Story SMPN 5 Kediri

Sekolah Menengah Pertama

Pantau Kesiapan PTM, Wali Kota Kediri Uraikan Batasan-Batasan untuk Siswa ...

    KEDIRI – Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar melakukan sidak ke beberapa sekolah untuk mengecek kesiapan para guru dan sekolah yang ditunjuk untuk melakukan pembelajaran tatap muka, Jumat (23/4/2021). Beberapa sekolah yang menjadi sasaran sidak rombongan wali kota, di antaranya adalah SMPN 5. Saat melakukan sidak, Walikota masuk ke kelas-kelas untuk melihat penataan bangku, pelaksanaan protokol kesehatan, serta mengecek ketersediaan tempat cuci tangan dan handsanitizer. Wali kota mengajak para guru untuk menyamakan persepsi terkait protokol kesehatan yang harus diterapkan di sekolah. “Saya mohon bapak dan ibu guru memiliki persepsi yang sama dan melaksanakan protokol kesehatan. Yang perlu disiapkan salah satunya adalah air mengalir dan sabun. Ajari terus siswa-siswinya agar setiap masuk harus cuci tangan,” ujar Mas Abu, sapaannya.   Yang kembali diingatkan adalah masker, karena masker saat ini sudah menjadi bagian berbusana. Dan ia juga meminta para guru memberi contoh dengan terus menggunakan masker secara benar dan masker kain harus tiga lapis. “Karena yang bisa melindungi dan paling besar nilainya adalah kalau kita sama-sama menggunakan masker,” ujarnya. Dijelaskan Mas Abu, selain pembelajaran offline, sekolah juga menyiapkan pembelajaran secara online. Selama uji coba PTM itu, setiap sekolah akan terus dipantau dan dievaluasi. Walaupun offline tetapi sekolah wajib menyediakan sarana online juga. Jadi boleh masuk ataupun tidak masuk karena tugas sekolah adalah meminimalisir resiko. Evaluasi rutin akan dilakukan setiap minggu karena yang mendapat resiko adalah anak-anak “Saya mohon nanti ketika mulai, bapak dan ibu guru harus siap di depan semua untuk melihat dan mengevaluasi kira-kira apa yang kurang. Jadi masih ada waktu, harus betul-betul kita manfaatkan untuk mengecek mana yang paling efektif dan efisien, itu nanti yang akan kita gunakan,” jelasnya. Wali kota juga mengingatkan kepada seluruh orangtua bahwa PTM tidak diwajibkan, namun tetap memperhatikan kesediaan dari para orangtua. “Saya juga mengingatkan bahwa PTM ini tidak wajib diikuti oleh semua siswa,” ia menegaskan. Karena kelonggaran itu, maka kalauada wali murid yang tidak setuju dengan PTM maka setiap sekolah akan menyediakan pembelajaran secara online. Walaupun dibuka secara luring, tapi daringnya juga tetap terbuka. Sebaliknya, para orangtua juga diimbau menyediakan fasilitas-fasilitas protokol kesehatan untuk putra-putrinya yang akan bersekolah. Seperti handsanitaizer dan masker. Teknis PTM nanti sama seperti di daerah lain, yaitu selama bersekolah para siswa tidak berkerumun, juga tidak ada jam istirahat. Jadi masuk setelah itu pulang dan tidak perlu makan dan minum di sekolah. Sejauh ini Pemkot Kediri telah menunjuk 36 sekolah baik Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk melakukan PT terbatas yang rencananya akan dimulai 26 April hingga 8 Mei 2021. Dalam prakteknya nanti, proses kegiatan belajar mengajar hanya dilakukan selama dua jam. Selain itu, guru wajib berada di kelas untuk memantau kegiatan siswa dan tidak diperbolehkan merangkap kelas yang lain. Selama uji coba, jumlah siswa di kelas dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas atau maksimal 18 anak per kelompok pembelajaran tatap muka. sumber Surya.co.id  https://surabaya.tribunnews.com/2021/04/23/pantau-kesiapan-ptm-wali-kota-kediri-uraikan-batasan-batasan-untuk-siswa-dan-guru.,Penulis: Didik Mashudi Editor: Deddy Humana

