Selasa, 30 April 2024
Perguruan Tinggi

UNDIP Ajak Jamaah Tarling untuk Bertawakal dan Itikaf di Penghujung Bulan Suci Ramadhan

UNDIP Ajak Jamaah Tarling untuk Bertawakal dan Itikaf di Penghujung Bulan Suci Ramadhan

Tanpa terasa kita telah memasuki penghujung bulan suci Ramadhan 1445 H, bulan yang penuh dengan keimanan dan kebaikan bagi umat Muslim dan sesama. Setiap tahunnya di bulan Ramadhan, Universitas Diponegoro (UNDIP) rutin menyelenggarakan acara Tarawih Keliling (Tarling) di berbagai tempat di kawasan UNDIP Semarang. Pada Rabu, 3 April 2024, Tarawih Keliling UNDIP dilaksanakan di Aula Gedung SA-MWA UNDIP dengan shohibul bait LPPM dan LP2MP UNDIP.

Ketua LP2MP UNDIP, Prof. Dr. Ir. Setia Budi Sasongko, DEA. dan Ketua LPPM UNDIP, Prof. Dr.Ing. Ir. Suherman, S.T., M.T. selaku shohibul bait Tarling berterima kasih atas penyelenggaraan kegiatan yang dapat terlaksana dengan lancar.

Usai melaksanakan sholat Isya bersama, jamaah Tarling UNDIP dengan khusyuk melaksanakan ibadah sholat Tarawih dan sholat Witir. Dilanjutkan dengan mendengarkan ceramah berjudul “Itikaf di Bulan Suci Ramadhan” yang disampaikan oleh Prof. Dr. Suparman Syukur, M.Ag. dari Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan MUI Jateng.

Prof. Dr. Suparman Syukur, M.Ag. menyebutkan kita harus yakin bahwa sebagai manusia kita tidak perlu takut akan kematian karena sejatinya hidup adalah untuk mencari ridho Allah SWT. “Seperti pepatah Jawa, urip kuwi tentrem, madhep, mantep,” pesannya.

Agar iman tetap kokoh, badan juga harus siap. Prof. Dr. Suparman Syukur, M.Ag. menegaskan kesehatan jasmani itu penting. Islam adalah agama yang kokoh, karenanya kondisi badan juga harus kuat.

Pelaksanaan itikaf pada akhir bulan suci Ramadhan sejatinya dijalankan oleh umat Muslim sebagai bentuk keimanan dan mencari ridho Allah SWT yang berlipat ganda di bulan yang mulia ini. Prof. Dr. Suparman Syukur, M.Ag. memberikan tips untuk menjaga diri agar tetap fokus beribadah terlebih di hari-hari terakhir Ramadhan, antara lain:

  1. Positive thinking;berpikir yang baik dan husnudzon, contohnya tidak perlu berpikir kalau mempunyai baju baru untuk lebaran adalah kewajiban, tetapi jika ada Alhamdulillah maka itu bagian dari rezeki,
  2. Hendaknya tidur tepat waktu agar bisa bangun sholat malam, mengucapkan niat untuk ibadah malam makaAllah pasti akan membangunkan diri kita,
  3. Ssetelah sholat malamdan menuju waktu sahur, perbanyaklah istighfar dan tahlil,
  4. Zakat dan sedekahuntuk mensucikan harta kita sesuai dalil “Di dalam hartamu ada yang bukan milikmu namun hak milik orang lain.”

Dengan melaksanakan itikaf dan ibadah sepenuh hati, semoga kita semua dapat merasakan berkah Ramadhan dan berbagi kebagian dengan sesama. (Titis/Wigas-Public Relations)