Rabu, 26 Juni 2024
Perguruan Tinggi

Kuliah Online Tapi Tetap Bisa Eksplor Nusantara? Yuk Simak Kisahnya!

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) kembali disambut antusias oleh ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia. Program yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini bertujuan untuk memperkaya pengalaman belajar serta memperoleh pengalaman budaya yang beragam, yang diharapkan dapat meningkatkan wawasan kebangsaan dan mempererat persatuan dengan menempuh studi di Perguruan Tinggi lain di berbagai daerah di Indonesia. 

Sebagai salah satu Perguruan Tinggi di bawah naungan Kemendikbudristek, Universitas Terbuka (UT) tentunya tidak mau kehilangan momentum dan kesempatan yang berharga ini. Sebagai bukti konkret yang dilakukan oleh UT adalah dengan memfasilitasi dan mengirimkan secara aktif mahasiswa untuk turut serta dalam program PMM. Melalui program PMM ini, mahasiswa akan mendapatkan banyak benefit yang tentunya sangat bermanfaat bagi pengembangan diri mahasiswa, baik sifatnya akademis maupun non-akademis. 

Hal tersebut tentunya dirasakan oleh salah satu mahasiswa UT Bandung, Irma Rismawati mahasiswa Program Studi Sosiologi, Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP) yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Program PMM di Universitas Sumatera Utara (USU). Mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program PMM merupakan suatu kebanggaan bagi Irma karena ternyata impian Irma selama ini menjadi kenyataan. Ditambah lagi sepanjang proses mengikuti PMM, UT memberikan dukungan penuh kepada Irma, mulai dari sosialisasi yang masif, pengarahan dari Koordinator Program terkait, hingga pelaksanaan program.  

Sebagai mahasiswa dari kampus yang menerapkan PTTJJ, mengikuti program PMM merupakan tantangan tersendiri. Ini tidak terlepas dari karakteristik perkuliahan di UT yang dijalani oleh Irma yang skemanya adalah online learning, yang mana kegiatan PMM programnya berbasis offline (luring). Ketika mendaftar program ini, Irma memiliki tekad yang kuat dan optimis bisa lolos seleksi. “Saya rasa, saya yakin dengan kemampuan yang dimiliki, dan UT tentunya dapat berkompetisi  sebagaimana dengan Perguruan Tinggi lainnya,” ujarnya. 

Setelah mengikuti rangkaian seleksi yang sudah ditentukan, akhirnya Irma dinyatakan lolos program PMM. Tentunya hal ini sangat membahagiakan bagi semua pihak, karena ini mengartikan bahwa Irma berhasil bersaing dengan mahasiswa dari Perguruan Tinggi lainnya. Program PMM Irma tidak hanya mendapatkan pembelajaran dari ranah akademis, tapi juga kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat Non Akademis. Selain itu, Irma juga mengutarakan, “Melalui program ini, saya tidak hanya belajar tentang budaya dan sistem pendidikan yang berbeda, tetapi juga memperluas relasi saya dan memperoleh perspektif baru dalam bidang studi saya,” tangkasnya.  

Lebih jauh, Irma juga menceritakan pengalamannya selama mengikuti program PMM, salah satunya adalah saat Irma mengikuti Kegiatan Modul Nusantara. Perlu diketahui bahwa Modul Nusantara sendiri adalah rangkaian kegiatan yang difokuskan untuk menciptakan pemahaman komprehensif tentang kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial yang didesain melalui pembimbingan secara berurutan dan berulang. Modul Nusantara ini diadakan bertujuan untuk Memperkenalkan kekayaan kebudayaan nusantara yang bersumber dari berbagai golongan, suku, ras, agama, dan kepercayaan. Dalam penuturannya, Irma berujar, “Pengalaman yang paling berkesan dalam mengikuti program ini yaitu bisa pergi ke Danau Toba secara gratis dalam kegiatan Modul Nusantara. Selain itu, saya juga banyak belajar mengenai keberagaman budaya, khususnya budaya Batak yang notabenenya di Kota Medan ini mayoritasnya suku Batak,” tangkasnya. 

Irma juga menyampaikan bahwa seluruh program MBKM merupakan program yang sangat worth it untuk diikuti. Ini dikarenakan dengan program MBKM mahasiswa dapat memberikan banyak pengalaman nyata, relasi, dan tentunya mahasiswa akan mendapatkan rekognisi dari program yang telah diikuti sejumlah maksimal 20 SKS. Tak lupa Irma juga berpesan kepada teman-teman mahasiswa, terkhusus mahasiswa UT, “Kesempatan besar dapat diraih oleh siapa saja yang berani bermimpi dan berusaha, meskipun berasal dari sistem pendidikan yang berbeda, keterbatasan tidak dapat menghentikan untuk mencapai kesuksesan. Program PMM adalah pengalaman yang sangat berharga, bukan hanya tentang belajar di tempat baru, tetapi juga tentang memahami keberagaman, membangun persahabatan, dan mengembangkan diri. Saya sangat mendorong mahasiswa lain untuk mengambil kesempatan ini dan merasakan sendiri dampak positif yang luar biasa,” pungkasnya.