Senin, 06 Mei 2024
Sekolah Menengah Atas

Memperingati Kelahiran Sang Uswatun Khasanah: Maulid Nabi Muhammad SAW

Memperingati Kelahiran Sang Uswatun Khasanah: Maulid Nabi Muhammad SAW

Memperingati Kelahiran Sang Uswatun Khasanah:
Maulid Nabi Muhammad SAW

Siapa yang tidak mengenal Rasulullah, Nabi Muhammad SAW? Khatamul Anbiya, sang nabi terakhir yang menyempurnakan akhlak manusia dari ke-jahiliyah-an kala itu hingga cahayanya sampai pada kita hari ini. Tentunya kita umat muslim wajib mengenal sosok Sang Rasulullah, seperti halnya kita wajib mengetahui keistimewaan tanggal 12 Rabiul Awal,.
Tanggal ini tak lain tak bukan penanggalan hijriah atas kelahiran rahmat bagi alam semesta tersebut. Di tahun 2022 ini, penanggalan 12 Rabi’ul awal jatuh pada tanggal 8 Oktober, bertepatan di hari Sabtu. Untuk itu, SMAN 1 Pemali kembali mengadakan agenda perayaan hari besar ‘Peringatan Maulid Nabi 2022’.
Kegiatan ini merupakan salah satu dari program kerja OSIS sekbid Imtaq dan berkolaborasi dengan Rohis SMAN 1 Pemali. Bertepatan pada hari Jum’at, 7 Oktober 2022, agenda ini dilaksanakan. Meskipun masih dalam kondisi Penilaian Tengah Semester Ganjil (PTS), hal ini sama sekali tidak menyurutkan partisipasi sekolah untuk memperingati hari besar agama islam satu ini. Sebanyak 3 tempat digunakan, yakni Pendopo, Bina Mental (BM), serta ruang bimbingan konseling (BK), guna melancarkan proses jalannya acara.
Seluruh siswa muslim baik putra maupun putri, diwajibkan hadir, didampingi para guru untuk mendengarkan langsung, ceramah ataupun bimbingan yang akan disampaikan oleh Ustadz Muhammad Abdul Rozie dengan topik, “Kelahiran Sang Rahmatan Lil ‘Alamin”.
Dalam ceramahnya, Ustadz Abdul Rozie menyatakan bahwa Maulid Nabi merupakan suatu kebangkitan akhlak dan juga ilmu. Kita mengenal masa jahiliyah saat penyembahan berhala merupakan cara mereka beribadah, dengan penindasan, zina, serta kezaliman di mana-mana. Kelahiran beliau merupakan cahaya dalam kebodohan tersebut. Itulah uswatun khasanah, sang tauladan, panutan, serta rahmat bagi jagat raya ini.
Ustadz Abdul Rozie juga menyatakan bahwa analogi Rasulullah itu bagaikan berlian. “Nabi Muhammad SAW itu bagaikan berlian, di antara tumpukan batu-batu gunung, batu-batu biasa, bahkan disebutkan, “Muhammadun basyarullah kalbasyari, bal huwa kalyaquti bainal hajari –Muhammad adalah manusia, sama seperti yang lainnya, hanya saja ia bagaikan batu permata di antara berbagai jenis bebatuan.” Iya, manusia, tetapi seperti bukan manusia, –manusia luarbiasa,” ucapnya
Beliau juga mengingatkan untuk menjadikan tauladan sang Rasulullah. Rasulullah merupakan manusia yang saleh. Saleh bukan hanya bermakna baik, namun juga benar. Ustadz menjelaskan, ketika kita datang ke sekolah pamit ingin belajar, masuk kelas, itu baik. Namun jika kita tidur saat guru menjelaskan, maka baik itu belum sampai pada benar. Maka sebaiknya kita bertingkah laku yang baik dan benar. Demikian pula dijelaskan, bahwa akhlak merupakan ilmunya, dasar dalam berbuat, sedang adab itulah praktek kita dalam menerapkan ilmu akhlak tadi. Bagaimana kita menjadi manusia yang beradab. Terakhir, beliau juga memberikan analogi kopi yang kita minum saat kita menahan ngantuk untuk beribadah kepada Allah, untuk belajar di jalan Allah, maka kopi itu akan menjadi saksi perbuatan baik yang mengalir dalam tubuh kita.
Ditutup dengan do’a, pukul 08.45 WIB agenda satu ini akhirnya selesai. Setiap siswa maupun siswi disilakan kembali ke kelas masing-masing untuk mempersiapkan diri ke jadwal PTS selanjutnya. Diharapkan, semoga ilmu yang disampaikan dapat bermanfaat bagi setiap pendengarnya, dan menjadi amal jariah bagi Ustadz Abdul Rozie yang telah bersedia datang dan berbagi. Aamiin. (*Maibyna Khairanisya).