Minggu, 28 April 2024
Pondok Pesantren

Kuliah Subuh 14 Ramadhan 1445 H, Sebutan Lain Bulan Ramadhan

Kuliah Subuh 14 Ramadhan 1445 H, Sebutan Lain Bulan Ramadhan

Semua yang mengerjakan puasa Ramadhan akan mendapat rahmat dari Allah SWT. Diantaranya terkabulnya doa-doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT. Maka kita harus memperbanyak memanjatkan doa kepada Allah di waktu-waktu sekarang. Dimanapun itu, di luar masjid atau di dalam masjid. Barangsiapa yang mengerjakan puasa maka dia taat atas perintah Allah. Semua amal sholih kita walaupun kecil kalau kita niatkan untuk ibadah maka kita akan dapat ganjaran dari allah. Sebutan-sebutan bagi Bulan Ramadhan:

1. Syahrul Qur’an

Yang pertama, ada sebutan Syahrul Qur’an karena di Bulan Ramadhan ayat pertama Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak mungkin Allah menurunkan Al-Quran kalau tidak memiliki kasih sayang dan rahmat bagi kita semua. Dan juga dijelaskan di dalam Qur’an yang hak dan batil, itulah yang namanya Furqon.

2. Syahrul Maghfirah

Lalu ada juga sebutan sebagai Syahrul Maghfirah karena di bulan ini Allah mengampuni dosa-dosa manusia. Rasulullah SAW bersabda:“Man shooma romadhoona iimaanan wa ihtisaaban ghufiro lahu ma taqoddama min dzanbihi.” Orang beriman pasti merasa dosanya lebih banyak daripada amal sholihnya. Cara menambah keimanan kepada Allah adalah dengan mengerjakan semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya. Apalagi mengamalkan sesuatu berlandaskan ibadah, apapun dosanya akan diampuni oleh Allah.

3. Syahru-l-Shiyaam

Allah juga menyebut bahwa Ramadhan itu Syahru Shiyaam karena tidak ada bulan lain dalam satu tahun yang diwajibkan berpuasa selain Ramadhan. Ada sebuah hadits yang mengatakan : “Shuumuu fa shihhuu” yang berarti : Berpuasalah maka kamu akan mendapat kesehatan. Ahli kedokteran pun mengatakan hal yang sama. Akhir-akhir ini ada ilmuwan Amerika menyatakan bahwa puasa itu menyehatkan bagi tubuh karena puasa mengistirahatkan organ-organ manusia dan dapat bekerja secara optimal nantinya.

Demikian banyak sebutan bulan Ramadhan maka kita mendapat energi baru untuk menjalankan puasa di bulan ini. Tapi bukan hanya dilakukan di bulan ramadhan tapi seyogyanya juga diteruskan sampai bulan bulan seterusnya.

Setidaknya dari sekian banyaknya keutamaan Bulan Ramadhan kita bisa mengkategorikan 2 nilai :

Yang pertama, Bulan Ramadhan merupakan rahmat dan kita bisa meningkatkan tingkat spiritual kita secara vertikal sehingga kita dapat mendekatkan diri kepada allah swt. Dengan mengaji, berpuasa, memperbanyak shalat sunnah maka demikian jiwa kita lebih dekat kepada Allah SWT.

Yang kedua adalah dapat meningkatkan nilai kemanusiaan sosial. Dari K.H. Hasan berkata tentang perbedaan antara afthoro dan fatthoro. Afthoro itu hanya berbuka tapi kalau Fatthoro itu memberi menu berbuka. Ada juga anjuran untuk lebih banyak bersedekah di bulan suci ini. Banyak orang-orang yang menyediakan ta’jil gratis di pinggiran jalan. Man fatthoro shooiman falahu ajru mitslu faailihi (Barangsiapa yang memberi ta’jil kepada yang berpuasa maka mendapat balasan yang setimpal).

Doa kita semua sekarang ini mustajabah karena kita bukan hanya seorang yang berpuasa tapi juga fi sabiilillah. Maka potensi dikabulkannya semakin tinggi karena double. Rasullullah SAW itu sudah dijamin masuk surga artinya kesalahan yang manusiawi yang dilakukan beliau itu adalah sebagai permisalan bagi manusia lalu cara menghilangkannya adalah dengan beristighfar. Beliau selalu mengingat-ingat apa yang telah dilakukan dari bangun sampai mau tidur lagi dan mengucapkan istighfar. Mari kita sama-sama meningkatkan diri kita di Bulan Ramadhan ini.

Kita berdoa kepada Allah atas kenikmatan Bulan Ramadhan agar masih bertemu Bulan Ramadhan setelahnya. Karena tidak ada bulan yang lebih mulia selain tersebut. Bagi orang beriman Bulan Ramadhan adalah bulan yang dirindukan. Gunakanlah kesempatan yang tersisa ini dengan sebaik-baiknya. Hendaknya orang beriman berdoa: “Ya Allah pertemukanlah aku dengan bulan ramadhan lagi agar aku lebih dekat denganmu.” Semoga Allah selalu memberikan kesehatan lahir batin kepada kita semua dan kepada guru-guru dan juga Bapak Pimpinan Pimpinan bahkan semua orang yang terlibat roda kependidikan di pondok ini. Aamiin.

(Materi: Al-Ustadz Agus Mulyana, S.Ag, M.Ag.)
Related Articles: