Kamis, 02 Mei 2024
Sekolah Menengah Pertama

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

NURUL QOMARIYAH, S.Pd.I, M.Pd.

CGP ANGKATAN 4, SMP NEGERI 11 MALANG

Pemimpin pembelajaran berperan dalam pengambilan keputusan. Sebagai seorang pemimpin suatu lembaga pendidikan, pemimpin pembelajaran maupun calon guru penggerak perlu memiliki wawasan sebelum mengambil keputusan dalam kasus dilema etika dan kasus bujukan moral. Dalam kasus dilema etika, pemimpin akan dihadapkan pada suatu permasalahan dengan 2 (dua) pilihan sudut pandang, kedua sudut pandang tersebut sama-sama benar, akan tetapi sebagai pemimpin tetap harus memutuskan satu keputusan yang terbaik. Dalam kasus bujukan moral pemimpin akan dihadapkan pada suatu permasalahan dengan 2 (dua) pilihan, satu benar dan satu salah, sebagai pemimpin yang menghadapi bujukan moral maka harus mengambil keputusan yang benar.

            Dalam kasus dilema etika dapat dicontohkan sebagai berikut:

  1. Ibu Tati adalah guru kelas V rekan kerja Anda, mengajar kelas V yang kelasnya paralel. Ruangan kelas ibu Tati pun persis di sebelah ruangan kelas Anda. Ibu Tati sangat disiplin dan cenderung ‘galak’. Pada sisi lain, ibu Tati juga pekerja keras dan murid-muridnya pun selalu mendapatkan nilai-nilai yang sangat baik. Sebagian murid-murid sangat takut kepada ibu Tati, dan sebagian lain bisa menyesuaikan diri. Kepala Sekolah Anda dan orang tua murid juga sangat menghargai ibu Tati. Suatu hari, Anda mendengar tangisan seorang murid dan pergi keluar untuk melihat asal suara tangisan tersebut. Anda melihat seorang murid perempuan, kelas V sedang berlutut di atas bebatuan sekolah yang sangat panas hari itu, menghadap di depan pintu kelas ibu Tati. Anda melihat ibu Tati tampak tidak menghiraukan suara tangisan muridnya dan tetap mengajar seperti biasa, namun Anda bisa melihat bahwa beberapa murid di kelas ibu Tati mencoba untuk mencuri pandangan keluar kelas melihat temannya yang sedang menangis dan berlutut di terik matahari. Apa yang harus Anda lakukan? Apakah guru lain dapat menginterupsi di mana saat itu ada guru lain yang memiliki wewenang atas kelas yang dipimpinnya?
  2. Anda adalah Kepala Sekolah di SMA Tunas Gemilang.  Pak Doddy adalah seorang guru Matematika di sekolah yang Anda pimpin. Ia adalah guru yang kompeten dan memiliki semangat belajar yang tinggi. namun ia memiliki beberapa masalah dalam pengendalian emosi dan pengelolaan waktu.  Beberapa kali  Anda mendapat keluhan baik dari murid-murid maupun orang tua murid bahwa Pak Doddy kerap marah-marah pada murid-muridnya ketika ia kecewa pada sikap atau kinerja mereka. Kejadian terakhir, Pak Doddy terbukti memanipulasi laporan keuangan kepanitiaan kegiatan study tour ke Yogya, dimana ia menjadi bendaharanya. Akhirnya di penghujung tahun ajaran, Anda memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja Pak Doddy. Pak Doddy dapat menerima keputusan sekolah dan  mencari pekerjaan baru dengan melamar ke beberapa sekolah. Pak Doddy juga secara personal meminta Anda untuk memberikan rekomendasi bila ada sekolah yang memintanya. Saat Pak Doddy akan interview di tempat yang baru. Apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan mengisi form rekomendasi apa-adanya, atau akan anda buat sedikit lebih baik dari fakta yang terjadi?

Dalam kasus dilema etika, pemimpin harus memahami tahapan dalam pengambilan keputusan yaitu mempertimbangkan aspek paradigma, prinsip berpikir, dasar pengambilan keputusan dan keterampilan dalam menentukan keputusan.

4 (empat) Paradigma dalam menentukan keputusan yaitu

  1. Individu lawan Masyarakat
  2. Rasa Keadilan lawan Rasa Kasihan
  3. Kebenaran lawan Kesetiaan
  4. Jangka Pendek lawan Jangka Panjang.

3 (tiga) Prinsip Berpikir dalam menentukan keputusan yaitu

  1. Berpikir berbasis Hasil Akhir (End based thinking)
  2. Berpikir berbasis peraturan (Rule based thinking)
  3. Berpikir berbasis rasa peduli (Care based thinking)

9 Keterampilan dalam menentukan keputusan yaitu

  1. Pengetahuan diri
  2. manajemen waktu dan kehidupan
  3. agen perubahan
  4. tujuan dan usaha bersama
  5. pengambilan keputusan beretika
  6. pengaruh komunikasi persuasif
  7. budaya iklim komunitas
  8. transisi kepemimpinan dan perencanaan suksesi
  9. arah yang jelas dan tegas

3 Dasar pengambilan keputusan

  1. Berpihak kepada murid
  2. Kebajikan universal
  3. Bertanggung jawab

Ketika kita sebagai pemimpin pembelajaran maupun pimpinan suatu lembaga pendidikan, dalam pengambilan keputusan kasus dilema sebaiknya kita memutuskan etika dengan tenang, bijak tidak tergesa-gesa dan mempertimbangkan dengan baik berbagai pengaruh positif negatif dan positif dari kebijakan yang diambil

Untuk membumikan konsep pengambilan keputusan ini, Sebagai calon guru penggerak memiliki beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam mensosialisasikan konsep pengambilan keputusan secara luas yaitu dengan mentransfer Pengetahuan dan penerapan Pendidikan Guru Penggerak di sekolah, langkah Pengambilan keputusan berdasar pemimpin pembelajaran, langkah dan waktu penerapan pengambilan keputusan, sosok pendukung dan pendamping penerapan pengambilan keputusan.

Transfer Pengetahuan dan Penerapan Pendidikan Guru Penggerak di Sekolah dengan cara Diskusi komunitas praktisi, berbagi konsep pengambilan keputusan dengan rekan sejawat, berbagi artikel di web sekolah, berbagi video via youtube dan melatih diri dalam penangambilan keputusan di sekolah terkait permasalahan dilema etika.

Cara mengukur efektivitas pengambilan keputusan maka dengan cara mengamati kebermanfaatan hasil keputusan terhadap seluruh aspek yang ada dalam lembaga pendidikan. Pimpinan, senior dan Tim, rekan sejawat akan senantiasa mendukung dalam upaya pengambilan keputusan yang baik, dan menerapkannya kepada siswa dalam proses pembelajaran. Ketika konsep ini telah dipahami dengan baik, maka pengambilan keputusan yang baik akan dapat diterapkan dalam waktu dekat.

*Referensi: LMS Pendidikan Guru penggerak, kemendikbud, modul 3.1 pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, 2022.