Jumat, 26 April 2024
Perguruan Tinggi

UnpadSF, Komunitas Mahasiswa Unpad Peduli Hewan Jalanan

UnpadSF, Komunitas Mahasiswa Unpad Peduli Hewan Jalanan

Laporan oleh Shofwatul Auliya

[Kanal Media Unpad] Pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai tempat di kampus Universitas Padjadjaran, termasuk kantin yang biasanya ramai dikunjungi mahasiswa, terpaksa ditutup. Hal ini mengakibatkan hewan jalanan sulit mencari makan.

Kondisi ini mendorong sekelompok mahasiswa Unpad mendirikan komunitas berbasis sukarelawan bernama “Unpad Street Feeding Animal Friend” atau “UnpadSF” pada Maret 2021.  Komunitas ini hadir untuk melindungi kehidupan hewan jalanan di kampus Unpad dan sekitarnya. Bukan hanya memberi pakan, ada banyak kegiatan yang dilakukan komunitas sukarelawan ini.

Komunitas ini didirikan atas inisiatif dari sekelompok mahasiswa sarjana tingkat akhir saat itu yang tergerak untuk melindungi kehidupan hewan jalanan di kampus Unpad dan sekitarnya. Tidak peduli dengan jumlah anggota yang sedikit, mereka terus bergerak melakukan berbagai aksi positif sekecil apapun.

Melalui hal tersebut, UnpadSF akhirnya berhasil mendapatkan atensi publik bahkan menjaring volunteer baru untuk bergabung dalam tim.

“Kami sangat terbuka dengan teman-teman mahasiswa dari fakultas mana pun yang ingin bergabung,” ujar salah satu pendiri UnpadSF Lazuardyas Zhafran Ligardi.

Kini, komunitas pelindung hewan jalanan ini telah membentuk dua departemen, yakni Departemen Riset dan Departemen Komunikasi untuk menjalankan kegiatannya.

Atas kerja sama dengan beberapa dosen dan pet shop sekitar, komunitas ini secara rutin melakukan street feeding untuk kucing dan anjing. Selain itu, mereka juga memperhatikan kesehatan hewan-hewan tersebut dengan memberikan vitamin dan bedak anti kutu.

Bersamaan dengan itu, UnpadSF mendata estimasi populasi kucing yang ada di setiap fakultas. Berdasarkan data tersebut, mereka melakukan pengendalian populasi. Tujuannya adalah mencegah overpopulasi serta meningkatkan kesejahteraan hewan-hewan jalanan secara keseluruhan.

Hingga kini, UnpadSF telah berhasil melakukan sterilisasi di beberapa titik dengan metode Trap-Neuter-Return (TNR). Dalam pelaksanannya, para relawan UnpadSF menangkap kucing yang menjadi target sterilisasi dengan beberapa pendekatan. Kucing tersebut kemudian dibawa ke dokter hewan untuk dilakukan tindakan, kemudian dirawat selama beberapa saat hingga pulih.

Kucing-kucing jalanan yang telah disteril diberikan tanda pada ujung telinganya yang terpotong sedikit sehingga mudah untuk dikenali.

Maraknya kasus kucing yang tertabrak di malam hari pun menjadi perhatian bagi para relawan UnpadSF. Oleh sebab itu, UnpadSF mengadakan proyek pemasangan kalung reflektif (reflective collar) pada kucing jalanan di sekitar kampus pada Agustus 2022 lalu.

Pemasangan kalung ini bertujuan untuk mencegah potensi kecelakaan antara kendaraan bermotor dengan kucing jalanan pada malam hari.

Sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan global animal welfare, pihak UnpadSF juga melakukan edukasi dan kampanye kepada sivitas akademika Unpad dan masyarakat sekitar melalui brosur dan media sosial.

UnpadSF pun berkomitmen untuk memberikan edukasi mengenai kepemilikan hewan peliharaan serta menyediakan berbagai tips, layanan konsultasi, dan informasi adopsi.

Lazuardyas pun menyebutkan salah satu tantangan yang dihadapi UnpadSF adalah saat menghadapi feral cat.

Feral cat adalah istilah untuk kucing yang hidup berdampingan dengan manusia, namun tidak bisa disentuh dan akan lari atau menggeram jika didekati. Kucing jenis ini akan sulit untuk diberikan penanganan apabila sakit atau terluka,” jelas Lazuardyas.

Selain itu. permasalahan biaya terkadang juga menjadi suatu hal yang dipertimbangkan. Sejauh ini, biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan-kegiatan UnpadSF mayoritas ditunjang oleh dana pribadi para anggota serta hasil donasi dari sivitas Unpad.

Informasi lebih lanjut mengenai donasi dan transparansi dapat dilihat di instagram @Unpadstreetfeeding.