Jumat, 05 Juli 2024
Perguruan Tinggi

Mahasiswa PSDKU Unpad Jadi Peserta Young Fellowship Programme di NUS

Mahasiswa PSDKU Unpad Jadi Peserta Young Fellowship Programme di NUS

[Kanal Media Unpad] Mahasiswa Program Studi Perikanan Laut Tropis PSDKU Universitas Padjadjaran di Pangandaran Ahyan Mustopa mengikuti kegiatan “Young Fellowship Programme” yang diselenggarakan National University of Singapore (NUS), Singapura.

“Young Fellowship Programme” merupakan program untuk mengenal lebih dekat mengenai atmosfer akademik di NUS dan mendorong peserta melakukan sebuah proyek melalui beasiswa penuh dari NUS. Program ini berlangsung selama 5-6 minggu yang dimulai dengan kegiatan orientasi selama satu minggu di kampus.

Selanjutnya, para peserta akan menghabiskan empat minggu sisanya untuk mengerjakan proyek kelompok di rumah masing-masing dan ditutup dengan presentasi kelompok secara daring. Demikian disampaikan dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad.

Ahyan sendiri berkesempatan mengunjungi langsung kampus NUS di Singapura pada 26-28 Juni 2024 lalu. Selama di NUS, ia bertemu dengan mahasiswa lainnya dari seluruh dunia untuk mengeksplorasi beragam topik mutakhir dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan fokus khusus pada generative AI dan aplikasinya.

Para peserta diberikan materi dan pembekalan oleh para pengajar dan peneliti kelas dunia dari NUS melalui serangkaian kuliah, lokakarya, dan kegiatan langsung.

Selain materi melalui lokakarya peserta juga diberi kesempatan mengunjungi sejumlah tempat yang memiliki pengaplikasian mengenai materi-materi yang telah diberikan sehingga dapat melihat secara langsung bagaimana hal-hal yang rumit dapat diaplikasikan dengan baik. 

Menurut Ahyan, program satu minggu di NUS merupakan pengalaman berharga. “Program ini mempertemukan saya dengan para mahasiswa berbakat dari seluruh dunia untuk sama-sama belajar dan berdiskusi mengenai berbagai macam ilmu pengetahuan dan penelitian, serta melihat secara langsung mengenai betapa penting dan besar manfaat suatu teknologi terhadap suatu peradaban,” pungkasnya. (rilis)*