Senin, 20 Mei 2024
Sekolah Menengah Atas

Praktik On the Job Learning Pelatihan PKB di MAN 2 Sleman Dikemas secara Saintifik

Praktik On the Job Learning Pelatihan PKB di MAN 2 Sleman Dikemas secara Saintifik

Salah satu ikhtiar Kementerian Agama untuk meningkatkan mutu lulusan madrasah adalah dengan menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Keprofesian  Berkelanjutan (PKB). Pelatihan ini digelar secara nasional dengan memberikan dana block grant senilai 30 juta rupiah per-MGMP. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh MGMP Bahasa Indonesia MA DIY. 

Adalah Dwi Wahyuni, M.Pd., salah satu guru Bahasa Indonesia yang beruntung mendapat kesempatan turut dalam pelatihan tahap pertama ini. Guru MAN 2 Sleman ini pun segera melakukan praktik On The Job Learning (OJL) pada hari Jumat (28/10/21) selang dua hari setelah sebelumnya mengikuti In Service Learning. Praktik On yang berlangsung dengan protokol kesehatan cukup ketat ini berjalan lancar sesuai rencana. Anak-anak terlihat antusias mengikuti pembelajaran yang dikemas dalam pendekatan saintifik ini. Saat dimintai komentarnya oleh reporter MAN 2 Sleman, Dwi Wahyuni menyatakan gembira mendapat kesempatan langka mengikuti diklat PKB ini. “Jika di sekolah umum ada Program Penggerak, kita yang di madrasah ada program Madrasah Reform. Saya mendapat kesempatan pertama dari program ini. Ini sesuatu banget,” ujarnya Dwi. 

“Alhamdulillah, terasa sekali manfaat pelatihan ini. Selain untuk memenuhi poin PKB, pelatihan ini berdampak nyata pada kualitas pembelajaran,” tegas Ahmad Arief Ma’ruf saat diwawancarai reporter MAN 2 Sleman. Arief , guru MAN 2 Sleman yang kebetulan merupakan penulis modul PKB sekaligus instruktur nasional (Innas), berkesempatan memonitor langsung pelaksanaan praktil OJL ini. 

Pada Kesempatan yang sama, Drs. Muhammad Wahdan Zani, Kepala MAN 2 Sleman menegaskan pentingnya pelatihan semacam ini. “Inilah pelatihan yang menurut saya tidak hanya berdampak bagi guru secara langsung tetapi juga berimbas pada kualitas belajar siswa. Semoga program Madrasah Reform yang rencananya akan berlanjut hingga 2024 ini mampu meningkatkan mutu lulusan secara signifikan menuju madrasah mandiri berprestasi,” demikian harapan Wahdan Zani. (Qoma)