Sabtu, 27 April 2024
Sekolah Menengah Atas

Keterbatasan Bukan Suatu Halangan Untuk Mencapai Cita-Cita Menjadi Prajurit TNI AL

Oleh : Letkol Marinir Jumino MTr. Hanla

Terlahir dari keluarga petani yang sederhana di Desa Glondong, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, tidak menyurutkan semangat untuk meraih cita-cita dan mengabdi menjadi prajurit TNI AL (Korps Marinir).

Sejak kecil saya memiliki cita-cita ingin menjadi seorang prajurit TNI, karena penampilan yang tegap, rapi, disiplin disertai dengan tanggung jawab di setiap tugas. Sehingga saya terpacu aktif membina fisik (berlari, push up, set up & renang) secara mandiri serta mengikuti kegiatan ekstra kurikuler Pramuka mulai SD, SMP, SMA yang menghantarkan pengalaman dengan diikutsertakan mengikuti Jambore Nasional 1991 di Cibubur dan Pertiwana Nasional tahun 1994 di Jepara, Jawa Tengah.

Kedua orangtua saya selalu memberikan dukungan waktu dan kesempatan bergiat di sekolah dengan syarat tanggung jawab pulang ke rumah tepat waktu. Saya juga memiliki satu keyakinan bahwa sesuatu di dunia tidak ada yang tidak mungkin selagi kita mau berupaya dan berusaha. Berbekal keyakinan serta kemandirian setelah lulus SMP pada tahun 1993 saya mendaftar di SMAN Sentolo, Kulon Progo dan diterima menjadi siswa didik. Salah satu kesan di sekolah yakni sikap para Guru terhadap peserta didik yang selalu memberikan bimbingan/konseling dan pendewasaan terhadap murid untuk belajar bertanggung-jawab sehingga meningkatkan semangat belajar selama menjadi Siswa serta tidak mendapatkan teguran maupun hukuman.

Tepat pada saat kelas 3 SMA semester V tahun 1996 dibuka pendaftaran Taruna Akabri (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) di Ajendam IV Diponegoro saya mengajukan ijin kepada Kepala Sekolah SMA dan diijinkan untuk mendaftarkan diri mengikuti seleksi dengan proses yang panjang. Selesai mengikuti Ujian Akhir sekolah semester VI, proses seleksi akhir dilaksanakan di AKMIL Magelang. Alhamduillah berkat doa orang tua, bimbingan Bp/Ibu Guru SMAN Sentolo akhirnya saya berhasil menjadi Calon Prajurit Taruna AAL (Akademi Angkatan Laut) dan mengikuti pendidikan selama 3,5 tahun tanpa dipungut biaya serta dilantik menjadi Letnan Dua tahun 1999 di Istana Negara.

Adapun jenjang karir saya di militer menghantarkan menjadi Komandan Batalyon Howitzer 2 Marinir selama dua tahun dan Komandan Detasemen Markas (Denma) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (SESKOAL) hingga sekarang. Untuk diketahui bersama, Seskoal ini merupakan lembaga pendidikan pengembangan umum tertinggi di lingkungan TNI Angkatan Laut yang mencetak Perwira pemimpin TNI/TNI AL dan Polri masa depan.

“Kesempatan emas yang kamu cari ada di dalam dirimu.” – Orison Sweet Marden