Sekolah Menengah Pertama

KEDIRI JAYANTI

Sejarah[sunting | sunting sumber] Artefak arkeologi yang ditemukan pada tahun 2007 menunjukkan bahwa daerah sekitar Kediri menjadi lokasi kerajaan Kediri, sebuah kerajaan Hindu pada abad ke-11.[6] Awal mula Kediri sebagai permukiman perkotaan dimulai ketika Airlangga memindahkan pusat pemerintahan kerajaannya dari Kahuripan ke Dahanapura, menurut Serat Calon Arang. Dahanapura (“Kota Api”) selanjutnya lebih dikenal sebagai Daha. Sepeninggal Airlangga, wilayah Medang dibagi menjadi dua: Panjalu di barat dan Janggala di timur. Daha menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu dan Kahuripan menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Jenggala. Panjalu oleh penulis-penulis periode belakangan juga disebut sebagai Kerajaan Kadiri/Kediri, dengan wilayah kira-kira Kabupaten Kediri sampai Kabupaten Madiun sekarang. Semenjak Kerajaan Tumapel (Singasari) menguat, ibukota Daha diserang dan kota ini menjadi kedudukan raja vazal, yang terus berlanjut hingga Majapahit, Demak, dan Mataram.   Pasukan VOC menyerbu Kediri – ketika itu dijadikan ibukota oleh Trunajaya – pada tahun 1678 dalam Perang Trunajaya. Kediri jatuh ke tangan VOC sebagai konsekuensi Geger Pecinan. Jawa Timur pada saat itu dikuasai Cakraningrat IV, adipati Madura yang memihak VOC dan menginginkan bebasnya Madura dari Kasunanan Kartasura. Karena Cakraningrat IV keinginannya ditolak oleh VOC, ia memberontak. Pemberontakannya ini dikalahkan VOC, dibantu Pakubuwana II, sunan Kartasura. Sebagai pembayaran, Kediri menjadi bagian yang dikuasai VOC. Kekuasaan Belanda atas Kediri terus berlangsung sampai Perang Kemerdekaan Indonesia. Perkembangan Kota Kediri menjadi swapraja dimulai ketika diresmikannya Gemeente Kediri pada tanggal 1 April 1906 berdasarkan Staasblad (Lembaran Negara) no. 148 tertanggal 1 Maret 1906[7]. Gemeente ini menjadi tempat kedudukan Residen Kediri dengan sifat pemerintahan otonom terbatas dan mempunyai Gemeente Raad (“Dewan Kota”/DPRD) sebanyak 13 orang, yang terdiri dari delapan orang golongan Eropa dan yang disamakan (Europeanen), empat orang Pribumi (Inlanders) dan satu orang Bangsa Timur Asing. Sebagai tambahan, berdasarkan Staasblad No. 173 tertanggal 13 Maret 1906 ditetapkan anggaran keuangan sebesar f. 15.240 dalam satu tahun. Baru sejak tanggal 1 Nopember 1928 berdasarkan Stbl No. 498 tanggal 1 Januari 1928, Kota Kediri menjadi “Zelfstanding Gemeenteschap” (“kota swapraja” dengan menjadi otonomi penuh). Kediri pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 menjadi salah satu titik rute gerilya Panglima Besar Jendral Sudirman. Kediri juga mencatat sejarah yang kelam juga ketika era Pemberontakan G30S PKI karena banyak penduduk Kediri yang ikut menjadi korbannya. Geografi[sunting | sunting sumber] Luas wilayah Kota Kediri adalah 63,40 km² atau (6.340 ha) dan merupakan kota sedang di Provinsi Jawa Timur. Terletak di daerah yang dilalui Sungai Brantas dan di antara sebuah lembah di kaki gunung berapi, Gunung Wilis dengan tinggi 2552 meter. Kota berpenduduk 312.000 (2012) jiwa ini berjarak ±130 km dari Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur terletak antara 07°45′-07°55’LS dan 111°05′-112°3′ BT.[8] Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 meter di atas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0-40% Struktur wilayah Kota Kediri terbelah menjadi 2 bagian oleh sungai Brantas, yaitu sebelah timur dan barat sungai. Wilayah dataran rendah terletak di bagian timur sungai, meliputi Kecamatan Kediri dan Kecamatan Pesantren, sedangkan dataran tinggi terletak pada bagian barat sungai yaitu Kecamatan Mojoroto yang mana di bagian barat sungai ini merupakan lahan kurang subur yang sebagian masuk kawasan lereng Gunung Klotok (472 m) dan Gunung Maskumambang (300 m).

