Rabu, 03 Juli 2024
Perguruan Tinggi

Spesialnya Wisuda ke-67 Undiksha: Kali Pertama Diikuti Sarjana Kedokteran dan Dihadiri Dirjen Pendidikan Vokasi

Spesialnya Wisuda ke-67 Undiksha: Kali Pertama Diikuti Sarjana Kedokteran dan Dihadiri Dirjen Pendidikan Vokasi

Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar wisuda ke-67, Jumat (25/3/2022). Wisuda kali ini sangat spesial. Hal itu bukan saja karena kali pertama berlangsung full luring di masa pandemi Covid-19. Melainkan juga untuk kali pertamanya diikuti oleh Sarjana Kedokteran. Tidak hanya itu, wisuda yang berlangsung di Auditorium kampus ini juga diisi orasi ilmiah oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D.

Wisuda kali ini diikuti 702 lulusan dari jenjang pendidikan Diploma III, Sarjana, Magister, dan Doktor. Secara khusus untuk sarjana kedokteran sebanyak 44 orang. Sarjana ini merupakan angkatan pertama Fakultas Kedokteran Undiksha yang berdiri pada 18 Agustus 2018. Kala itu, surat keputusannya dibawakan langsung oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir. Sejarah ini juga sekaligus membawa Undiksha yang berstatus sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan menjadi yang pertama memiliki Fakultas Kedokteran.

Saat ini, para Sarjana Kedokteran yang “lahir” dari Undiksha ini telah mengikuti pendidikan klinik (coas) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng. Putu Enriko Pramana Okaniawan, S.Ked., salah satu wisudawan mengaku bangga bisa mengikuti wisuda ini. Terlebih dilaksanakan full luring. “Kami berterima kasih kepada Undiksha yang telah mempersiapkan wisuda ini,” katanya.

Dari wisuda ini, ia menaruh harapan yang besar. Untuk para wisudawan semoga dapat meraih masa depan yang gemilang.Untuk alamaternya, Undiksha, semoga semakin jaya. Sementara itu, untuk kehadiran Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto sekaligus memberikan orasi ilmiah tentang “Arah dan Strategi Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia”.

Pada kesempatan itu, ia juga mengajak para lulusan untuk terus mengembangkan soft skill, karakter, attitude, serta leadership maupun terus belajar menjadi insan pembelajar sepanjang hayat dan menjadi calon pemimpin masa depan. “Dunia ini terus berubah, maka competational thingking, digital literasi harus terus ditingkatkan. Tidak hanya secara teknis, tetapi bagaimana kita mengoperasikan medsos kita, digital teknologi kita dengan baik, tidak untuk kejahatan, tidak untuk menyebarkan hoax,” ajaknya.

Dirjen berusia 47 tahun ini juga mengapresiasi berbagai capaian Undiksha di tahun 2021, baik dalam Indikator Kinerja Utama PTN Badan Layanan Umum yang berada di peringkat ke-7 maupun dalam Simkatmawa yang berada di peringkat 13 nasional. Selain itu, implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka juga dinilai sudah berjalan optimal. “Kami merasakan Undiksha telah sangat optimal dalam menerapkan kebijakan kami, Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan dari IKU juga tinggi. Kemudian prestasi mahasiswa juga baik, artinya mahasiswa tidak hanya jagoan di akademik, tetapi juga di bidang-bidang lain, enterpreneurship, olahraga, dan seni,” ucapnya.

Pada wisuda ini, ia juga unjuk bakat bermain musik dan menyanyi. Bersama dosen Undiksha, Kadek Happy Kardiawan dan lulusan terbaik dari program doktor, Kadek Wirahyuni, mempersembahkan tiga lagu yang sarat makna. Tak ayal, penampilannya disambut hangat oleh para wisudawan dan undangan lainnya.

Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., mengatakan Undiksha selalu berusaha untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang unggul, kompeten, dan berkarakter. Selama studi, Undiksha berusaha untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan, teknologi, dan nilai-nilai hidup. Melalui itu, para lulusan diharapkan mampu memperoleh pekerjaan yang layak serta mampu menciptakan lapangan kerja, terus termotivasi untuk melanjutkan studinya, serta bermanfaat dan berguna bagi keluarga dan masyarakat.

Selain itu, ia juga mengajak para lulusan untuk terus meningkatkan kompetensi di era disruption technology maupun dalam abad 21. “Ada tiga hal yang harus kita lakukan yaitu menguasai teknologi, menguasai data dan menguasai bahasa, dan literasi humanitis ini adalah hal utama. Selain itu dalam abad 21, keterampilan yang utama itu kita sebut minimal 4 C, Critival thinking, Creative, Colaborative, dan Communication, ditambah dengan compassion dan computational juga perlu dimiliki,” tegasnya. (hms)