Senin, 20 Mei 2024
Sekolah Menengah Pertama

“CITA, CIPTA, CERITA” FESTIVAL EMPAT PAKEM 2023 BUKAN SEMBARANG FESTIVAL DIGELAR DI 2 KECAMATAN

“CITA, CIPTA, CERITA” FESTIVAL EMPAT PAKEM 2023 BUKAN SEMBARANG FESTIVAL DIGELAR DI 2 KECAMATAN

Oleh : Murwati Widiani (Pensiunan Pengawas Kabupaten Sleman)

SMP 4 Pakem bukan sembarang SMP.

Festival Empat Pakem bukan sembarang festival.

Sekolah ini memiliki banyak keunggulan di bidang akademik dan non akademik. OSOP (One Student One Product/Perform) adalah salah satu program unggulan yang berhasil memotivasi semua siswa untuk berkarya dan berprestasi, bahkan di luar tugas utamanya, belajar. Program ini juga telah memicu para guru hebat untuk mendampingi dan senantiasa menuntun siswa menggapai cita, mencapai keselamatan dan kebahagiaan (student’s wellbeing). Saat ini, daftar siswa berprestasi dari tingkat kapanewon, kabupaten, provinsi, nasional, bahkan internasional terpampang memenuhi dinding sekolah. Jika ditulis di koran, pasti tidak cukup ditulis pada satu halaman. Berita kegiatan dan prestasi siswa SMP 4 Pakem juga selalu memenuhi halaman website sekolah. Ini juga bukan website biasa lo, website SMP 4 Pakem adalah website penuh pengunjung, ribuan per hari. Silakan tengok: https://smpn4pakem.sch.id

Hasil OSOP dipadukan dengan hasil Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadi sebuah pagelaran spektakuler bertajuk FESTIVAL EMPAT PAKEM (FEP). FEP 2023 adalah gelar karya tahun kedua yang bertema “CITA, CIPTA, CERITA”. Tema ini tidak hanya enak didengar dan dibaca karena ada persajakan yang harmonis, namun juga sangat sesuai dengan isinya. Ada gambaran cita-cita, inspirasi, keinginan para siswa yang tergabung dalam Pradnyasiwi, ada CIPTA (kreasi, karya, dan kreativitas siswa), dan CERITA (penggambaran proses belajar, berteman, bertutur para siswa yang beragam). FEP adalah sebuah festival yang lengkap dan menarik. Ada dua sentra kegiatan. Pertama, panggung festival dengan layar video yang lebar sekaligus tertayang berbagai latar sesuai dengan acara yang tengah ditampilkan. Saat seorang siswa bertutur tentang corona, layar panggung pun dihiasi video corona. Saat tarian klasik “Tari Wiwit Pari” ditampilkan, penonton pun dibawa ke suasana sawah di pedesaan dengan padi yang menguning. Teknologi digital sudah tampak digunakan oleh tangan dan kreator yang handal. Sound system, teknik lighting, semburan asap buatan (smoke machine, fog machine, atau dry ice) sudah dihadirkan secara tepat dan mampu menyemarakkan suasana. Barangkali ke depan akan lebih meriah jika digelar pada malam hari ya …

Oh ya,  panggung ini terletak di Kapanewon (Kecamatan) Ngemplak.

Sentra kedua, ada di Lapangan Basket, yang ini ada di Kapanewon (Kecamatan) Pakem. Sentra kedua digunakan sebagai area bazar. Tidak hanya dari siswa, tapi sekolah ini juga telah merangkul kolega, masyarakat sekitar untuk berjualan di sini. Ada pelajaran tentang karakter kolaborasi dan peduli dengan lingkungan di sini.

Yang menarik, sebagaimana disampaikan oleh kepala sekolah Bapak Ponidi Didik, festival semeriah ini dirancang, digelar, dan sebagian didanai sendiri oleh para siswa memalui sponsorship. Berbagai sponsor dan donatur tidak ragu membantu karena sangat percaya pada SMP 4 Pakem. Semua pengunjung: orang tua siswa, komite sekolah, para kepala sekolah, pengawas sekolah, Lurah, Kepala Dukuh, Panewu, Danramil, Kapolsek, juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Bapak Ery Widaryana menyampaikan apresiasi dengan berbagai pernyataan dan ekspresi. Minimalnya, para pengunjung berdecak kagum atau memuji dalam hati, “SMP 4 Pakem memang luar biasa.”

Rasa syukur dan terima kasih tak terhingga atas undangan pada saya meski saya telah purna tugas sebagai pengawas sekolah ini. Alhamdulillah masih bisa menyaksikan anak-anak hebat ini berkiprah, juga para guru hebat, tentu juga kepala sekolahnya. Semoga api yang sudah menyala di dada tak kan pernah padam selamanya di bawah naungan Allah yang Mahakuasa.