Kamis, 27 Juni 2024
Perguruan Tinggi

Implementasikan OBE dan MBKM, Gebyar Seni Jadi Model UAS PIAUD UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Implementasikan OBE dan MBKM, Gebyar Seni Jadi Model UAS PIAUD UIN Sunan Gunung Djati Bandung

UINSGD.AC.ID (Humas) — Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung ceria dan meriah dengan adanya pagelaran seni. Kegiatan yang dinamakan GEMPI (Gebyar Seni bersama PIAUD) ini bertajuk “Harmonisasi Kreativitas: Anak-anak Menampilkan Pesona Seni” ini dihadiri oleh dosen-dosen PIAUD, guru-guru sekolah mitra dan mahasiswa, Kamis (13/6/2024).

“Pentas ini berkolaborasi dengan 14 satuan pendidikan anak usia dini di wilayah Bandung Raya dan menampilkan 209 anak-anak hasil binaan mahasiswa PIAUD,” terang Riffa Ghaida, selaku ketua pelaksana.

Ujian akhir semester mata kuliah Seni Musik bagi semester IV dan Seni Tari bagi semester VI yang dipadukan dalam bentuk praktikum pementasan ini digagas oleh dosen pengampunya, Dr. Heri Hidayat, S.Sn., M.Pd.I. dan Kawuryansih Widowati, M.A.

Dalam laporannya, Kawuryansih menyebut bahwa kreasi musik dan tari yang ditampilkan oleh anak-anak TK/RA/KB di sini merupakan hasil cipta orisinal dari mahasiswa PIAUD sebagai bentuk produk dari mata kuliah Seni Musik dan Seni Tari. Oleh karenanya, output ini akan didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual mahasiswa PIAUD.

Ketua Jurusan PIAUD, Dr. Hj. Teti Ratnasih, M.Ag., CIPS., CHt. tentu mengapresiasi baik hal tersebut. “Ini menjadi bukti riil dari implementasi MBKM dan kurikulum berbasis luaran atau OBE. Mahasiswa belajar secara langsung di luar kampus, dalam hal ini di RA/TK/KB dan memiliki output jelas yang kemudian bisa di HKI-kan,” ungkapnya.

Setuju dengan itu, Wakil Dekan bidang Akademik, Dr. Irawan, S.Pd., M.Hum. menyebut bahwa seni adalah bagian yang inheren dalam pembelajaran. Dalam sambutannya mewakili Dekan FTK, ia mengingatkan bahwa guru-guru dan calon guru sudah harus menyadari bahwa ada hal yang sama penting atau bahkan lebih penting dari substansi materi belajar, yaitu strategi dan seni adalah bagian darinya yang seringkali dipandang sebagai suatu yang terpisah dalam pembelajaran. “Oleh karena itu, gebyar seni ala PIAUD ini merupakan implementasi dari kurikulum Outcome Based Education (OBE) yang selaras dengan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) agar proses pembelajaran lebih asyik, menyenangkan, merdeka,” paparnya.

Dalam kesempatan yang berbeda, H. Fakry Hamdani, S.S., M.Hum., M.Res., Ph.D Dekan FTK mengamanatkan kepada para ketua jurusan dan program studi tentang pentingnya memasukkan seni ke dalam perkuliahan. “Kita adalah orang yang paling bertanggung jawab mempersiapkan guru masa depan; dan seni adalah strategi pembelajaran yang selalu peka dengan zaman. Maka, urgensi memasukkan seni ke dalam perkuliahan tidak bisa diabaikan lagi,” tegasnya.

Penampilan seni musik yang ditampilkan anak-anak usia dini dan mahasiswa pada GEMPI meliputi musik perkusi, pianika dan angklung. Adapun seni tarinya terdiri dari tari dengan tema keanekaragaman budaya Indonesia, tari tema hewan, tari tema tumbuhan, tari tema lingkungan, sport dance dan drama musikal kerukunan antarsesama.

Kegiatan GEMPI diakhiri dengan pemberian sertifikat apresiasi kepada 14 sekolah mitra, yaitu KB Al Fitroh, TK Nurul Ilmi, RA Al Hasan, RA Al Kautsar, RA Al Muhajir, RA Ar Raudhah, Kober Nurul Azka, RA Al Ihsan, RA Al Munawwarah, RA Nurul Jannah Golden Rabbani, TQK Tarbiyatul Huda, PM Nurul Huda, RA Al Mubarok dan TK Nurul Islam.