Senin, 01 Juli 2024
Perguruan Tinggi

Visitasi Akreditasi Internasional FIBAA

Visitasi Akreditasi Internasional FIBAA

Humas UNJ, Jakarta – Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA), lembaga akreditasi internasional yang berpusat di Jerman melakukan visitasi ke Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Visitasi ini berlangsung selama 2 hari, 27-28 Juni 2024 bertempat di Gedung Syafe’i lantai 8, Kampus A UNJ.

Akreditasi Internasional FIBAA merupakan lembaga penjaminan mutu untuk pendidikan tinggi yang didirikan pada tahun 1994 dengan tujuan awal penjaminan mutu dan program administrasi bisnis. Tetapi saat ini, FIBAA terus tumbuh bukan hanya di Jerman tetapi telah mengglobal dan menjangkau banyak negara seperti Kazakstan, Vietnam, Indonesia, Swiss, dan banyak negara lainnya. FIBAA telah berkiprah selama 30 tahun.

Rektor UNJ, Prof. Komarudin yang didampingi Ketua Senat, para Wakil Rektor, para Ketua Lembaga, para Dekan dan Wakil Dekan hadir pada kegiatan tersebut. Adapun yang hadir dari FIBAA selaku Project Manager antara lain Lisa Lubomierski, Maya Köhler dan Rebekka Welker. Sementara untuk Asesor dari masing-masing Cluster, antara lain :

  • Cluster 1 (Pendidikan Bisnis, Pendidikan Administrasi Perkantoran, Pendidikan Ekonomi)
  1. Prof. Dr. Harald Meier
  2. Prof. Dr. Christian Schachtner
  3. Prof. Dr. Frank Schultmann
  4. Prof. Diah Ariani Arimbi
  5. Iman Andrea Reimann
  6. Fynn Lohre
  • Cluster 2 (Akuntansi, Manajemen, Magister Manajemen)
  1. Prof. Dr. Stephan Convent
  2. Prof. Dr. Stefan Veith
  3. Dr. Fosa Sarassina
  4. Noah Simeon Volkmar
  5. Gerd Rieger
  • Cluster 3 (Pendidikan Khusus, Pendidikan Guru Anak Usia Dini, Pendidikan Guru Sekolah Dasar)
  1. Prof. Dr. Harry Behr
  2. Prof. Dr. Anke König
  3. Prof. Dr. Peter Rödler
  4. Anja Twardokus
  5. Alexander Schöpke
  6. Arifin Achmad Zainal
  • Cluster 4 (Pendidikan Vokasional Kesejahteraan Keluarga, Psikologi dan Pendidikan Masyarakat)
  1. Prof. Dr. Stefan Pollmann
  2. Dr. Endang Surjaningrum
  3. Andrea Lohmann-Haislah
  4. Hanna Jaha
  • Cluster 5 (Pendidikan Bahasa Inggris, Sastra Inggris, Pendidikan Bahasa Prancis, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Arab)
  1. Prof. Dr. Fritz Schulze
  2. Dr. Mathias Jung
  3. Arifin Achmad Zainal
  4. Leon Grausam
  5. Rebekka Welker
  • Cluster 6 (Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Sosiologi, Ilmu Komunikasi, Pendidikan Agama Islam)
  1. Prof. Dr. Sonja Drobnic
  2. Prof. Dr. Claudia Lux
  3. Dr. Maria Ochwat
  4. Prof. Dr. Fahimah Ulfat
  5. Wolfgang Pott
  6. Ph.D. S. Rouli Manalu
  7. Julien Seid

Prof. Komarudin dalam paparannya menyampaikan beberapa poin yang menggambarkan mengenai UNJ, dimulai dengan Visi, Misi dan Motto Universitas. Dilanjutkan dengan strategi pencapaian Visi, rencana strategis pembangunan jangka panjang sejak 2020 sampai 2045 untuk memperoleh tingkat tertinggi yaitu menjadi universitas bereputasi di Asia. Pengelompokan UNJ yang menjadi ‘Klaster Mandiri’ dan telah terakreditasi UNGGUL oleh Badan Akreditasi Nasional. Rektor juga menambahkan capaian dalam hal publikasi internasional, artikel di jurnal yang terindeks Scopus, jurnal diindeks SINTA dan DOAJ. Selain itu, capaian Hak Kekayaan Intelektual sehingga UNJ menerima 3 penghargaan dari berbagai klaster dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Apresiasi FIBAA Terhadap UNJ

Dalam visitasinya, FIBAA sangat mengapreasiasi terkait program pengembangan riset dan menilai perlu adanya rekognisi pengembangan praktisi seperti RPL. Selain itu, keintensifan UNJ untuk mendorong lembaga atau dunia industri dengan melakukan Kerjasama, upaya UNJ untuk mempererat Kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri.

Rektor UNJ, Prof. Komarudin berharap agar akreditasi internasional FIBAA memberikan hasil terbaik bagi UNJ. Dengan hasil terbaik, maka ini menjadi momentum bagi kita untuk meningkatkan reputasi internasional dan dibarengi dengan kinerja dan produktivitas akademik dan lain-lainnya yang bersifat internasional. Dan ini tentu harus didukung semua elemen baik itu pimpinan, dosen, tendik, dan juga mahasiswa. Kami berharap itu bisa kita peroleh hasil yang terbaik.

Rebekka Welker selaku Project Manager dari FIBAA menyampaikan bahwa FIBAA akan melihat 22 program studi pada 2 minggu ke depan. FIBAA datang dengan 30 anggota panel dan 3 manajemen program studi dari FIBAA beserta project manager, sehingga ini adalah grup yang besar. Rebekka mengatakan bahwa saat ini jangkauan FIBAA semakin luas, sangat inter disiplin, menjangkau teknologi informasi, pendidikan, dan ilmu pengetahuan alam.
 
Yang paling penting bagi kami adalah peningkatan kualitas. Sehingga panel ahli yang datang ke universitas mendapatkan insight mengenai praktik kerja, serta opini dan rekomendasi mengenai apa saja hal yang dapat ditingkatkan. Tentu saja, hal ini melibatkan kerja besar, menghabiskan banyak biaya, dan banyak organisasi.
 
Rebekka menilai penjaminan mutu pening dilakukan agar dapat mengetahui bagaimana mencapai standar internasional, dan diakui secara global. Termasuk mobilitas mahasiswa yang masuk dan keluar. Melalui akreditasi ini, reputasi universitas dapat meningkat dan menarik lebih banyak mahasiswa. Akreditasi internasional penting untuk meningkatkan kualitas institusi dan program studi, sehingga akreditasi internasional semakin populer khususnya di Indonesia, terutama dalam dua hingga tiga tahun terakhir. Banyak universitas di Indonesia sangat tertarik dengan akreditasi internasional.
 
FIBAA tentu bekerja sama dengan Kemendikbudristek dan membangun komunikasi yang baik satu sama lain.