Minggu, 19 Mei 2024
Sekolah Menengah Atas

Datang ke SMA N 1 Pemali : Setiap Detik itu Berharga Nyawa

Datang ke SMA N 1 Pemali : Setiap Detik itu Berharga Nyawa

PSC (Public Safety Center) 119 Sepintu Sedulang Kab. Bangka datang ke SMA N 1 Pemali pada Jum’at (28/10/2022) pukul 08.30 untuk mensosialisasikan Bantuan Hidup Dasar berupa CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan RPJ (Resusitasi Jantung Paru) bagi korban henti jantung dan ventilasi manual untuk korban henti nafas.

PSC (Public Safety Center) datang ke SMA N 1 Pemali sekitar pukul 08.30. Zardi Bahtiar selaku pembawa acara membuka sosialisasi dan kemudian beralih kepada Andi Fitri selaku pemateri yang memberikan penjelasan tentang apa itu Bantuan Hidup Dasar, Bantuan Hidup Lanjut, dan bagaimana memperlakukan korban yang tidak sadarkan diri sampai pukul 09.16.

Andi Fitri menjelaskan, BHD (Bantuan Hidup Dasar) bisa dilakukan oleh siapapun dengan cara yang tepat sesuai dengan SOP(Standar Operasional Prosedur) dan diawali dengan menganalisa keadaan korban, terutama saat tidak sadar. Apakah korban mengalami henti nafas atau henti jantung, dan bagaimana cara merawat korban tak sadarkan diri.

Tak hanya itu, Andi Fitri juga menjelaskan betapa pentingnya waktu dalam pertolongan pada korban tersebut. Ia memaparkan perbandingan keterlambatan pertolongan dengan persentase keselamatan korban.

“Perbandingan nya adalah jika keterlambatan pertolongan pada kasus korban henti jantung hanya satu menit, maka 99% korban bisa diselamatkan, jika terlambat 6 menit hanya 50%, jika terlambat 10 menit pertolongan nya, maka hanya 1% kemungkinan korban untuk selamat,” kata Andi Fitri selaku pemateri sosialisasi.

Andi Fitri menjelaskan, kurangnya suplai oksigen ke otak dapat menyebabkan kematian biologis. Maka dari itu, kecepatan dan ketepatan pertolongan pada korban henti jantung dan henti nafas sangat penting. Apalagi kita sebagai kompresor sangat berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup korban hingga ambulans datang.

Selanjutnya siswa-siswi SMA N 1 Pemali diberi arahan untuk membuat 2 kelompok putri dan 1 kelompok putra untuk melakukan praktik CPR dan langkah-langkahnya. Andi Fitri, Ipon Margaret, dan Panca Saputra dengan sepenuh hati dan totalitasnya mempraktikkan cara merawat korban tak sadarkan diri hingga cara melakukan CPR dengan baik dan benar dengan bantuan boneka phantom untuk korban henti jantung dan ventilator manual untuk korban henti nafas. Siswa-siswi SMA N 1 Pemali juga diarahkan untuk mempraktikkan hal-hal yang baru saja diajarkan.

Siswa-siswi SMA N 1 Pemali antusias memperhatikan praktik dan mempraktikkan CPR dan ventilasi hingga pukul 9.57.

Kemudian Zardi Bahtiar selaku pembawa acara menutup kegiatan sosialisasi PSC di SMA N 1 Pemali tersebut dan melakukan foto bersama dengan siswa-siswi SMA N 1 Pemali. (*Nurul Janah Gustina)