Minggu, 05 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Peringatan Hari Ibu Momentum Wariskan Nilai Luhur Perjuangan Perempuan Indonesia

Peringatan Hari Ibu Momentum Wariskan Nilai Luhur Perjuangan Perempuan Indonesia

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran menggelar upacara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-94 di Halaman Depan Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Kamis (22/12/2022). Peringatan Hari Ibu ke-94 Tahun 2022 ini mengangkat tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”.

Pada kesempatan tersebut, Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti yang bertindak sebagai pembina upacara membacakan Amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia  I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Rektor membacakan, salah satu titik penting perjuangan pergerakan para perempuan di masa pra-kemerdekaan dan menjadi tonggak sejarah tersendiri adalah ketika diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 22 Desember 1928, di Yogyakarta.

Momentum bersejarah ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Nasional pada tahun 1959 oleh  Presiden  Soekarno, yang dinamakan Hari Ibu. Inilah yang membedakan Hari Ibu di Indonesia dengan peringatan  “Mother’sDay” di beberapa negara di dunia.

Fakta historis para pejuang perempuan Indonesia ini telah mencerminkan bahwa perempuan Indonesia  sudah mempunyai  kesadaran  sebagai  “subyek” otonom  yang tidak menjadikan  peran  domestik sebagai  satu­satunya  bentuk atau  pilihan  untuk aktualisasi dirinya sejak lama.

Kaum perempuan berperan  aktif dalam meraih  kemerdekaan RI,  aktif berkontribusi  dalam  hidup berbangsa dan bernegara. Mereka dipenuhi cita kemanusiaan yang tinggi.

Rektor mengatakan bahwa melalui Peringatan Hari Ibu, bangsa Indonesia kembali diingatkan akan pentingnya peran perempuan dalam mencapai tujuan­-tujuan bangsa. 

“Di era kekinian, Peringatan Hari Ibu diharapkan dapat mewariskan nilai­-nilai luhur dan semangat  perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi penerus  bangsa, agar mempertebal tekad dan semangat untuk bersama­sama melanjutkan dan mengisi pembangunan dengan dilandasi semangat persatuan dan kesatuan,” kata Rektor.

Perjalanan panjang selama 94 tahun sejak Kongres Perempuan Indonesia Pertama, telah mengantarkan berbagai buah baik bagi kaum perempuan, seperti kesempatan mengenyam bangku sekolah, peluang bekerja, dan berpolitik.

Namun, nilai dan tujuan yang mendasari terbentuknya Kongres Perempuan pertama belum membawa kita sepenuhnya pada kesetaraan gender yang dicita-citakan, termasuk budaya patriarki yang masih mengakar hingga saat ini.

“Salah satu bentuknya adalah domestikasi perempuan, yang membuat ruang gerak perempuan seolah terbatas pada ranah domestik dan fungsi reproduktif. Tingginya kasus kekerasan seksual yang terjadi, juga menunjukkan bahwa perempuan masih dilihat sebagai obyek, sehingga kembali menjadi korban,” ujar Rektor.

Ditambah lagi, selama masa pandemi Covid-19, tantangan yang harus dihadapi perempuan semakin besar.

Peringatan Hari Ibu pun menjadi ajang pengingat untuk kembali bersatu dan tidak mudah berpuas diri atas kemajuan yang telah diraih. “Perjuangan kita masih panjang,” ujar Rektor.

Lebih lanjut Rektor mengatakan bahwa pergerakan perempuan dalam pembangunan, tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik pemerintah, akademisi dan profesional, dunia usaha, media massa, maupun masyarakat. Dengan demikian, momentum Peringatan Hari Ibu sebaiknya juga dijadikan momentum untuk bersatu mencapai Indonesia yang maju melalui prinsip “equal partnership”.

Prinsip ini mencerminkan bagaimana perempuan Indonesia berjalan beriringan dengan kaum laki-laki untuk bersama-sama berperan membangun bangsa.

Peringatan Hari Ibu adalah milik bersama. Sebagai anak, sebagai istri, sebagai ibu, maupun sebagai teman seperjuangan, yang tidak lelah menjadi arti di mana pun berada.

“Mari terus berkarya, menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas diri, sehingga bisa menjadi kekuatan yang besar menyejahterakan semua. Perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju,” kata Rektor.

Pada pelaksanaan upacara tersebut, Dekan FTIP Unpad Dr. Ir. Sarifah Nurjanah, M.App.Sc., bertugas membacakan Teks Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Dekan FIB Unpad Prof. Aquarini Priyatna, PhD, membacakan Sejarah Singkat Hari Ibu, sedangkan Dekan FMIPA Unpad Prof. Dr. Ir. Iman Rahayu, M.S., menjadi pembaca doa. (arm)*