Jumat, 26 April 2024
Perguruan Tinggi

Manfaatkan Limbah Bonggol Jagung Jadi Bahan Bakar Arang

Manfaatkan Limbah Bonggol Jagung Jadi Bahan Bakar Arang

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan pelatihan dan pengelolaan limbah bonggol jagung menjadi briket arang (Foto: Farida)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 101 Unit XXIII.B.1 mengadakan pelatihan dan pengelolaan limbah bonggol jagung menjadi briket arang di wilayah Trukan, Karangasem, Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta (25-02-2023). Kegiatan ini diadakan di Balai Dusun Trukan dan dihadiri oleh Kepala Dukuh, Ketua RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, dan masyarakat setempat.

Tyas Kusumawardhani salah satu mahasiswa KKN UAD didapuk sebagai pemateri untuk menyampaikan pelatihan dan pengelolaan limbah bonggol jagung. Materi yang disampaikan beragam mulai dari pengertian, pemanfaatan bonggol jagung, cara pengolahan, hingga praktik pembuatan briket bonggol jagung.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peluang usaha dari limbah yang telah dihasilkan oleh petani jagung di Dusun Trukan. Jagung banyak dibudidayakan oleh masyarakat Trukan, tetapi limbahnya tidak banyak yang mengelolanya. Maka dari itu, kami berinisiatif untuk mengadakan pelatihan dan pengelolaan bonggol jagung menjadi sebuah bahan bakar alternatif yaitu briket arang yang nantinya dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat Trukan,” jelas Tyas.

Antusiasme warga sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan tersebut. Terbukti dari banyaknya pertanyaan yang mereka lontarkan, terutama terkait proses pembuatan briket. Tyas menyampaikan bahwa briket arang bonggol jagung dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

 Lebih lanjut, setelah pemaparan materi, masyarakat melakukan praktik pengelolaan bonggol jagung menjadi briket arang. Begitu jadi, hasilnya dibakar oleh masyarakat Trukan untuk uji coba. Hasil uji coba tersebut, briket arang berhasil menjadi bara api.

Terakhir, Muhammad Daffa Rizkia selaku Ketua 101 Unit XXIII.B.1 menyampaikan bahwa limbah bonggol jagung berpotensi sebagai peluang usaha dikarenakan proses pengolahannya yang sederhana dan mayoritas masyarakat Trukan adalah petani jagung. “Saya berharap dengan adanya pelatihan ini dapat menginspirasi masyarakat Trukan dalam meningkatkan peluang usaha yang baru.” (frd)

uad.ac.id