Sekolah Menengah Pertama

Gua Silo Mangkleng

Gua Selomangleng Gua Selomangleng merupakan objek wisata populer di Kotamadya Kediri yang berada di utara kota dan dilengkapi akses jalan raya yang mulus, tersedia angkutan kota dan dekat dengan universitas serta SMA Negeri di Kota Kediri. Dinamakan Selomangleng dikarenakan lokasinya yang berada di lereng bukit (bahasa Jawa: Selo = batu, Mangleng = miring), kira-kira 40 meter dari tanah terendah di kawasan. Gua ini terbentuk dari batu andesit hitam yang berukuran cukup besar, sehingga tampak cukup menyolok dari kejauhan. Keistimewaan[sunting | sunting sumber] Sepintas tidak ada yang istimewa di gua batu ini, keunikan baru terlihat begitu mendekati pintu gua. Beberapa meter dibawah mulut gua terdapat beberapa bongkahan batu yang berserakan. Sebagian di antaranya terdapat pahatan, menandakan bahwa tempat ini sudah pernah disentuh manusia. Berbagai corak relief menghiasai dinding luar gua, di antaranya ada yang berbentuk manusia. Melongok ke dalam gua, suasana gelap gulita dan aroma dupa yang cukup menyengat datang menyambut pengunjung. Tidak heran bila ada beberapa pengunjung yang takut atau berpikir panjang sebelum memutuskan untuk memasukinya. Kesan mistis terasa kental sekali saat berada di dalamnya. Beberapa pengunjung tampak buru-buru keluar setelah tidak lama memasuki ruang karena, dikarenakan tidak kuat dengan aroma dupa yang menyengat. Gua yang terbuat dari batuan andesit ini menjadikannya kedap air. Tidak ada stalagtit maupun stalagmit yang umum dijumpai pada gua-gua alam. Terdapat tiga ruangan dalam gua, dari pintu masuk kita akan tiba di ruangan utama yang tidak begitu lebar dengan sebuah pintu kecil di sisi kiri dan kanan untuk menuju ruangan lain dari dalam gua. Di dalam gua ini banyak sekali dijumpai relief yang menghiasi dinding gua. Diperlukan penerangan tambahan untuk bisa melihatnya dengan jelas. Saya sendiri menggunakan sinar lampu dari telepon genggam yang kebetulan bisa difungsikan sebagai lampu penerangan (senter). Pada dasar lantai banyak sekali ditemukan bunga-bunga sesajen berwarna merah dan kuning yang masih segar. Suatu pertanda bahwa tempat ini cukup sering digunakan untuk mengasingkan diri, bertapa atau tirakat bagi kalangan masyarakat tertentu. Memasuki ruangan sebelah kiri dari pintu masuk gua, pengunjung mesti sedikit merangkak dikarenakan ukuran pintunya yang cukup kecil. Ketika mencoba memasuki ruangan tersebut, praktis cahaya yang ada semakin minim dikarenakan tidak adanya penerangan pada ruang tersebut. Ditambah ruangannya yang kecil dengan atap yang rendah sehingga kesan sempit dan sumpek mendominasi suasana dalam ruangan tersebut. Sulit kali untuk melihat apa saja yang ada di dalam ruangan tersebut. Ketika mencoba menelusuri dinding gua dengan penerangan dari telpon genggam, barulah terlihat bahwa bagian dalam gua tersebut juga memiliki relief-relief yang senada dengan bagian luar gua. Berbeda dengan ruang sebelah kiri gua, pada sisi kanan gua, terdapat relief pada bagain atas dari pintu masuk. Mirip dengan relief yang sering menghiasi bagian atas dari pintu masuk candi. Ruangan ini sedikit lebih lebar dari sisi kiri. Pada dinding gua, terdapat bagian yang menonjol dengan cerukan kecil dibagian bawahnya, membentuk tungku. Sebatang dupa yang masih menyala tampak berada di dalam tungku tersebut, menebarkan aroma menyengat yang memenuhi seluruh ruangan. Relief-relief yang ada masih bisa terlihat cukup jelas untuk dinikmati.

