Jumat, 26 April 2024
Perguruan Tinggi

PSPP UMJ Gandeng BI Berdayakan Potensi Sumberdaya Lokal Daerah Pesisir

PSPP UMJ Gandeng BI Berdayakan Potensi Sumberdaya Lokal Daerah Pesisir

Pusat Studi Perbatasan dan Pesisir (PSPP) Universitas Muhammadiyah Jakarta bersama dengan Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DESK-BI), melakukan pertemuan (pembahasan proposal) dalam rangka pelaksanaan Pilot Project Desa Berdikari pada daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Pertemuan dilakukan dalam rangka membahas Roadmap pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan Februari mendatang di Nunukan dan Sebatik, di Ruang Rapat Lt.1 Gedung Perintis, Kamis (02/02).

Turut hadir pada acara tersebut Ketua PSPP UMJ Dr. Endang Rudiatin, M.Si., didampingi oleh Bendahara, Ahli Mikrobiologi, Agribisnis dan Komunikasi Pembangunan PSPP UMJ, serta tiga perwakilan dari DESK-BI. Endang menjelaskan bahwa pertemuan dilakukan untuk menyepakati ranah pengembangan yang akan dilakukan pasca tinjuan langsung di Nunukan dan Sebatik. “Karena persiapan menghadapi krisis pangan, maka akan diutamakan pengembangan pangan yang belum dilakukan secara maksimal,” jelas Endang.

Baca juga : Muhammadiyah Melalui PSPP UMJ Gelar Sosialisasi dan Edukasi Penggunaan Rupiah Bersama Bank Indonesia

Lebih lanjut, pendidikan kewirausahaan menjadi agenda lain yang dilakukan oleh PSPP UMJ bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat. “Hasil dari penelitian menjadi sumbangan bagi ilmu pengetahuan, baik bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan,” kata Endang.

Wahyu Ega N, staff Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi MoU (Memorandum of Understanding) antara BI dan PP Muhammadiyah. “Alhamdulillah telah ada bentuk nyata pengembangan daerah pesisir dengan tugas dan pemberdayaan di setiap instansi,” ucap Wahyu.

Suasana pertemuan (pembahasan proposal) antara tim pelaksana PSPP-UMJ dengan Tim DESK Bank Indonesia, Kamis (02/02).

“Saya berharap, UMJ dan BI akan menghasilkan satu model bisnis yang benar-benar berhasil, tidak hanya memberikan manfaat untuk kedua belah pihak, tetapi dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat setempat,” tutup Wahyu. (MN/KSU)