Sabtu, 18 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Semnas FISiP Unila: Transformasi Kebijakan Karier Dosen Menuju Manajemen Talenta

Semnas FISiP Unila: Transformasi Kebijakan Karier Dosen Menuju Manajemen Talenta

(Unila): Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISiP) Universitas Lampung (Unila) menggelar Seminar Nasional dengan tema “Manajemen Talenta: Arah dan Kebijakan Karier Dosen”, di Gedung D, Ruang 3.1, pada Jumat, 3 Mei 2024.

Seminar dihadiri Direktur Sumber Daya Diktiristek, Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.Ed., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Anna Gustina Zainal, S.Sos., M.Si., Dekan FISiP Dra. Ida Nurhaida, M.Si., dan Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Dr. Arif Sugiono, S.Sos., M.Si.

Dalam seminar nasional ini, Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.Ed., menjadi narasumber utama yang memberikan pencerahan terkait arah transformasi kebijakan pengelolaan karier dosen.

“Untuk dapat dinilai, solusinya hanya satu, harus ada landasan regulasi. Karier dosen digiring ke arah yang transformatif. Kemdikbud sebagai jembatan dalam penilaian posen, di mana pada peraturan baru Dikti tidak lagi ikut serta dalam penilaian dosen,” ujarnya.

Salah satu dosen yang mengikuti seminar nasional tersebut, Dr. Purwanto Putra, S.Hum., M.Hum., turut memberikan respons positif terhadap materi yang disampaikan.

“Sebenarnya adalah hal yang sangat positif, tren di perguruan tinggi mengenai urusan dosen, pangkat segala macam bahkan sampai guru besar itu diatur masing-masing perguruan tinggi. Dengan model ini tentu akan ada akselerasi. Implikasi secara langsung yang akan menciptakan dosen-dosen lebih produktif,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Dr. Purwanto menjelaskan yang menjadi persoalan dosen terhadap peraturan lama hingga berbelit-belit. Persoalan saat ini, secara global bahkan dengan negara tetangga kita tertinggal.

Dengan model dan sistem lama itu sebenarnya mematikan semangat dosen, seperti kenaikan pangkat yang sulit, pengajuan guru besar yang berbelit-belit dan seringkali ditolak. Akhirnya dosen tidak bisa benar-benar secara profesional menjalankan tugasnya.

Dr. Purwanto berharap, kejadian seperti ini tidak akan terulang di masa depan. Meskipun manajemen talenta diusulkan sebagai konsep baru, implementasinya masih terkendala ketiadaan aturan dan kebijakan yang dapat diadopsi sebagai panduan teknis.

Menjadikan manajemen talenta adalah sebuah konsep baru yang ditawarkan walaupun secara teknis belum dapat diimplementasikan karena belum ada aturan dan kebijakan yang bisa diadopsi menjadi petunjuk teknisnya.

“Tetapi kita tunggu saja, tadi kan sudah ada kisi-kisi beberapa waktu lagi akan ada sosialisasi lebih lanjut,” jelasnya. [Magang_Taufik Hidayah]