Jumat, 26 April 2024
Sekolah Menengah Kejuruan

Belajar Apa Aja Sih Di SMK?

Belajar Apa Aja Sih Di SMK?

“SMK, tuh, belajar apa, sih? Apa aja jurusan yang ada di SMK? Seru nggak sih jadi siswa SMK? Apa yang membedakan SMA dengan SMK?”

Mungkin kalian pernah bertanya-tanya mengenai hal-hal di atas mengenai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sebagai salah satu bentuk satuan pendidikan formal, topik mengenai SMK belakangan lagi sering banget diperbincangkan masyarakat. Lama dipandang sebelah mata akibat mandul prestasi, kini SMK mulai bangkit dan unjuk gigi dan membuktikan bahwa nggak hanya mereka bisa berprestasi layaknya siswa SMA, tapi juga siap menjadi SDM yang terampil di dunia kerja.

Berdasarkan data dari Kementrian Perindustrian, jumlah tenaga kerja industri manufaktur di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Misalnya, tenaga kerja di tahun 2006 sebanyak 11,89 juta orang meningkat menjadi 15,54 juta orang pada tahun 2016, atau dengan rata-rata kenaikan sekitar 400 ribu orang per tahun. Berdasarkan perhitungan tersebut, dengan rata-rata pertumbuhan industri sebesar 5 – 6 persen per tahun, dubutuhkan lebih dari 500 – 600 ribu tenaga kerja industri baru per tahun Nah, di sinilah SMK memainkan peran penting.

Kementerian Perindustrian bertekad mendorong terciptanya tenaga kerja Indonesia yang terampil sesuai kebutuhan dunia usaha melalui pendidikan dan pelatihan vokasi. Untuk itu, diterbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 3 tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri. Dengan adanya peraturan ini, pemerintah sendiri telah menargetkan jumlah tenaga kerja dapat mencapai satu juta orang pada tahun 2019.

Tapi, apakah SMK hanya diperuntukkan bagi mereka yang ingin langsung kerja? Bagaimana dengan mereka yang masih ingin melanjutkan ke perguruan tinggi setelah lulus dari SMK-nya masing-masing? Apakah masih ada kesempatan untuk itu?

Nggak bisa dipungkiri, selama ini masih banyak orang yang mengira bahwa SMK hanya diperuntukkan bagi mereka yang ingin langsung kerja setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya—bahkan lebih parah: sebagai pelarian ketika ada yang nggak bisa menembus SMA. Duh.

SMK bukanlah jenjang pendidikan yang menjadi pertimbangan utama saat seseorang masih ingin lanjut ke perguruan tinggi, karena mereka menganggap akan sangat sulit bagi lulusan SMK untuk menembus seleksi masuk perguruan tinggi. Alasannya, perbedaan kurikulum dan kompetensi yang diajarkan menjadi alasan utama mengapa mereka yang memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi membuat SMK nggak begitu ideal untuk dijadikan sebagai pilihan utama.

Padahal, selain bisa langsung kerja, lulusan SMK juga bisa, lho, melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Bahkan, para lulusan SMK memiliki pilihan yang lebih luas daripada lulusan SMA—dimana mereka bisa memilih untuk terjun langsung ke dunia kerja atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Ketika anak SMK memilih untuk lanjut ke perguruan tinggi pun, mereka memiliki lebih banyak lagi pilihan; apakah mereka akan mengambil jurusan sesuai dengan jurusan SMK-nya, atau memilih jurusan yang samasekali berbeda, dengan tujuan memperluas skill yang mereka miliki.