Rabu, 15 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Doktor Mengabdi Ub Kenalkan Bio Konversi Limbah Organik Dan Wisata Petik Sayur Di Buring

Doktor Mengabdi Ub Kenalkan Bio Konversi Limbah Organik Dan Wisata Petik Sayur Di Buring

Masa pandemi yang cukup panjang disertai PPKM berlevel-level bukan alasan untuk patah arang dan mengeluh. Tidak disangkal, pandemi ini memang mematikan kegiatan ekonomi beberapa bidang usaha dan kelompok-kelompok masyarakat terkait, tetapi ada banyak alternatif kegiatan lain yang dapat dilakukan.

Masyarakat Kampung Baran, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang sebagian besar berpenghasilan menengah ke bawah. Meskipun potensi pertanian masih sangat besar, hanya sebagian kecil warga yang bekerja di sektor pertanian dan peternakan.

Tim Doktor Mengabdi UBMasyarakat yang bertetangga dengan Perumahan Citra Garden ini lebih memilih bekerja di sektor industri baik sebagai pekerja pabrik, pekerja cangkul, maupun pekerja bangunan.

Tim Doktor Mengabdi (DM) Universitas Brawijaya (UB) yang diketuai oleh Dr Ema Yunita Titisari ST MT dari Fakultas Teknik (FT) berupaya meningkatkan kegiatan ekonomi warga, terutama di sektor pertanian, melalui bio konversi limbah organik.

Selain Dr Ema, tim DM UB ini beranggotakan Dr Siti Azizah SPt MSos MCommun (F.Peternakan), Syahrul Kurniawan SP MP PhD (F.Pertanian), Abraham M Ridjal ST MT (FT/Arsitektur), dan Rahmi Yuniarti  ST MT (FT/Teknik Industri).

Dr Ema menjelaskan, upaya ini diharapkan dapat menjadi solusi masalah pupuk kimia, kesehatan  masyarakat dan lingkungan, sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat setempat khususnya dalam rangka pengembangan Kampung Eduwisata Buah Bercahaya Baran, Malang.

Sejak bulan Mei tim telah membekali masyarakat mulai dari pembuatan pupuk vermikompos dan pupuk organik cair (POC), lalu mengaplikasikannya ke tamanan sayur, hingga monitoring perawatannya.

“Pupuk organik hasil konversi limbah kotoran ternak dan sampah dapur telah berhasil diproduksi menjadi pupuk vermikompos dan POC. Pupuk juga telah diaplikasikan untuk tanaman sayur yang ditanam di dalam polybag di halaman rumah warga dan sekarang sudah ada yang panen,” kata Dosen Arsitektur ini.

Tanaman organik hasil panen warga Kampung Baran, BuringKampung Buring
Tanaman organik hasil panen warga Kampung Baran, Buring

Kegiatan ini, lanjutnya, bisa dikembangkan menjadi alternatif positif bagi warga dalam menghadapi krisis ekonomi di masa pandemi. Kini warga dapat langsung panen sayur organik, yang jika dikembangkan bisa memperbaiki tak hanya kesehatan warga tapi juga perekonomian warga.

Dalam pelaksanaannya Kegiatan Doktor Mengabdi ini, selain dengan waraga setempat, juga bersinergi dengan Pesantren Manajer Tholabie. Sejak bulan Mei tim terus bekerja bersama sambil terus memperluas jejaring. Harapannya kegiatan ini bisa dikembangkan menjadi Wisata Petik Sayur, sebagai salah satu kegiatan di Kampung Eduwisata Buah Baran Bercahaya. (humasft/Humas UB)