Sekolah Menengah Pertama

WAWASAN WIYATA MANDALA

WAWASAN WIYATA MANDALA Oleh Sigid Dwi Prakosa, S.Pd. PENGERTIAN              Wawasan Wiyata Mandala adalah suatu gagasan yang bersanggupan bahwa fungsi sekolah sebagai lingkungan pendidikan. Hal ini berarti bahwa sekolah berfungsi untuk mendidik, mengajar dan melatih. Dengan demikian hendaknya jangan dipergunakan kegiatan di luar tujuan pendidikan. Hal-hal yang harus dipelajari untuk memahami Wawasan Wiyata Mandala antara lain : Sekolah sebagai wiyata mandala Wewenang dan tanggung jawab sekolah Hubungan guru dengan orang tua / wali siswa Guru sebagai figur / panutan Hubungan sekolah dengan masyarakat Peran siswa dalam memantapkan fungsi sekolah sebagai wiyata mandala URAIAN Wawasan Wiyata Mandala                   Secara etimologi wawasan Wiyata Mandala berasal dari bahasa Sansekerta. Wawasan artinya cara pandang, sedangkan wiyata mandala berarti lingkungan pendidikan. Jadi pengertian wawasan wiyata mandala adalah sekolah sebagai lingkungan pendidikan. Sekolah sebagai wiyata mandala ( Lingkungan Sekolah ) harus dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan dan tidak boleh dipergunakan untuk tujuan-tujuan di luar kegiatan pendidikan. Wewenang dan Tanggung jawab Kepala Sekolah             Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh pendidikan dalam lingkungan sekolahnya berdasarkan Pancasila dengan tujuan : Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan Memperkuat kepribadian, serta Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air3. Hubungan Antara Guru dan Orang Tua Murid           Hubungan antara guru dan orang tua / wali murid harus terjalin secara baik karena hubungan baik dapat membantu mempermudah penyelesaian masalah. Khususnya berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Hubungan orang tua murid dan guru terwujud dalam POMG ( Persatuan Orang Tua Murid dan Guru ). Guru Sebagai Figur / Panutan            Peran guru di dalam maupun di luar sekolah senantiasa menjunjung tinggi harkat dan martabat citra guru sebagai manusia yang harus dapat digugu dan ditiru. Betapapun hal itu sangatlah berat akan tetap berusaha menjadi figure bagi anak didiknya baik dalam berperilaku, bertutur kata baik dalam masyarakat maupun di lingkungan sekolah. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat            Sekolah memiliki fungsi untuk tempat mengajar, mendidik, dan melatih. Demikian pentingnya fungsi sekolah, maka masyarakat berharap kepada sekolah untuk dapat melaksanakan fungsi itu sebaik-baiknya sebagaimana harapan yang diinginkan masyarakat itu. Peran Siswa           Siswa memiliki peran yang sangat besar dalam memantapkan fungsi sekolah sebagai wiyata mandala. Siswa tidak lagi sebagai objek pendidikan yang hanya pasif, tetapi siswa merupakan subjek pendidikan yang berarti siswa harus berperan aktif dalam proses belajar mengajar dan kegiatan-kegiatan lain untuk tujuan pendidikan.         Peran aktif siswan merupakan sumbangan yang sangat besar dalam rangka mewujudkan fungsi sekolah sebagai wiyata mandala        

Sekolah Menengah Pertama

Kegiatan PPK

KEGIATAN PENGUATAN PENDIDIKAN  KARAKTER (PPK) Dalam menanamkan nilai-nilai pembentukan karakter bangsa, SMP Negeri 5 Kota Kediri menerapkan  Penguatan Pendidikan Karakter sesuai dengan  Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 yang berbunyi  “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Nlaha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan  Program pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Adapun Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), yang diterapkan di SMP Negeri 5 Kediri , yaitu: Kegiatan Pembiasaan, antara lain: Memulai hari dengan Upacara Bendera (Senin), Apel, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Lagu Nasional, dan berdoa bersama. Membaca buku-buku non-pelajaran tentang PBP, cerita rakyat, 15 menit sebelum memulai pembelajaran (Literasi), Sebelum mengakhiri kegiatan belajar Siswa melakukan refleksi, menyanyikan lagu daerah dan berdoa bersama.  Kegiatan Intra-Kurikuler yakni integrasi pendidikan karakter dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada semua mata pelajaran, diantaranya kegiatan PPK religius yang berkolaborasi dengan pihak luar dan PPK integritas yang berkolaborasi dengan kepolisian. Dan Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstrakurikuler: Sesuai minat dan bakat siswa yang dilakukan di bawah bimbingan guru/pelatih/melibatkan orang tua & masyarakat diantaranya Kegiatan Keagamaan, Pramuka, PMR,  Kesenian, Bahasa & Sastra, KIR, Jurnalistik, Olahraga.@lea

