Story MIN 1 Sleman

Sekolah Dasar

KEMERIAHAN PERSARI MIN 1 SLEMAN

Sleman – MIN 1 Sleman mengadakan kegiatan kepramukaan yaitu PERSARI (Perkemahan Satu Hari). Kegiatan diadakan pada hari Senin, tanggal 20 Mei 2024 dan bertempat di Museum Dirgantara Mandala, yang berada di Kompleks Pangkalan Udara Adi Sucipto. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas III dan IV. Sejak pagi, mereka sudah bersiap untuk mengikuti PERSARI. Dengan diantar oleh orang tua maupun walinya, siswa-siswi sudah berpakaian pramuka rapi dan lengkap sesuai dengan intruksi yang sudah diarahkan oleh kakak-kakak pembina pada hari-hari sebelumnya. Tak ketinggalan juga perlengkapan lain untuk melengkapi kegiatan tersebut. Kegiatan ini hanya berlangsung selama satu hari, namun dalam satu hari banyak sekali pengalaman yang menyenangkan bagi siswa-siswi, diantaranya adalah pionerring (kerangka tenda), teka-teki pramuka, kecakapan baca puisi dan pantun, anjangsana museum dan masih banyak lagi. Semoga kegiatan ini bisa menambah kecakapan siswa-siswi MIN 1 Sleman yang mengikutinya.(NF)

Sekolah Dasar

DOKTER CILIK DARI MIN 1 SLEMAN

Sleman – Sebanyak tiga siswa kelas V Abu Bakar As-Siddiq MIN 1 Sleman mengikuti pelatihan Dokter Cilik se-Kapanewon Mlati. Siswa tersebut adalah Cinta Meidy Prameswari, Marsha Triwinar, dan Muhammad Azka Najmutssaqiba dengan didampingi oleh Guru PJOK MIN 1 Sleman, Bapak Daru Pratikno, S.Or. Pelatihan tersebut dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 20 Mei 2024 dan bertempat di Puri Mataram, Drono, Tridadi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada pelatihan tersebut, para dokter cilik dilatih untuk tanggap dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) diantaranya adalah pelatihan untuk penanganan orang pingsan, pembidaian, dan pembalutan luka. Kedepannya, dokter cilik diharapkan dapat tanggap apabila menemui situasi-situasi yang membutuhkan pertolongan pertama.(NF)

Sekolah Dasar

KETUK PINTU LANGIT DENGAN MUJAHADAH

Sleman – Kelas akhir pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah adalah kelas VI. Saat siswa-siswi telah memasuki kelas VI, mereka akan banyak menghadapi tes, ujian, ulangan atau yang saat ini biasa disebut dengan asemen. Khusus bagi siswa-siswi D.I. Yogyakarta ada asesmen akhir yang biasa disebut dengan ASPD (Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah). ASPD atau ASPDBK (Berbasis Komputer) merupakan puncak dari asesmen yang siswa-siswi lalui. Bagi tingkat SD/MI, ASPDBK tahun 2024 dilaksanakan pada 20 – 22 Mei 2024. Untuk melancarkan dan mensukseskan hajat tersebut, MIN 1 Sleman mengadakan Mujahadah sebagai ikhtiar langit untuk memohon kepada Allah agar siswa-siswi diberi kemudahan dan kelancaran dalam menghadapi ASPDBK.Acara ini dihadiri oleh seluruh siswa-siswi kelas VI bersama dengan orang tua/wali yang duduk berdampingan, turut serta juga ibu Zumaroh Nazulaningsih, M.S.I selaku kepala MIN 1 Sleman beserta seluruh bapak ibu guru dan staf MIN 1 Sleman. Kegiatan mujahadah dan solat sunah hajat berjamaah dipimpin oleh Abah Akhmad Masruri, S.H.I yang hadir bersama Umi Nur Ida Fitriyati. Mudah-mudahan apa yang dicita-citakan oleh semua yang hadir diijabah oleh Allah Swt. amin ya robbal alamin.(NF)

Sekolah Dasar

MIN 1 Sleman adakan BIMTEK Implementasi Moderasi Beragama dalam pembelajaran

Sleman — Bertempat di MIN 1 Sleman, Pengawas Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Tri Wahyuni, S.Pd. didampingi oleh Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Sleman,  Zumaroh Nazulaningsih, M.S.I. membuka secara resmi kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Moderasi Beragama dalam Pembelajaran. Kamis (18/04/2024) “Melalui Bimtek ini, kita mengharapkan agar guru-guru dapat memahami konsep Moderasi Beragama itu sendiri dan bisa membawa perubahan di Madrasah” ujar Tri Wahyuni, S.Pd. Pengawas Madrasah juga menyampaikan bahwa di dalam Kurikulum Merdeka mengajarkan Moderasi Beragama yang merupakan program prioritas Kementerian Agama. “Sebagai program prioritas Kementerian Agama, moderasi beragama harus terus digaungkan dan pemahaman tentang moderasi sangatlah penting di dalam dunia pendidikan” lanjut Tri Wahyuni lagi “Kegiatan Bimtek IKM ini sangat penting kita laksanakan agar Kurikulum Merdeka itu bisa kita laksanakan secara maksimal di 2024 nanti” tutup Pengawas Madrasah Kegiatan yang diikuti oleh seluruh dewan Guru dan karyawan MIN 1 Sleman dengan narasumber Dr. Muqowim, M.Ag., Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga diharapkan mampu untuk mendukung dan membekali seluruh SDM supaya siap menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di satuan pendidikan.

