Sabtu, 18 Mei 2024
Sekolah Menengah Pertama

Webinar Pengenalan AKM dan Kontribusinya Terhadap Pendidikan IPA

Webinar Pengenalan AKM dan Kontribusinya Terhadap Pendidikan IPA

Pelaksanaan AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) atau yang populer dengan sebutan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) bagi siswa jenjang madrasah Tsanawiyah baru saja usai, namun belum banyak pihak yang mengerti dan memahami betul apa itu AKM termasuk juga dari kalangan guru banyak yang belum mengerti fungsi dan kegunaan AKM/ANBK. Menjawab hal tersebut Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Tadris dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri Kyai Haji Ahmad Sidiq/UIN KHAS Jember menyelenggarakan seminar nasional online/ webinar dengan topik “Pengenalan AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) dan Kontribusinya Terhadap Pendidikan IPA”, hari Minggu tanggal 17 Oktober 2021 jam 12.30 WIB sampai dengan 15.00 WIB.

Seperti biasanya, pembawa acara mengawali pembukaan webinar dengan memanjatkan doa, dilanjutkan dengan menyampaikan susunan acara dan memperkenalkan Moderator serta Nara sumber tunggal yang menjadi satu-satunya pemateri pada acara tersebut hingga sampai kendali acara beralih ke tangan moderator yang juga merupakan dosen pada program studi Tadris IPA, bertindak sebagai moderator, Dinar Maftukh Fajar, S.Pd, M. P. Fis, moderator yang masih berusia muda ini kebetulan dulunya juga merupakan mahasiswa dari Narasumber yang dihadirkan pada webinar tersebut, Prof. Dr. Wasis, M.Si. Guru besar dan Dosen Fisika pada Fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

Acara webinar diawali dengan sambutan singkat dari Ketua Himpunan mahasiswa program studi Tadris IPA, Badrud Tamam yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan kedua oleh Kepala Program Studi/ Kaprodi Tadris IPA, Andi Suhardi, ST, MM dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa seminar ini merupakan salah satu kegiatan yang dibingkai dalam satu paket kegiatan rutin/ tahunan dan tahun ini adalah tahun yang keempat, kegiatan lainnya yaitu Olimpiade dan Produk sains tingkat MTs, untuk kegiatan seminar selalu mencoba mengangkat tema yang berpijak pada isu-isu yang baru dan tahun ini isu yang hangat adalah mengenai AKM/ ANBK sehingga dengan diseminarkan diharapkan dapat menambah wawasan bagi masyarakat luas, terakhir yang beliau sampaikan adalah permohonan maaf apabila dalam penyelenggaraan seminar ini ada hal-hal yang tidak berkenan di hati para undangan dan peserta seminar mohon untuk dimaklumi karena masih dalam masa pandemi sehingga tidak bisa menyelenggarakan seminar yang bersifat tatap muka.

Sambutan yang terakhir disampaikan oleh Wakil Dekan III, Dr. Zainal Abidin, S. Pd.I, M.Si mewakili Dekan FTIK UIN KHAS Jember, beliau menyampaikan himbauan kepada mahasiswa program studi Tadris IPA supaya mengikuti jalannya seminar ini dengan serius karena momen ini merupakan momen yang luar biasa dapat belajar langsung kepada narasumber yang tidak lain adalah orang yang sangat kompeten dibidang IPA, lebih lanjut beliau mengatakan bahwa semua pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dalam hal ini insan pendidikan supaya memahami dan mengerti betul apa itu AKM karena AKM merupakan hal yang penting sebagai bagian dari dinamika kebijakan pemerintah, poin terakhir yang beliau sampaikan adalah ucapan terima kasih kepada Nara sumber yang telah bersedia berbagi ilmu pada hari Minggu yang seharusnya hari untuk Keluarga namun digunakan untuk membahas topik-topik, materi-materi yang bersifat serius.

Setelah sesi sambutan kelar, beranjak pada acara inti kegiatan di siang hari itu yaitu penyampaian materi oleh Nara Sumber, Prof. Dr. Wasis, M.Si, yang mengambil judul Pengenalan AKM dan kaitannya dengan pendidikan IPA yang sedikit berbeda dengan tema seminarnya yaitu Pengenalan AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) dan Kontribusinya terhadap pendidikan IPA diawal pemaparan materi, beliau menyampaikan alasannya mengapa judul materi yang diangkat berbeda sedikit dengan tema seminarnya karena beliau masih merasa ragu mana yang berkontribusi, apakah AKM yang berkontribusi terhadap pendidikan IPA atau Pendidikan IPA yang berkontribusi terhadap AKM.

Lebih lanjut, dalam pemaparannya beliau menyampaikan latar belakang lahirnya AKM yang didorong oleh gagalnya ujian nasional (UN) untuk mengukur capaian belajar siswa disisi lain UN seharusnya mendorong penguasaan kompetensi, memotivasi siswa untuk belajar ternyata yang terjadi justru UN menjadi beban yang luar biasa bagi siswa karena nilai UN menjadi penentu kelulusan siswa. Berpijak dari fakta tersebut pemerintah membuat kebijakan baru yang lebih tepat untuk memotret dan mengukur keberhasilan belajar siswa sehingga lahirlah konsep merdeka belajar, merdeka belajar bukan berarti tanpa ukuran tetapi tetap ada ukuran namun ukuran ini dibuat oleh masing- masing satuan pendidikan karena pada dasarnya hanya sekolah/ madrasah dan guru yang lebih tahu mengenai mutu belajar siswanya. AKM sendiri sebenarnya menekankan pada dua aspek yaitu kemampuan literasi membaca dan kemampuan literasi numerasi jadi AKM hadir untuk mengukur kedua aspek mendasar tersebut.

Pada bagian inti pemaparan beliau mengenai AKM dan kaitannya dengan pendidikan IPA mengulas mengenai bagaimana merancang pembelajaran IPA yang berorientasi pada AKM, hal ini memang bukanlah sesuatu yang mudah tetapi tetap dapat dicapai apabila pembelajaran IPA menekankan pada literasi sains, literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah serta mengambil kesimpulan berdasarkan fakta.

Ditulis oleh : Amang Philips Dayeng Pasewang, S.Sos (Waka. Kurikulum MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid)