Sabtu, 27 April 2024
Perguruan Tinggi

Dinilai Memiliki Banyak Prodi Unggul, STAIMA Pilih Kunjungi Umsida

Dinilai Memiliki Banyak Prodi Unggul, STAIMA Pilih Kunjungi Umsida

Umsida.ac.id– Memiliki banyak program studi (prodi) terakreditasi unggul, Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’had Aly Al Hikam Malang (STAIMA) memilih Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sebagai tempat kunjungan pada rabu (10/05/2023) di ruang rapat Gedung A Kampus 1 Umsida.

Delegasi yang dipimpin oleh Dr Mochamad Nurcholiq MPd selaku ketua STAIMA disambut hangat oleh Rektor Umsida Dr Hidayatullah MSi dan Dekan FAI, Dr Imam Fauji MPd beserta pejabat struktural.

Benchmarking kali ini akan fokus pada peningkatan dan pengelolaan kelembagaan sekaligus penguatan program studi.

Berbagai pertimbangan (STAIMA) menentukan FAI Umsida sebagai tujuan benchmarking, diantaranya adalah prodi dalam Umsida banyak yang mendapatkan status akreditasi “Unggul”.

Selain STAIMA juga memiliki banyak kesamaan prodi, banyaknya Kerjasama dalam dan luar negeri serta telah terimplementasikannya kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di  FAI Umsida juga membuat STAIMA yakin berkunjung dan menggali ilmu dari Umsida.

Rektor Umsida menyambut positif kunjungan ini. “Ucapan terimakasih kami sampaikan karena telah hadir studi banding di Umsida. Alhamdulillah, sejak berdiri tahun 1984, Umsida memiliki 3 kampus dengan lima fakultas. Mahasiswa yang kuliah di Umsida tidak hanya dari Sidoarjo, namun banyak yang dari luar kota, bahkan luar pulau. Setiap tahun kami menargetkan adanya peningkatan jumlah mahasiswa,” tuturnya.

“Melalui benchmarking ini, mari kita saling berbagi dan kami membuka kesempatan jika ada hal-hal yang ingin diketahui di Umsida terkait pengelolaan kelembagaan maupun kegiatan program studi sehingga menjadi referensi untuk berkembang lebih baik,” imbuhnya..

Dalam kesempatan yang sama Ketua STAIMA Dr Mochamad Nurcholiq MPd menyampaikan tujuan kehadirannya ke Umsida. Salah satunya menggali informasi tentang pengelolaan kelembagaan dalam program studi serta mengadopsi dari best practice Kurikulum MBKM yang sudah diimplementasikan di FAI Umsida.

“Kami mengucapkan terimakasih atas penyambutannya. Tujuan kami hadir di Umsida untuk mempelajari pengelolaan prodi dan memperjelas pengetahuan kami tentang MBKM, sehingga kami yakin untuk menerapkan kurikulum ini pada tahun akademik nanti. Oleh karena itu kami ajak segenap jajaran struktural dari STAIMA ke FAI Umsida untuk ngangsu kaweruh atau meguru” ungkapnya.

Dekan FAI juga turut memberikan sambutan selamat datang kepada jajaran struktural STAIMA. Dr Imam Fauji MPd juga meyakinkan bahwa keberanian untuk mencoba dan pantang menyerah merupakan salah satu kunci kesuksesan.

“Kami persilahkan untuk menanyakan kepada kami sesuai apa yang dibutuhkan, InsyaAllah kami akan menjelaskan sesuai dengan yang sudah terimplementasi dalam Fakultas Agama Islam Umsida. Intinya, prinsip kami adalah jangan ragu untuk mencoba hal baru, termasuk kurikulum MBKM. Karena kekurangannya akan dilengkapi melalui hasil monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan secara berkala.” Kata Dekan FAI meyakinkan peserta studi banding.

Kegiatan berlanjut dengan sharing session. Dr Anita Puji Astutik MPdI mendapat pertanyaan mengenai implementasi MBKM di FAI Umsida sekalgus tips memilih Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) MBKM yang sesuai.

Dr Anita Puji Astutik MPdI selaku Kaprodi PAI Umsida merespon tentang BKP MBKM yang sudah terlaksana dalam kurikulum penyesuaian MBKM. Pertimbangan dalam pemetaan 8 BKP yang dilaksanakan harus disesuaikan dengan keilmuan prodi. Hindari BKP yang pada akhirnya mengalami kendala dalam konversi mata kuliah dikarenakan keilmuannya tidak sesuai dengan kegiatan MBKM yang diprogramkan.

“Dalam pelaksanaan MBKM ini, Kaprodi berperan penting dalam proses penentuan BKP dan konversi. Logbook kegiatan MBKM menjadi pertimbangan dalam pemberian nilai yang akan dikonversikan” terangnya.

Fitri Nur Lathifah SE MESy selaku Kaprodi PBS Umsida juga menambahkan bahwa kiat sebagai kaprodi harus selektif dalam pemberian izin pelaksanaan program MBKM untuk mahasiswa. “Jika program MBKM yang dipilih mahasiswa tidak sesuai dengan keilmuan prodi, lebih baik tidak diberikan persetujuan supaya tidak menjadi kendala konversi di akhir,” tuturnya.

“Selain itu setiap pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana strategis yang telah disusun. Misal, kebijakan tentang kurikulum MBKM, harus didahului dengan penyusunan pedoman MBKM yang menjadi panduan Prodi dalam melaksanakannya sehingga sesuai dengan aturan yang berlaku dari Universitas,” ungkap Kaprodi PGMI Umsida, Bahak Udin By Arifin MPd.

Ketua LPPM STAIMA ,juga menanyakan tentang bagaimana Umsida mampu meningkatkan riset dosen dan mahasiswa.

Khizanatul Hikmah MPd selaku Kaprodi PBA Umsida menjelaskan. “Di Umsida telah ada kebijakan bahwa tugas akhir mahasiswa berupa artikel yang dipublish minimal Sinta 4 yang diakui menjadi alternative pengganti skripsi. Hal ini sangat ampuh untuk meningkatkan karya dosen dan mahasiswa.”

Pada akhir kegiatan ditutup dengan penyerahan cinderamata dan buku biografi KH A Hasyim Muzadi yang diserahkan oleh Rektor STAIMA Al Hikam ke Dekan FAI Umsida, yang kemudian dipungkasi dengan sesi foto bersama yang memperlihatkan keakraban semua pejabat struktural yang hadir.

Penulis: Anita

Editor: Rani Syahda Hanifa

Sumber: fai.umsida.ac.id