Sekolah Dasar

TINGKATKAN KOMPETENSI GURU DENGAN WORKSHOP PENYUSUNAN MODUL BELAJAR SISWA

Sleman – Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah Kabupaten Sleman mengadakan Workshop Penyusunan Modul Belajar Siswa. Kegiatan tersebut diadakan pada hari Selasa, 14 Mei 2024 di ruang rapat lantai 3 Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Sleman. Workshop diadakan sebagai kegiatan akhir semester genap dan untuk menghadapi tahun ajaran baru 2024/2025. Melalui kegiatan ini, diharapkan guru-guru PAI dan Bahasa Arab Kabupaten Sleman memiliki kompetensi dan keahlian dalam menyusun modul belajar siswa sehingga dapat menyusun serta menerbitkan modul belajar siswa secara mandiri. Pada kegiatan ini hadir pula guru MIN 1 Sleman, yaitu Nur Kuni Faizah, S.Pd.I yang mengampu mata pelajaran Akidah Akhlak dan Yasinta, S.Pd yang mengampu mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.(NF)

Sekolah Dasar

SUKSESKAN ASPDBK DENGAN BIMBINGAN TEKNIS

Sleman – Asesmen Standarisasi Penilaian Daerah Berbasis Komputer atau yang disingkat ASPDBK adalah asesmen yang dilaksanakan pada jenjang akhir satuan pendidikan. Untuk jenjang Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah ASPDBK dilaksanakan bagi siswa-siswi kelas VI.Pada tahun 2024, ASPDBK Utama bagi jenjang SD/MI dilaksanakan pada tanggal 20-22 Mei 2024. Demi kelancaran dan kesuksesan ASPDBK Tahun 2024, Korwil Kapanewon Mlati mengadakan Bimbingan Teknis Proktor, Teknisi, dan Fasilitator ASPDBK pada hari Selasa, 14 Mei 2024 di SD Muhammadiyah Blunyah.Pada kegiatan ini hadir perwakilan dari MIN 1 Sleman, yaitu Nur Kuni Faizah, S.Pd.I sebagai proktor, Hayatun Nafisah Luthfiyati, S.H sebagai teknisi, dan Rahmi Hanifah, M.Si sebagai fasilitator.(NF)

Sekolah Dasar

GURU MIN 1 SLEMAN IKUTI HALAL BIHALAL KKG MI KABUPATEN SLEMAN

Sleman – Halal bihalal atau Syawalan merupakan tradisi yang sangat melekat di masyarakat Indonesia. Momentum Idul Fitri pada bulan Syawal menjadi sarana untuk memupuk silaturahmi dan kebersamaan.Dengan bertemakan “Membangun Sinergi dalam Kokohnya Silaturahmi bersama Ukirkan Prestasi”, seluruh anggota Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah se-Kabupaten Sleman mengikuti Halal bihalal dan pembinaan guru. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, 8 Mei 2024 bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bego. Hadir juga pada kesempatan ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, bapak H. Sidik Pramono, S.Ag., M.Si. dan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Sleman, bapak Drs. H. Tulus Dumadi, M.A.Puncak kegiatan ini adalah tausiyah yang dibawakan oleh Ustadz Miftahul Khoir (Miko Cak Coy) yang berhasil mencairkan suasana namun tetap memberikan pesan-pesan yang baik dan menyentuh.(NF)

Sekolah Dasar

Bimtek Deklarasi Madrasah Ramah Anak bagi Guru MIN 1 Sleman

MIN 1 Sleman mengadakan Bimtek Madrasah Ramah Anak  untuk  guru dan karyawan setelah libur Ramadhan. Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu, 17 April 2024 dengan rangkaian acara yaitu pembukaan dilanjutkan dengan Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Madrsah, kemudian sambutan kepala madrasah dan acara inti. Kegiatan inti dilaksanakan dua sesi, Madrasah Ramah Anak yang merupakan materi pertama dimulai dari pukul 09.30 sampai dengan pukul 12.00 dengan Narasumber bapak Muhammad Husen, S.Pd. Beliau mengatakan pendekatan yang dapat digunakan sekarang di madrasah yaitu Disiplin Positif, salah satu contohnya dengan Deklarasi Ramah Anak. Perundungan saat ini sudah tidak lagi diperbolehkan karena perundungan dapat merusak mental anak. Hukuman fisik saat ini sudah tidak lagi diperbolehkan karena hukuman fisik merupakan salah satu perundungan yang dapat merusak mental, tuturnya.   Saat ini membangun komunikasi, ataupun berdialog dengan peserta didik lebih diutamakan apabila mereka melakukan kesalahan. Hukuman belum tentu menggambarkan ketaatan dan rasa hormat, ketaatan dan rasa hormat dibentuk dari kesadaran diri dan pengalaman belajar, tutur Muhammad Husen.