Sabtu, 27 April 2024
Sekolah Menengah Atas

Workshop Pembelajaran Terdifferensiasi

Workshop Pembelajaran Terdifferensiasi

SMA Muhammadiyah 1 Surakarta mengadakan Workshop dalam rangka Peningkatan Kompetensi Guru. Jumat- Sabtu, 3-5 November 2022.

Workshop dilaksanakan di ruang Guru SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dihadiri oleh Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kota Surakarta, Drs H. Tridjono dan diikuti oleh 44 guru SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

Kegiatan diawali dengan pembacaan basmallah selanjutnya menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya.

Dalam sambutan kepala SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, Dr. Rahayuningsih, S.Pd., M.Pd., diharapkan selama tiga hari  semua guru dapat menyelesaikan pembelajaran berdeferensi di Modul Ajar. Perlunya pembelajaran terdifferensiasi karena guru harus menyiapkan murid sesuai gaya belajar dan minat belajar murid sesuai dengan kurikulum merdeka belajar.

Sambutan dari ketua Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kota Surakarta, Drs. H. Tridjono, mengucapkan selamat mengikuti Wokshop untuk meningkatkan kompetensi guru. Kembangkan kompetensi guru jadikan teman sebagai semangat untuk menjadi guru yang handal. Dilanjutkan dengan membuka workshop.

Materi workshop Pembelajaran Paradigma Baru diisi oleh Dr. Rahayuningsih, S.Pd., M.Pd., mengenai pembelajaran berdefereensi. Adapun tugas yang harus diselesaikan selama workshop yaitu:

  1. PMM dipastikan sampai aksi nyata
  2. Modul Ajar 1 tahun yang berdeferensiasi dan kelengkapan asesmen
  3. Merencanakan penilaian selama 1 tahun

Pembelajaran Paradigma Baru meliputi Pembelajaran Terdifferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional. Inti Pembelajaran Terdifferensiasi berfokus pada kebutuhan murid. Pembelajaran mempertimbangkan tingkat kemampuan murid sesuai ketutuhan murid. Seperti mengutip kata Ki Hajar Dewantara, ”Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu“.

Dalam 1 modul ada 1 sintak sesuai model pembelajarannya misalnya PBL, medote ceramah berfariasi, diskusi atau tugas. Terdeferensinya harus ada PBL untuk membedakan anak  dalam kesiapan pembelajaran dibedalan dalam paham utuh atau paham sebagian atau belum paham. Terdiferensiasi akan muncul pada pendahuluan, kegiatan pembelajaran dan penilaian

Sedangkan Pembelajaran Sosial Emosional bertujuan untuk memetakan  gaya belajar murid dan kesiapan belajar murid untuk mengikuti pembelajaran bagi guru dan murid. Keterkaitannya karena gaya belajar murid yang berbeda.

Pentingnya 5 kompetensi dalam pembelajaran Sosisl Emosional adalah: 1. Kesadaran untuk berempati, 2. Pengelolaan emosi, 3. Kesadaran diri pengenalan emosi, 4. Ketrampilan relasi kerjasama dan resolusi konflik, 5. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

Solusi dalam Pengelolaan diri dengan cara : stop/berhenti, tarik nafas dalam-dalam, amati dan lanjutkan dan yang paling penting jangan terpancing untuk marah.

Materi selanjutnya diisi oleh Wakil Kepala sekolah Bidang Kurikulum SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, Iwan Wuriyanto, SS mengisi tentang Rancangan Asesmen Pembelajaran. Assesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian pembelajaran. Asesmen dapat dilaksanakan pada awal pembelajaran, tengah pembelajaran atau pada akhir proses pembelajaran.

Dilanjutkan materi Sosialisasi Smarteschool yang diisi oleh Inmas Indratama, S.Pd. dalam sosialisasi ini, Bapak ibu Guru dibimbing untuk membuka Smarteschool dan mencoba menggunakan fasilitas yang ada dalam Smarteschool.

Semoga kegiatan Workshop dapat meningkatkan Kompetensi Guru SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.