DIRGAHAYU INDONESIA KU.
DENGAN SEMANGAT AJIB, KITA WUJUDKAN INDONESIA MAJU.
Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-75 kali ini terasa berbeda dari sebelumnya. Pandemi Covid-19 tidak menghalangi semangat warga SMPN 2 Turen untuk melaksanakan upacara pengibaran bendera. Biasanya seluruh warga sekolah baik guru dan siswa melaksanakan upacara bendera di Stadion Olahraga Turen bersama seluruh masyarakat lainnya. Kali ini, upacara bendera pada hari Senin (17 Agustus 2020) dilaksanakan dengan jumlah peserta yang terbatas dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan tahun ini hanya diikuti oleh Bapak Ibu Guru dan Karyawan di sekolah serta 10 anggota OSIS yang terpilih sebagai petugas upacara.
Seluruh siswa lainnya diharapkan turut menghormati peringatan tersebut dengan mengikuti LIVE STREAMING youtube SMPN 2 Turen mulai pukul 09.55 WIB dari rumah masing-masing. “Meskipun dilaksanakan secara terbatas, namun upacara tahun ini berlangsung lancar dan khidmat.” ucap Pak David selaku pembina OSIS. “Merayakan kemerdekaan di tahun ini juga tidak harus berkumpul di lapangan luas, rasa khidmat bisa tetap terpancar dengan melakukan upacara daring” kata Neza Ababil salah satu siswa SMPN 2 Turen.
Setelah mengikuti upacara bendera, acara dilanjutkan dengan tasyakuran di ruang kelas 9A sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas rahmat kemerdekaan untuk Republik Indonesia selama 75 tahun ini. Acara ini sekaligus momen untuk mendoakan para pahlawan yang telah berjasa merebut kemerdekaan Indonesia. Tanpa jasa mereka, kita tidak akan bisa merasakan nikmatnya kemerdekaan.
Ketua Panitia Pak Suhud Indratno menyatakan akan tetap memeriahkan peringatan HUT RI ini dengan menggelar lomba-lomba yang harus diikuti seluruh siswa secara daring dari rumah masing-masing. Lomba tersebut diantaranya :
- Lomba Menyanyi Lagu Kebangsaan untuk kelas 7
- Lomba Membaca Puisi Kebangsaan untuk kelas 8
- Lomba Membaca Pidato Kebangsaan untuk kelas 9
Selain mengenalkan anak tentang semangat nasionalisme dan patriotisme, lomba tersebut juga sebagai upaya meningkatkan kreativitas anak-anak dan sarana menyalurkan bakat mereka. Tentu saja kriteria penilaian lomba melatih anak untuk memahami esensi kemerdekaan dengan bebas berkreasi, bebas berkarya, dan bebas berekspresi.
