Minggu, 19 Mei 2024
Pondok Pesantren

Khazanah Pendidikan dalam Gontor Olympiad

Khazanah Pendidikan dalam Gontor Olympiad

Gontor Oympiad (GO) merupakan agenda rutin tahunan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Dibuka pada Jum’at (3/11), GO kali ini mengangkat tema ‘one soul, one goal’.

Selain sebuah kegiatan wajib, GO menjadi wadah para santri untuk berkarya dan menyalurkan kreatifitasnya. Terutama dalam bidang olahraga, olahrasa, olahfikir, dan kepramukaan. Menurut al-ustadz Hanif Hafiz, acara ini adalah etalase khazanah pendidikan Gontor. “Apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan adalah pendidikan.” Ujar beliau ketika menyampaikan amanat inspektur upacara ketika pembukaan GO.

Gontor Olympiad juga merupakan ajang implementasi al-muhafadzhoh ala-l-qiyam wa-t-taghyiirul ila-l-kamal, dimana nilai-nilai dari prinsip yang ada dijaga, sedangkan hal-hal yang sudah usang diubah dan diperbaharui.

Dalam kompetisi ini, kemampuan dan kebersamaan para santri dituntut maksimal. Meskipun, kemenangan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan, tapi juga nasib dan keberuntungan. Beliau menekankan kepada semua peserta yang akan berlomba untuk tidak curang dan bertanding dengan jujur. “Menang dengan jantan, kalah dengan terpuji.” Tukas salah satu guru senior PMDG tersebut.

GO menjadi bukti akan keseriusan Gontor dengan mottonya, ‘berbadan sehat’. Santri tidak hanya digembleng untuk unggul dalam segi akademik, tetapi juga dibentuk menjadi manusia utuh dengan kemampuan mumpuni dalam berbagai bidang, termasuk olahraga. Menurut beliau, santri adalah bibit pohon yang disinari oleh nasehat dan cahaya ilmu. Agenda ini juga wujud dari kehidupan pondok yang dinamis. “Dinamika tidak hanya di kelas saja.”

Olahraga mempersatukan dan menyatukan segala status. Hal ini belaku dalam Gontor Olympiad. Anggota dan mudabbir (pengurus rayon) sama-sama memperjuangkan rayon atau asrama mereka agar mendapat hasil yang terbaik. Di akhir pidatonya, beliau juga mengimbau kepada seluruh santri untuk berkarya sepuas-puasnya. “Berkaryalah sepuasnya wahai santri-santriku, karena harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, dan manusia mati meninggalkan karya yang bemanfaat.”

(Berita: Ghazi, Foto: Chauza, Editor: Ridzky, Review: Riza Ashari).

Related Articles:

Bugarkan Jasmani dalam Pekan Olahraga dan Seni

Tingkatkan Sportivitas Santri Dengan Gontor Olympiad

Sehat Jasmani Berasas Gontori