Minggu, 28 April 2024
Sekolah Menengah Atas

Bersama Densus 88, SMANSALI Cegah Radikalisme

Bersama Densus 88, SMANSALI Cegah Radikalisme

     

PEMALI, SMANSALI POS – Untuk meningkatkan keamanan dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat, Markas Besar Polisi Republik Indonesia (MABES POLRI) dan Detasemen Khusus (DENSUS) 88 Anti Teror menggelar kegiatan pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme dikalangan pelajar dengan tema “Sebagai Pelajar  Saatnya Kita Menjadi Generasi Penerus Bangsa yang Cerdas dan Cinta Tanah Air, Menjaga dan Merawat Kesatuan dan Persatuan untuk Indonesia Maju Dengan Melawan Intoleransi, Ekstremisme dan Radikal  Terorisme”. Seperti biasanya, kegiatan ini diawali dengan pembukaan, pembacaan doa, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Narasumber dari Densus  88 yang datang adalah IPDA Bima S.H, IPDA Heri S.H, dan Brigadir Karis S.H.

“Jadi kalian disini dikumpulkan, ini semua adalah kelas X, XI, dan XII pak perwakilan nya saja dan anak-anak OSIS. Kita akan sama-sama mendengarkan informasi-informasi yang sangat penting mengenai radikalisme, Terorisme  yang sekarang sudah masuk ke Indonesia, sebenarnya sudah lama tetapi di kalangan kita khususnya anak-anak sekolah SMP/SMA, apalagi kalian sekarang sudah bergaul erat dengan namanya gadget mungkin di situlah peluang-peluang paham radikalisme dan terorisme itu akan masuk. Jadi bapak harap nanti dengarkan dengan baik-baik pengarahan penjelasan bapak-bapak ini cara penggunaan hp dan pergaulan kalian di luar” Yulham Fridanto dalam kata sambutannya.

Kegiatan berlanjut dengan pendalaman materi yang dijelaskan oleh IPDA Heri S.H tentang gadget yakni media sosial yang sangat berpengaruh pada intoleransi, radikalisme, dan terorisme di kalangan pelajar dengan secara tidak langsung menyerang ideologi. Beliau juga menjelaskan bahaya, modus, dan cara para radikal dan teroris mempengaruhinya , mengapa seseorang  ingin menjadi teroris dan apa yang salah dari teroris. Akar dari radikal dan teroris itu sendiri adalah intoleransi.

Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi diskusi (tanya-jawab) yang memberikan empat  kesempatan kepada para siswa/I untuk bertanya.

Harapan setelah kegiatan ini berlangsung, siswa/i SMAN 1 PEMALI dapat menularkan informasi yang sudah disampaikan dan lebih bijak menggunakan gadget di era digitalisasi ini. Sehingga dapat menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan berlandasakan nilai-nilai kemanusiaan. Kebersamaan dan kesadaran diharapkan dapat menjadi landasan kuat untuk membangun pelajar yang tahan terhadap ancaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

Jurnalis: Novia Pastiani dan Revalina Hotmauli Purba