Jumat, 26 April 2024
Perguruan Tinggi

Doktor Mengabdi UB Hibahkan Alat Sensor dan Penerangan Bertenaga Surya di Gili Ketapang

Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya (DM-UB) kembali melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, kali ini bertempat di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (27/8/2022).

Tim DM-UB ini terdiri dari Ir. Muhammad Fauzan Edy Purnomo, S.T., M.T, Ph.D, Akhmad Zainuri S.T., M.T (Departemen Teknik Elektro), Ir. Bambang Semedi, M.Sc, Ph.D., Dhira K. Saputra, S.Kel., M.Sc (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan), dan Supriono, S. Sos, M.A.B. (Fakultas Ilmu Administrasi).

Dalam menyelesaikan program ini, tim Doktor Mengabdi (DM) dibantu oleh tujuh mahasiswa yaitu Daffa Rahmansyah D., Fany Ganesta, Misbahuddin Yafi R., Atha Darari Putra (Teknik Elektro), Zantia Philar Adila (Teknik Industri), Muhammad Naufal Eka Putra, dan Hediyanti Indri Kusuma W. (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan).

Salah satu mitra tim Doktor Mengabdi, Sakur yang juga merupakan Pokmakwas (Kelompok Masyarakat Pengawas) mengatakan pencurian marak terjadi di keramba apung milik warga setempat utamanya pada malam hari.

Menilik permasalahan warga setempat ini, tim menghibahkan alat sensor maling dan penerangan bertenaga surya beserta pelatihan pengoperasian alat kepada pembudidaya setempat.

“Ini merupakan perwujudan dari permintaan warga setempat untuk membantu menangani permasalahan penerangan dan kemalingan yang kerap terjadi,” terang Fauzan yang juga dosen di Departemen Teknik Elektro.

Dengan adanya alat sensor dan penerangan ini, diharapkan dapat membantu masyarakat sekitar, terutama para pembudidaya atas permasalahan yang ada.

Alat ini juga dirancang dengan menggunakan panel surya. Hal ini turut menanggulangi permasalahan penerangan yang kurang memadai pada keramba apung warga yang terkadang membuat para pembudidaya kesulitan untuk sekedar melihat keramba yang letaknya cukup jauh dari pesisir.

Permasalahan yang terjadi pada para pembudidaya di Gili Ketapang ini menjadi suatu fokus dan tujuan dari Tim Doktor Mengabdi (DM) yaitu dengan pemberian solusi berupa alat sensor serta penerangan yang dapat diatur oleh pemegang kontrol alat tersebut.

Warga merasa sangat terbantu dengan adanya sistem penerangan ini, pencurian atau kehilangan ikan bisa lebih diminimalisasi.

“Kami memiliki harapan yang tinggi karena ini merupakan PLTS yang sangat cocok bagi kami yang dapat dikatakan ketergantungan dengan PLN. PLN pun termasuk sulit untuk memberikan suplai karena kami berada di pulau yang dikelilingi oleh perairan,” kata Fauzan, salah satu pemilik keramba di bagian barat Gili Ketapang. (HumasFT/Humas UB)