Mataram, Universitas Mataram – Universitas Mataram (Unram) mengadakan workshop Bedah Indikator Kineja Utama (IKU) selama dua hari pada tanggal 14-15 Juni 2022 di Hotel Golden Palace dan dilanjutkan di Gedung Auditorium M. Yusuf Abubakar Unram, Rabu (15/06) lalu.
Acara ini turut dihadiri oleh Rektor Unram, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Perencanaan (BAKP), Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP), Ketua Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Pustik, Ketua Bimbingan Konseling dan Pengembangan Karir (BKPK), Direktur Pascasarjana S2 dan S3, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas, Ketua Program Studi Doktor, Magister, Sarjana dan Diploma, Ketua UP MBKM-IKU beserta jajaran dan Operator IKU di lingkup Universitas Mataram.
Workshop ini menghadirkan beberapa narasumber dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Para narasumber dihadirkan untuk menjelaskan tentang penjelasan umum hingga penjelasan teknis pelaporan dan pendataan IKU 1 hingga IKU 8.
Kelima orang narasumber yang disebut Rektor Unram sebagai pahlawan IKU Unram terdiri dari David Aulia Akbar Adhieputra, S.Kom., MTI., Dr. Ruddy J. Suhatril, S.Kom., M.Sc., Rizky Tito, Annisa Nur Fadhilah dan Novian Hadi S.
Pada hari pertama workshop, Rektor Unram Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D menyampaikan apresiasinya atas kehadiran narasumber dari Kemendikbud Dikti yang datang membagikan informasi untuk memperjelas teknis IKU Unram.
Ia berharap perjuangan untuk mencapai IKU Unram mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan yang ditargetkan. Guru Besar Fakultas Pertanian itu juga menekankan para hadirin saat itu untuk bekerja sama meningkatkan kinerja untuk memajukan Unram agar tidak tertinggal dan tergilas.
“Mudah-mudahan diakhir tahun ketika penilaian IKU, Unram dapat meningkat,” ungkap Rektor Unram.
Karena pada saat ini Unram mulai memasuki era internasionalisasi dan harus membenahi IKU, ke depannya Rektor Unram akan mencanangkan kolaborasi bersama dengan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga luar negeri.
“Era Internasionalisasi 2025 Unram harus menjadi universitas berbasis riset dan berdaya saing internasional,” tegas Prof. Bambang.
Workshop kemudian dilanjutkan dengan penjelasan teknis pelaporan dan pendataan IKU dari masing-masing narasumber. Pada hari kedua fokus pembahasan mengarah pada pengisian IKU.
