Kamis, 16 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Workshop AI LPPM, Dosen Muda Untirta Dituntut Kuasai AI Lebih Cepat

Workshop AI LPPM, Dosen Muda Untirta Dituntut Kuasai AI Lebih Cepat

SERANG-Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menyelenggarakan ‘Workshop Aplikasi Artificial Intelligence (AI) untuk Penelitian dan Publikasi Ilmiah’ di Aula Student Center, Kampus Untirta, Sindangsari, Kabupaten Serang, Senin, 29 April 2024 dengan mengundang pakar AI dari UI Prof. Dr. Eng. Wisnu Jatmiko, S.T., M.Kom., dan kegiatan dibuka oleh Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T. Kegiatan ini bertujuan agar menjadi sebuah pengetahuan dan ilmu baru bagi dosen agar bisa menguasai skil tools dalam AI dalam meningkatkan produktivitas penelitian dan publikasi.

Kepala LPPM Prof. Meutia, S.E., M.P., mengatakan, LPPM selalu terbuka untuk para dosen dalam meningkatkan publikasinya terutama dalam pembelajaran baru seperti AI. Ia menilai, penting untuk dikuasai AI ini agar bisa mendeteksi dan tidak kecolongan apabila mahasiswa juga menggunakan teknologi ini untuk tugas-tugas penelitiannya.

“Produk mesin itu (AI-red) sebagai pedoman saja, pasti kita meng-‘create’ tetap sesuai dengan keilmuan kita. Itu hanya tools. Mempermudah referensi terbaru tetapi kita pelajari hanya untuk mempermudah kerja-kerja kita dalam publikasi seperti penelitian, PPT dan sebagainya,” ujarnya.
Rektor Untirta menuturkan, hal ini adalah bagian dari implementasi HITS and Green Campus yang dicanangkan oleh oleh Untirta yang memiliki value JAWARA (Jujur Adli Wibawa Amanah Religius dan Akuntabel). Penguasaan AI harus bisa dilakukan oleh para dosen muda dan ia berharap ada banyak dosen muda yang makin terlibat dalam pelatihan AI ini.

“Saya termotivasi dengan Korea Selatan karena kemarin ke sana rupanya soal AI ini di sana dudah maju, dan kita sudah ketinggalan jauh. Padahal selisih Hari Kemerdekaan mereka hanya dua hari dengan kita. Mereka 15 Agustus kita 17 Agustus. Namun dalam rancangan teknologinya, sudah serba AI. Meski demikian, meski teknologinya maju etika dan sopan santun mereka tetap tinggi, tetap ramah dan disiplin. Inilah yang harus kita dapat juga bagaimana etika, kewibawaan dan disiplin menjadi acuan kita sehari-hari,” tutur Rektor.
“Saya optimis mulai dari Untirta JAWARA ini bukanlah basa basi semata. Bismillah. Jangan itungan-itungan dalam bekerja. Itulah yang bisa kita lakukan demi kemajuan Untirta, demi kemajuan bangsa tercinta,” tegasnya.(HI/AAP)