Jumat, 26 April 2024
Perguruan Tinggi

FK UII Jalin Kemitraan dengan Bangkok Hospital, Hat Yai, Thailand

FK UII Jalin Kemitraan dengan Bangkok Hospital, Hat Yai, Thailand

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) melebarkan sayap kerja sama dengan rumah sakit di Thailand melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Bangkok Hospital, Hat Yai. Acara digelar di Auditorium Fakultas Kedokteran (FK), Lantai 1, Kampus Terpadu UII, pada Senin (06/03).

Seusai berkisah singkat soal sejarah kampus, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. mengharapkan agar kunjungan tersebut dapat bermanfaat dalam waktu dekat. “Kami sangat bahagia untuk menerima undangan Anda sekalian untuk berkolaborasi, sebagaimana yang sering saya sampaikan pada para kolega, ‘kalau ingin pergi cepat, jalanlah sendiri. Kalau ingin pergi jauh, jalanlah bersama.’ Adapun kita ingin pergi jauh, sehingga kita harus menjaga rasa kebersamaan,” ucapnya.

Narintara Boonjongcharoen, M.D. selaku ketua delegasi dan Chief Executive Officer Group 6 pula menyampaikan sambutan. “Bangkok Hospital, Hat Yai adalah salah satu rumah sakit terbesar yang terletak di wilayah paling selatan Thailand. Kami memiliki misi untuk melihat ke arah selatan, sehingga bisa mendapatkan kerja sama yang lebih luas di masa depan,” tutur ketua delegasi dari rumah sakit yang berdiri selama 50 tahun tersebut.

Senada dengan Prof. Fathul, ia juga menyuarakan pentingnya semangat kolaborasi. “Salah satu pertanyaan yang muncul adalah, apa misi dari rumah sakit ini pada 50 tahun ke depan? Itulah mengapa kita ada di hari ini. Seperti apa yang diucapkan sebelumnya, kalau kita ingin berjalan dengan pendirian yang kuat dan berprogres di masa yang akan datang, kita butuh bekerja sama. Kita tidak dapat berangkat sendiri,” pungkasnya.

Diskusi kemudian berlanjut dengan membahas inisiasi kerja sama lanjutan, di antaranya soal praktik kerja mahasiswa. “Untuk kerja sama, kita mesti praktis. Sebagai contoh, mungkin kita bisa menyiapkan beberapa perawat atau dokter selama tiga (atau) enam bulan untuk menghadapi sejumlah pasien dan konsultasi karier,” imbuh Boonjongcharoen.

Namun, berdasarkan regulasi, mahasiswa sarjana kedokteran tidak dapat melakukan praktik tanpa lisensi dari pemerintah Thailand, sehingga mahasiswa yang diberangkatkan kelak bertugas sebagai medical observer.

Di samping Rektor, turut hadir Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D., Dekan FK UII, Dr. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes., Direktur Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional, Dr.rer.nat. Dian Sari Utami, S.Psi., M.A., jajaran pimpinan universitas lain beserta pengelola Rumah Sakit UII. (JRM/ESP)