Jumat, 26 April 2024
Sekolah Menengah Kejuruan

Keroncong Grafika Sambut Sharing GSM Bersama SMK Negeri 2 Salatiga

Keroncong Grafika Sambut Sharing GSM Bersama SMK Negeri 2 Salatiga

Rabu, 21  September 2022, SMK Negeri 11 Semarang kembali dikunjungi  sahabat dari SMK Negeri 2 Salatiga untuk diskusi dan sharring tentang penerapan  Gerakan Sekolah Menyenangkan. Pagi, pukul 09.00 WIB, rombongan perwakilan guru dan perwakilan siswa tiba di bumi Grafika disambut keroncong Grafika yang dimainkan oleh siswa di bawah asuhan Yanuarius Andi Cahyono, S.Pd.

Kunjungan sebanyak 16 guru dan 3 siswa diajak ke ruang miniteater yang disambut langsung  kepala SMK Negeri 11 Semarang, Drs. Luluk Wibowo, S.T., M.T. Dalam sambutannya, Pak Luluk menerima dengan hangat kedatangan perwakilan guru dan siswa untuk sharring tentang penerapan Gerakan Sekolah Menyenangkan. Gerakan Sekolah Menyenangkan merupakan sebuah ideologi untuk mengajak para arang pendidikan untuk menuntun kodrat anak yakni rasa ingin tahu, imajinasi dan keberagaman agar potensi anak dapat berkembang sehingga mencapai versi terbaiknya masing-masing. Yang pertama kali disuguhkan SMK Negeri 11 Semarang sebagai sekolah yang memberikan ekosistem menyenangkan adalah sambutan keroncong Grafika. Meskipun sederhana, namun dari petikan gitar,celo, cak dan cuk mampu menyuguhkan alunan musik keroncong modern mengiringi vokalis yang membawakan lagu yang enak didengar. Nuansa menyenangkan menggambarkan bahwa ekosistem menyenangkan terbangun di SMK Negeri 11 Semarang.

Usai para tamu diterima kepala sekolah, dibawa untuk mengunjungi ruang pameran. Ruang pameran merupakan ruang untuk memberikan apresiasi terhadap karya-karya siswa SMK Negeri 11 Semarang dari empat jurusan, Desain Grafika, Produksi Grafika, Multimedia dan Animasi. Memberikan apresiasi terhadap karya siswa merupakan bagian dari membangun ekosistem menyenangkan di sekolah ini. Rasa bangga dan puas, ketika karya-karyanya dapat masuk di ruang pamer, sehingga akan menjadi pantikan terus untuk menampilkan karya yang lebih baik. Para tamu juga diajak untuk melihat secara langsung proses pembelajaran produktif di Animasi, Desain Grafika, Produksi Grafika dan Multimedia. Usai mengunjuni ke tempat praktik siswa, selanjutnya kembali ke ruang mini teater untuk berdiskusi tentang penerapan Gerakan Sekolah Menyenangkan.

Diskusi dipandu oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Darwito, S.Pd membahas bagaimana penanganan siswa dengan pendekatan GSM. Diskusi diawali dengan pemaparan tentang empat area perubahan bagaimana menerapkan sekolah masa depan oleh Waka Manajemen Mutu sekaligus Volunter GSM, Sujinarto, S.Pd., M.Pd. Diskusi semakin gayeng, ketika obrolan dalam sesi tanya jawab yang mempertanyakan tentang ketika menghilangkan point pelanggaran di dalam tata tertib, apakah tidak membuat anak semakin bebas dan menyepelekan aturan sekolah. Dari pertanyaan ini, akhirnya saya pun ikut menjelaskan tentang perbedaan antara manusia dan hewan ketika mengubah perilaku. Ketika mengubah perilaku dengan tekanan, ancaman seperti yang teruang di dalam point pelanggaran, justru yang dioptimalkan adalah otak reptil. Dampaknya justru sebaliknya, anak akan patuh karena takut atau melanggar karena berontak. Dasar inilah yang memperkuat di SMK Negeri 11 Semarang tidak diterapkan point-point pelanggaran. Pengomptimalan fungsi limbik sistem dan neo cortex justru yang menjadi perhatian utama. Limbik sistem sebagai penghasil hormon kebahagiaan harus dikembangkan agar anak merasa nyaman sehingga neo cortex akan berfungsi dengan baik, sehingga yang muncul adalah kesadaran diri. Para guru SMK Negeri 11 Semarang mempercayai bahwa memperluas ruang dialektika antara guru dan siswa melalui morning sharing, circle time dan memperbanyak diskusi yang akan mengubah perilaku siswa ke arah baik. Penguatan positif (bukan punishment) melalui pemberian bintang kebaikan, penerapan buku saku catatan kebaikan siswa justru akan menumbuhkan kesadaran diri sehingga anak akan berlomba-lomba berbuat baik. Belajar di sekolah bukan sekedar mempelajari konten pengetahuan dan keterampilan sesuai passionnya, namun mereka belajar memberikan kebermaknaan dalam hidupnya. Salam GSM,berubah, berbagi, berkolaborasi.

Penulis : Diyarko