Sekolah Menengah Pertama

ECOBRICK HELPS SAVE THE WORLD

ECOBRICK HELPS SAVE THE WORLD Indonesia darurat sampah plastik,kalimat inilah yang sering kita dengar akhir-akhir ini,miris memang,tapi memang inilah kenyataannya.Bahwa sesuai data yang akurat Indonesia adalah penyumbang sampah plastik kedua setelah Cina terutama sampah plastik.Sampah tersebut jelas-jelas menganggu ekosistem baik didarat,laut maupun udara. Telah banyak berita yang menyebutkan bahwa banyak binatang laut maupun darat yang mati akibat dari mengkonsumsi sampah yang dibuang sembarangan yang akhirnya terbawa arus kelaut,terutama sampah plastik. Selain membahayakan ekosistem sampah plastik yang dibuang sembarangan akan berpengaruh terhadap kualitas air dan pencemaran tanah.Mengurangi kesuburan tanah dan kebersihan air,begitu juga dengan sampah plastik yang dibakar akan menyebabkan polusi udara yang menghasilkan dioksin atau racun yang berbahaya apabila dihirup oleh manusia. Pada mulanya plastik memang diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia,dimana bahan alam seperti kayu,logam atau besi mengalami kelangkaan.Plastik hadir sebahai bahan alternatif yang relatif murah dan mudah untuk didapatkan.Sejak saat itu plastik diproduksi bukan hanya sebagaipenganti kayu,logam atau besi tapi juga sebagai pembungkus makan /plastik kemasan. Plastik merupakan bahan anorganik yang terbuat dari bahan kimia polimer polivinil,yang sulit diuraikan olah tanah,dibutuhkan waktu kurang lebih 100-500 tahun untuk dapat menguraikan plastik secara sempurna. Berdasarkan data yang pernah dipublikasikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia menghasilkan sampah mencapai 175.000 ton/hari,0,7kg/orang/hari.Dapat kita bayanagkan berapa jumlah sampah plasti dari hari kehari,mungkin 10 tahun atau 20 tahun yang akan datang bumi ini akan penuh dengan sampah plastik….

Sekolah Menengah Pertama

ViSi Misi

VISI : “BERPRESTASI,BERKARAKTER BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA SERTA BERWAWASAN LINGKUNGAN” MISI : 1. Melaksanakan pembelajaran dan Bimbingan Konseling yang berbasis karakter juga berperan serta melestarikan lingkungan hidup melalui upaya konservasi lingkungan dan rehabilitas dengan pembelajaran yang aktif, inovatif ,kreatif ,efektif dan menyenangkan . 2. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengendalian pencemaran sumber daya alam juga lingkungan hidup dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup. 3. Melaksanakan kurikulum 2013 berbasis karakter yang telah terintergrasi dalam lingkungan hidup guna mendukung tercapainya pelestarian hidup,mencegah pencemaran dan mencegah kerusakan lingkungan serta mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih dan indah. 4. Membudayakan hidup disiplin,berbudi pekerti luhur, dan berjiwa sosial untuk menumbuhkan kesadaran warga sekolah dengan peduli lingkungan. 5. Meningkatkan kesadaran hidup beragama sesuai dengan keyakinan sehingga menghasilkan sumber daya manusia berprestasi, beriman dan bertaqwa yang gemar melakukan upaya pelestarian lingkungan. TUJUAN : 1. Mewujudkan proses pembelajaran serta melaksanakan bimbingan konseling secara utuh agar siswa dapat melestarikan lingkungan hidup melalui upaya konservasi lingkungan dan rehabilitas yang berbasis aktif,inovatif ,kreatif ,efektif dan menyenangkan . 2. Menjadikan siswa kreatif, dengan mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup guna untuk pengendalian pencemaran sumber daya alam dalam rangka fungsi lingkungan hidup. 3. Menciptakan siswa yang berkarakter yang telah terintergrasi dalam lingkunga hidup guna mendukung tercapainya pelestarian hidup,mencegah pencemaran dan mencegah kerusakan lingkungan serta mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih dan indah. 4. Mewujudkan kedisiplinan dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam hidup bermasyarakat untuk menumbuhkan kesadaran warga sekolah akan peduli lingkungan 5. Melakukan berbagai kegiatan Ibadah sesuai dengan keyakinan, keimanan dan taqwa yang menghasilkan sumber daya manusia berprestasi juga gemar melakukan upaya pelestarian lingkungan.