelanjutan akan terwujud, manakala adanya harmonisasi antara pembangunan ekonomi dengan peningkatan kelestarian lingkungan,” pungkas beliau.

Pewarta: Nawal Kamilah Ismail – Internship Humas UM