Kamis, 02 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Biomassa, Alternatif Pengganti Sumber Energi Fosil

Biomassa, Alternatif Pengganti Sumber Energi Fosil

[Kanal Media Unpad] Dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran Dr. Efri Mardawati, M.T., mengatakan bahwa ketahanan energi menjadi salah satu perhatian dalam lingkup nasional hingga internasional. Permasalahan ketersediaan energi fosil yang makin terbatas membutuhkan adanya solusi.

Untuk itu, ketersediaan energi dari sumber daya hayati atau biomassa dapat menjadi alternatif. Hal ini pun sudah menjadi perhatian sejumlah peneliti dan para pengambil kebijakan.

“Jadi ketahanan pangan dan ketahanan energi ini menjadi betul-betul concern baik nasional maupun internasional saat ini, terutama sudah terjadi goncangan terhadap ketersediaan energi fosil,” kata Efri dalam HardTalk yang disiarkan di Kanal Youtube Unpad beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan tersebut, Erfi menjelaskan bahwa biomassa dapat berasal dari turunan langsung dan tidak langsung dari tanaman dan hewan. Pemanfaatan biomassa untuk energi di antaranya adalah pemanfaatan limbah pertanian.

Efri yang juga Ketua Pusat Kolaborasi Riset (PKR) Biomassa dan Biorefineri yang berada di bawah naungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini pun mengolah biomassa menjadi sejumlah produk turunan melalui teknologi biorefineri.

Concern-nya bagaimana mengolah biomassa ini tidak hanya menghasilkan satu produk tetapi semua fraksi yang ada diolah untuk menghasilkan sejumlah produk hilirnya,” kata Efri.

Salah satunya adalah pengolahan tandan kosong kelapa sawit menjadi beberapa produk, seperti bioetanol sebagai alternatif energi dan xilitol sebagai alternatif bahan pangan.

Dikatakan Efri, pemanfaatan limbah menjadi sumber bioenergi ini juga sekaligus mengatasi permasalahan lingkungan. Dengan mengolahnya menjadi produk yang bernilai tinggi, limbah bukan hanya tidak menjadi beban lingkungan juga tetapi menghasilkan benefit.

“Penggunaan biomassa yang berasal dari agroindustrial residu suatu limbah pertanian ini sangat dibutuhkan karena selain untuk menghasilkan added value product, tetapi dia juga mengatasi masalah lingkungan. Jadi kalau limbah ini tidak ditangani dia akan menjadi beban lingkungan yang luar biasa,” kata Efri. (arm)*