Rabu, 01 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Dosen Unpad Lakukan Pendampingan Desain untuk Tingkatkan Produk UMKM Pangandaran

Dosen Unpad Lakukan Pendampingan Desain untuk Tingkatkan Produk UMKM Pangandaran

[Kanal Media Unpad] Untuk meningkatkan nilai sejumlah produk UMKM di Pangandaran, dosen Administrasi Bisnis Universitas Padjadjaran Kampus Pangandaran Sari Usih Natari, S.TP, M.M., melakukan pendampingan dalam pembuatan e-desain identitas produk.

Hal ini ia lakukan mengingat banyaknya UMKM di Pangandaran yang sudah lama menjual produk, tetapi tidak menunjukkan identitas jenama (brand) sendiri.

“Ya kalau teman-teman main gitu ya di Pangandaran itu mereka hanya membeli barang, baik itu makanan, minuman, atau pun fashion ya, pakaian begitu, tapi tidak ada brand di dalamnya padahal tokonya tuh sudah toko-toko lama. Maka dari itu saya ingin membantu para UMKM di sana gitu untuk mereka menciptakan sendiri desain sendiri minimal dari desain (kemasan) sekundernya,” kata Sari dalam InovTalk yang disiarkan di Kanal Youtube Unpad beberapa waktu lalu.

Dengan demikian, selain meningkatkan nilai produk, Sari berharap bahwa masyarakat, terutama turis yang membeli produk di Pangandaran dapat lebih mengingat produk tersebut dan dari mana asalnya. Produk yang ada di Pangandaran pun dapat lebih berkembang.

Sari yang bertugas sebagai dosen di Pangandaran ini melihat banyak potensi produk yang dapat dikembangkan untuk lebih memajukan Pangandaran. Setidaknya dalam lima tahun terakhir, Sari dan tim sudah berkolaborasi dengan sejumlah komunitas dan UMKM untuk mendampingi pembuatan atau pengembangan desain tersebut.

Diungkapkan Sari, dalam praktiknya, tim Unpad melakukan pendampingan dalam menemukan identitas masing-masing produk, termasuk ciri khas jika dibandingkan dengan produk lain.

“Misalnya seperti jambal roti. Jambal roti ini ‘kan banyak ya. Nah, apa nih yang bikin unik dari salah satu penjual,” ungkap Sari.

Sari pun memiliki pesan bagi yang ingin merintis bisnis. Menurutnya, hal terpenting adalah berani memulai. Jika takut mencoba, maka pengalaman juga tidak akan didapat. Ia dan tim pun membuka peluang untuk menjalin kemitraan.

“Saran saya, ya, ayo berani untuk memulai usaha apa pun itu, yang penting halal,” ujar Sari. (arm)*