Senin, 29 April 2024
Pondok Pesantren

Kuliah Subuh 1 Ramadhan 1445 H, K.H. Hasan Abdullah Sahal

Kuliah Subuh 1 Ramadhan 1445 H, K.H. Hasan Abdullah Sahal

Mengapa di Gontor diadakan Kuliah Subuh? Kapan pertama kali dimulainya Kuliah Subuh?

Tahun 1926, masih di masa penjajahan Gontor sudah merintis Kuliah Subuh. Gontor termasuk perintis, dan bukan ikut-ikutan. Ketika maksiat tengah marak-maraknya di masyarakat, kita inisiatif mendirikan Gontor dengan kegiatan-kegiatannya. Kita mulai dengan mengajarkan anti penjajahan. Paham-paham mistis dan musyrik perlahan dihilangkan.

Begitulah kegiatan demi kegiatan yang diajarkan diteruskan sampai ke generasi-generasi selanjutnya. Dengan perkembangan zaman yang semakin berubah, sistemnya juga berubah tapi nilainya tetap sama sejak awal berdirinya.

Sekarang orang berlomba-lomba mengaku muslih, dan menilai orang yang menentang mereka sebagai mufsid. Kita disuruh menuntun kepada jalan yang benar agar tidak terseret ke jalan yang dimurkai oleh Allah, apalagi jalan yang sesat.

Kita ambil pelajaran dari kisah Bal’am, yang apapun dia minta Allah selalu kabulkan, tapi di akhir hayatnya dia terseret ke dalam kesesatan. Begitu pula orang-orang sebelum-sebelumnya yang telah Allah cantumkan kisahnya untuk kita ambil pelajaran darinya. Jalan yang benar tetap harus ditempuh, kebenaran harus tetap tegak meskipun dalam kondisi minoritas. Tidak ada yang mengatakan bahwa mayoritas harus menang, meskipun hanya minoritas kebenaran harus tetap selalu ditegakkan.

Kita jangan sombong mengaku berada di atas, dan memandang rendah orang lain ada di bawah. Ingat bahwa di atas hanya Allah, dan di bawah hanya tanah. Jangan sampai kita lupa dengan siapa yang telah menciptakan kita dengan rupa sebaik-baiknya, lalu memberikan nikmat dan rahmat seluas-luasnya.

Kuliah subuh ini adalah santapan otak, bimbingan jiwa, dan tuntunan budi. Insyaallah bila dihayati, nilai-nilai yang sudah ditanamkan oleh pendahulu akan senantiasa terjaga. Mudah-mudahan seluruh keluarga besar pondok diberi kesehatan dan keselamatan agar dapat meneruskan dan menjalankan apa yang diajarkan oleh orang-orang sebelum kita.

(Materi: K.H. Hasan Abdullah Sahal.)

Related Articles:

Kuliah Subuh: Fenoma-Fenoma Yang Dijelaskan Di Dalam Al-Qur’an

Kuliah Shubuh: Allah Sebagaimana Prasangka Hamba-Nya

K.H. Hasan Abdullah Sahal Mengisi Kuliah Shubuh di Masjid Namira, Lamongan